Minggu, 25 April 2021

TANDA BAHAGIA DAN SENGSARA*

 🌹🌹🌹🌹💚💚💚🌹🌹🌹🌹

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh


📚🗃️ *


✏Al-Imam Ibnul Qoyyim al-jauziyah rahimahullah bertutur:


"Diantara tanda kebahagiaan seorang hamba :

1⃣ Semakin bertambah ilmunya, bertambah pula tawadhu' dan kasih sayangnya.

2⃣ Semakin bertambah amalannya, bertambah pula rasa takut dan khawatirnya.

3⃣ Semakin bertambah usianya, ambisinya semakin berkurang

4⃣ Semakin bertambah hartanya, bertambah pula kedermawanan dan kemurahannya.

5⃣ Semakin naik kedudukan dan statusnya,  semakin tawadhu, semakin dekat dengan manusia, dan berusaha memenuhi hajat mereka.


Sebaliknya, 


"Diantara tanda kesengsaraan seorang hamba :

1⃣ Semakin bertambah ilmunya, bertambah pula kesombongan dan keangkuhannya.

2⃣ Semakin bertambah amalannya, bertambah pula rasa bangga pada dirinya, dan merendahkan orang lain, serta menyangka dirinya sudah baik.

3⃣ Semakin bertambah usianya, ambisinya pun meningkat.

4⃣ Semakin bertambah hartanya, meningkat pula sifat bakhil (pelit) enggan untuk menginfakkannya.

5⃣ Semakin naik kedudukan dan statusnya, sifat sombong dan angkuh pun meningkat.


Semua itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah, yang dengannya Allah menguji hamba-hambaNya. Ada diantara hambaNya yang beruntung, dan ada pula yang celaka.


Demikian pula dengan berbagai kemuliaan, baik bentuknya kekuasaan, pangkat/jabatan dan harta, itupun ujian dan cobaan dariNya. Allah menyebutkan tentang Nabi Sulaiman-alaihis salam-, ketika terpesona dengan singgasana Bilqis:


َ هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ 


"Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau kufur(akan nikmat-Nya)".[QS. An Naml:40].


Maka semua nikmat merupakan cobaan dan ujian dari Allah, dengan itu akan nampak syukurnya orang-orang yang bersyukur, dan kufurnya orang-orang yang kufur nikmat. Sebagaimana halnya musibah, itupun cobaan dariNya. Allah menguji dengan nikmat dan musibah. Allah Ta'ala berfirman :


فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ * وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ* كلا...


Adapun manusia apabila Rabbnya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Rabbku telah memuliakanku".

Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Rabbku menghinakanku". Sekali-kali tidak demikian! [QS.Al Fajr :15-17].


Yaitu, tidak setiap orang yang Aku luaskan rezekinya, Aku muliakan dan memberinya nikmat, itu adalah bentuk pemuliaanKu kepadanya. Dan tidak setiap orang yang Aku sempitkan rezekinya, dan Aku berikan padanya musibah, itu adalah bentuk hinaan dariKu. Sekali-kali tidak demikian...


📙Al Fawaid, hal.148-149


📃 At - Tashfiyah Wattarbiyah


Admin Tholabul'ilmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar