Minggu, 26 September 2021

Golongan Yang Dijauhkan Dari Syurga


 1908-Al musyarofah ok

عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ خَبٌّ وَلَا بَخِيلٌ وَلَا مَنَّانٌ وَلَا سَيِّئُ الْمَلَكَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ الْمَمْلُوكُ إِذَا أَطَاعَ اللَّهَ وَأَطَاعَ سَيِّدَهُ


Daripada Abu Bakar Ash Shiddiq RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Tidak akan masuk syurga seorang penipu, orang yang bakhil, orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya dan pemimpin yang berperangai buruk. Orang yang pertama kali akan masuk syurga adalah hamba  yang taat kepada Allah dan kepada tuannya (majikannya)."

(HR Ahmad No: 32) Status: Isnad Makbul


Pengajaran:

1.  Rasulullah SAW memberi amaran kepada umatnya dengan ancaman tidak akan masuk syurga kepada mereka yang mempunyai diri-ciri berikut:

a.  Orang yang menipu

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي مَنۡ هُوَ مُسۡرِفٞ كَذَّابٞ 

Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada٢٨ orang yang melampaui batas, lagi penipu.

(al-Ghafir: 28)

b.  Orang yang bakhil

عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي مِنْ بَيْتِي إِلَّا مَا أَدْخَلَ عَلَيَّ الزُّبَيْرُ أَفَأُعْطِي قَالَ نَعَمْ وَلَا تُوكِي فَيُوكَى عَلَيْكِ يَقُولُ لَا تُحْصِي فَيُحْصَى عَلَيْكِ

Daripada Asma' binti Abu Bakar RA ia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak memiliki sesuatu kecuali apa yang diberikan oleh Zubair kepadaku, apakah aku harus bersedekah dengannya?" Nabi menjawab: "Ya, dan janganlah engkau bakhil, maka Allah akan bakhil kepadamu.

(Sunan Tirmidzi No: 1883) Status: Hadis Hasan Sahih. 

c.  Orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan mengungkit-ungkit dan menyakiti (perasaan si penerima).”

(Al-Baqarah: 264)


d.  Pemimpin yang berperangai buruk (pemimpin yang menjauhkan rakyat daripada kehidupan yang sejahtera)


Jadilah kita pemimpin yang benar-benar mengutamakan rakyat di bawah. Janganlah kerana kepentingan kedudukan dan pangkat, kita sanggup menyusahkan rakyat. 


2.  Orang yang pertama kali akan masuk syurga adalah hamba  yang taat kepada Allah dan kepada tuannya (majikannya).

Jumat, 24 September 2021

S A B A R

*Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda*

*مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ*

*“Tidaklah seseorang diberikan suatu pemberian yang lebih baik dan lebih besar daripada kesabaran.”*

*📗(HR. Bukhari dan Muslim)*


1⃣ Sabar adalah anugerah berharga yang diberikan kepada seseorang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

*وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ*

*“Sabar adalah cahaya.”*

2⃣ Sabar itu cahaya bagi pelakunya. Jika hidup seseorang diterangi oleh cahaya, maka ia akan mampu melewati jalan dan terhindar dari gangguan jalan karena ada cahaya yang menerangi. Dengan cahaya itu juga seseorang akan lebih mudah mencapai tujuannya, hingga orang-orang yang sabar berjumpa dengan Allah di hari kiamat.

3⃣ Sesungguhnya kebutuhan umat Islam akan kesabaran adalah kebutuhan yang sangat mendesak, karena sabar sangat dibutuhkan dalam setiap situasi dan kondisi. Seseorang tidak akan mampu menunaikan satu amalan taat apapun kecuali dengan tabiat sabar. 

Demikian juga seseorang tidak akan mampu menjaga dirinya dari hal-hal yang diharamkan kecuali dengan adanya kesabaran. Dan seseorang tidak akan mampu bertahan melewati derita dan kesulitan musibah kecuali dengan sikap sabar. Oleh karena itu, para ulama mengatakan bahwa sabar itu ada tiga jenis: 

(1) sabar dalam ketaatan

(2) sabar dalam menahan diri dari kemaksiatan

(3) sabar atas takdir Allah yang menyedihkan.

4⃣ Seseorang yang tidak memiliki kesabaran, bagaimana bisa ia menjaga shalatnya, menjaga puasanya, dan menunaikan ketaatan secara sempurna? Orang yang tidak memiliki kesabaran juga tidak akan mampu menjauhi perbuatan dosa dan ia juga tidak akan mampu menahan derita musibah dunia. Oleh karena itu, kita benar-benar sangat membutuhkan kesabaran dalam kehidupan kita.

5⃣ Kesabaran adalah akhlak yang agung dan penguat jiwa yang memperbagus keadaan seorang hamba. Dengan kesabaran seorang hamba mampu bertahan dalam menghadapi musibah. Kesabaran menguatkan jiwa dari putus asa dan kesedihan, menahan lisan dari amarah dan kebencian, mencegah tangan dari ratapan dengan memukul pipi dan merobek saku. Inilah peranan sabar dalam menghadapi takdir Allah.

*Allah Ta’ala berfirman*

*يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ*


*“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”*

*📖(QS. Ali Imron [3] : 200)*


*Allah Azza wa Jalla berfirman :*


*وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ*


*“Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.”*

*📖 (QS. Ali Imran: 146)*


*Allah juga bersama orang-orang yang sabar,*


*إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ*


*“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”*

*📖(QS. Al-Anfal: 46)*


*﴿وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ﴾ [البقرة:١٥٥-١٥٧]*


Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” 

*📖(QS. Al-Baqarah: 155-157)*

 *Firman-Nya*

*يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ*

*“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.”*

*📖(QS. Ali Imran: 100)*

 *Firman-Nya*

*وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ**

“Jika kalian bersabar, yang demikian lebih baik bagi orang-orang yang bersabar.”*

*📖 (QS. An-Nahl: 126)*

Rabu, 22 September 2021

Hamba yang Dicintai ALLAH (HADITS DAN QUR'AN)

 *ONE DAY ONE HADITS*


Selasa, 22 Muharrom 1443 H/ 31 Agustus 2021

*عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:*

*إنَّ اللَّهَ إذا أحَبَّ عَبْدًا دَعا جِبْرِيلَ فقالَ: إنِّي أُحِبُّ فُلانًا فأحِبَّهُ، قالَ: فيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنادِي في السَّماءِ فيَقولُ: إنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلانًا فأحِبُّوهُ، فيُحِبُّهُ أهْلُ السَّماءِ، قالَ ثُمَّ يُوضَعُ له القَبُولُ في الأرْضِ، وإذا أبْغَضَ عَبْدًا دَعا جِبْرِيلَ فيَقولُ: إنِّي أُبْغِضُ فُلانًا فأبْغِضْهُ، قالَ فيُبْغِضُهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنادِي في أهْلِ السَّماءِ إنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ فُلانًا فأبْغِضُوهُ، قالَ: فيُبْغِضُونَهُ، ثُمَّ تُوضَعُ له البَغْضاءُ في الأرْضِ*.


_*"Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah jika mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku mencintai si Fulan maka cintailah ia. Lalu Jibril ikut mencintainya, kemudian berseru di langit: Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan maka cintailah ia. Lalu penduduk langit turut mencintainya, kemudian diturunkan rasa cinta kepadanya di bumi. Dan jika Allah membenci seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu Jibril ikut membencinya, kemudian berseru di langit: Sesungguhnya Allah membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu penduduk langit turut membencinya, kemudian diturunkan rasa benci kepadanya di bumi." [HR. Bukhari, Muslim]*_

*Pelajaran yang terdapat di dalam Hadist diatas:*

1️⃣ Banyak orang yang mengaku cinta kepada Allah subhanahu wa ta'ala, akan tetapi apakah Allah juga mencintai kita?


2️⃣ Makna  diletakkan untuk si fulan tersebut penerimaan di muka bumi sebagaimana dijelaskan An-Nawawi rahimahullah, yaitu:


*الحب في قلوب الناس ، ورضاهم عنه ، فتميل إليه القلوب ، وترضى عنه*


*“Kecintaan di hati manusia (kepada orang tersebut), mereka menerimanya, condong hati mereka kepadanya dan mereka meridhainya”* _(Syarah Shahih Muslim An-Nawawi)._


3️⃣ Bahwa kecintaan di hati manusia (kepada seseorang) adalah tanda kecintaan Allah ‘Azza wa Jalla”


*Tema Hadist yang berkaitan dengan Al-Qur'an:*


_- Ada beberapa golongan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala :_


*- Orang yang bertakwa.*


*بَلَى مَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ وَاتَّقَى فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ [آل عمران: 76]*


_*"Sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." [QS.Ali ‘Imran:76]*_


*- Orang yang berbuat baik.*


*وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ* 


_*"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik." [QS.Al-Baqarah:195]*_


*- Orang yang bertaubat dan mensucikan diri.*


*إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ* 


_*"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri." [QS.Al-Baqarah:222]*_


*- Mengikuti sunnah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam.*


*قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ*  


_*"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS.Ali ‘Imran:31]*_


*- Orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.*


*فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ* 


_*"Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." [QS.Ali ‘Imran:159]*_


*- Orang-orang yang adil.*


*وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ* 


_*"Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil." [QS.Al-Maidah:42]*_

Kamis, 16 September 2021

Memakan Daging Saudara SeIslam


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْن مَسْعُودٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ رَجُلٌ فَوَقَعَ فِيهِ رَجُلٌ مِنْ بَعْدِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "تَخَلَّلْ" قَالَ: وَمَا أَتَخَلَّلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَكَلْتُ لَحْمًا قَالَ: "إِنَّكَ أَكَلْتَ لَحْمَ أَخِيكَ

Daripada Abdullah ibn Masud RA beliau berkata : Kami berada di sisi Nabi SAW, kemudian berdirilah seorang lelaki, dan seorang lelaki lain menceritakan keaibannya selepas dia pergi, berkata Nabi SAW : “Keluarkanlah ia (baki-baki makanan) dari celah-celah gigimu!”, kemudian dia berkata : Apa yang perlu aku keluarkan? Aku tidak makan apa-apa daging! Baginda berkata : “Sesungguhnya engkau telah memakan daging saudaramu.”

(HR Thabarani  No: 13145) Status: Hadis Sahih


Pengajaran:


1.  Mengumpat adalah perbuatan yang dilarang oleh Islam.


2.  Orang yang mengumpat diumpamakan seperti memakan daging saudara Islam yang lain. Firman Allah:

يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٞ رَّحِيمٞ ١٢ 

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani. (al-Hujurat: 12)


3.  Ibn Kathir: Mengumpat adalah haram secara ijma’ dan tidak dikecualikan suatu apa pun dari itu melainkan terdapat maslahah (kebaikan) pada mengumpat lebih kuat daripada mafsadahnya (kerosakan) (Ahmad Syakir, ‘Umdat al-Tafsir, 3/359)


4.  Al-Nawawi dan Ibn Qudamah menyebut 6 keadaan mengumpat diharuskan oleh syarak:


a.  Membuat aduan mengenai kezaliman kepada pihak berkuasa atau  hakim agar kezaliman dapat dibanteras dan diadili.


b.  Meminta bantuan untuk mengubah kemungkaran dan maksiat 


c.  Meminta fatwa 


d.  Memberikan peringatan kepada orang lain terhadap kejahatan seseorang agar setiap orang terhindar daripada kejahatannya.


e.  Seseorang yang terang-terang melakukan kemungkaran.


f.  Dibolehkan jika dia memang dikenali dan dipanggil dengan gelaran-gelaran tertentu seperti si buta dan dia redha dengannya





11hb September  2021

04hb Safar 1443H

Rabu, 15 September 2021

Hadist cinta kpd Allah & RasulNya.*

 *


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ


Dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiga (perkara) yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu: 

-- *Allah* dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya(dari segalanya). 


-- Dan siapa yang bila mencintai seseorang, dia tidak mencintai orang itu kecuali *karena Allah azza wajalla.*


-- Dan org yang benci kembali kepada kekufuran, seperti dia benci bila dilempar ke neraka". (HR. Bukhari) [No. 21 Fathul Bari] Shahih Hadist.



Salam tauhid ☝

Empat Hal yang Ditakuti Rasulullah terhadap Umatnya

 
_Riwayat Jabir bin Abdullah. Rasulullah saw. bersabda;

_
أخْشى مَا خَشِيتُ على أُمَّتِي كِبَرُ البَطْنِ ومداومة النوم والكسل وضعف اليقين


Sesuatu yang paling aku khawatirkan terhadap umatku ada perut buncit (karena banyak makan), sering tidur, rasa malas, dan lemah keyakinannya. (HR Darqutni).
1. *Perut Buncit,*
 Menurut Syekh al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan, perut buncit yang dimaksud adalah terlalu banyak makan dan minum. Biasanya orang yang terlalu banyak makan itu mengecilkan keinginan kuatnya.
2. *Sering Tidur,*
Tidur yang dikhawatirkan Rasulullah adalah tidur yang dapat menyebabkan banyak sekali aktivitas bermanfaat seseorang yang tertinggal. Terlebih lagi, bila orang tersebut memiliki banyak kewajiban yang harus dipenuhi. Misalnya, menafkahi keluarganya.
3. *Malas,*
Dalam sebuah keterangan disebutkan bahwa kemalasan dalam menjalankan ibadah fardhu dan sunah itu dapat menyebabkan hati kotor dan pikiran tidak jernih. Dalama riwayat al-Dailami, Aisyah menyebutkan bahwa terdapat tigal hal yang dapat membuat hati keras, yaitu rakus, suka tidur, dan terlalu santai.
 
Doa Agar Terhindar dari Malas:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ وَالهَرَمِ، وَالمَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ، وَمِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ، وَعَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الَمسِيحِ الدَّجَّال

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan usia jompo, perbuatan dosa dan hutang, fitnah kubur dan azab kubur, fitnah neraka dan azab neraka, keburukan fitnah kekayaan, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kemiskinan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Masih Dajjal.”
4. *KEYAKINAN YANG LEMAH,* Menurut ulama, keyakinan seseorang akan takdir Allah yang menimpanya merupakan ukuran atas keimanan yang dimiliknya. Orang yang tidak pernah mengeluh atas apa yang menimpanya, baik berupa kesenangan ataupun keburukan, itu pertanda ia sudah yakin akan kehendak Allah. Semua yang menimpanya adalah kebaikan yang diberikan Allah, walaupun secara zahir terlihat tidak baik.
_Mahdi Hamzah Muladawilah_

TIGA PERKARA YANG DZOHIRNYA BERTENTANGAN DENGAN HAKEKATNYA🍂*

📋 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ

“Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba yang memaafkan kecuali keperkasaan, dan tidaklah seseorang merendah karena Allah kecuali Allah akan mengangkatnya.” (HR Muslim no 2588)
Dzohirnya sedekah itu mengurangi harta, memaafkan itu menunjukan kalah atau lemahnya seseorang, dan merendahkan diri itu menunjukan rendahnya seseorang…, akan tetapi jika dikerjakan karena Allah dan penuh keimanan maka akan mendatangkan sebaliknya.
Justru :
* sedekah menambah harta seseorang,
* memaafkan menambah harga dirinya, dan
* tawadhu’ akan menambah derajatnya…
🍃 Syaitan selalu memnggoda seraya berkata, “Janganlah kau bersedekah…akan habis hartamu…!!!, janganlah kau memaafkan saudaramu karena orang-orang akan menyangka engkau lemah dan kalah…!!!, janganlah engkau tawadhu’ dihadapan manusia, karena manusia akan menyangka bahwa derajatmu rendah…”
___

Minggu, 12 September 2021

Nasehat, Ingin Agar Orang Lain Menjadi Baik*

 *ONE DAY ONE HADITS*


Jum'at, 13 Agustus 2021 M / 4 Muharram 1443 M.


*s 

 

عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللّٰهِ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ: بَايَعْتُ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى إقَامِ الصَّلاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، والنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)


Dari Jarir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah berbaiat (berjanji setia) pada Rasûlullâh ﷺ supaya menegakkan shalat, menunaikan zakat dan memberi nasehat kepada setiap muslim.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 57 dan Muslim no. 56)


*𝐏𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐩𝐚𝐝𝐚 H𝐚𝐝𝐢𝐭𝐬 𝐝𝐢 𝐚𝐭𝐚𝐬 :*


1. Terkadang seseorang dalam memberi nasehat ada yang terlalu merendahkan yang lain, ingin menjatuhkan saudaranya. Padahal maksud nasehat adalah supaya orang lain menjadi baik. Ingatlah maksud nasehat adalah ingin orang lain menjadi baik. Jadi dasarilah niat seperti itu.


2. Ini menunjukkan bahwa saling menasehati itu didasarkan karena kita muslim adalah bersaudara sehingga kita ingin agar saudara kita pun menjadi baik. 


3. Dan juga menunjukkan bahwa bentuk kasih dan sayang terhadap sesama muslim adalah dengan saling menasehati.


4. Arti nasehat -menurut para ulama'- adalah menginginkan kebaikan pada orang lain. Sebagaimana kata Al-Khottobi rahimahullah,


النصيحةُ كلمةٌ يُعبر بها عن جملة هي إرادةُ الخيرِ للمنصوح له.


“Nasehat adalah kalimat ungkapan yang bermakna memberikan kebaikan kepada yang dinasehati.” _(Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 219)_


5. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Menasehati sesama muslim (selain ulil amri) berarti adalah menunjuki berbagai maslahat untuk mereka yaitu dalam urusan dunia dan akhirat mereka, tidak menyakiti mereka, mengajarkan perkara yang mereka tidak tahu, menolong mereka dengan perkataan dan perbuatan, menutupi aib mereka, menghilangkan mereka dari bahaya dan memberikan mereka manfaat serta melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.” _(Syarh Shahih Muslim, 2: 35)_


6. Nasehat adalah engkau suka jika saudaramu memiliki apa yang kau miliki. Engkau bahagia sebagaimana engkau ingin yang lain pun bahagia. Engkau juga merasa sakit ketika mereka disakiti. Engkau bermu'amalah (bersikap baik) dengan mereka sebagaimana engkau pun suka diperlakukan seperti itu.” _(Syarh Riyadhis Sholihin, 2: 400)._ 

Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan:


المؤمن يَسْتُرُ ويَنْصَحُ ، والفاجرُ يهتك ويُعيِّرُ.


“Seorang mukmin itu biasa menutupi aib saudaranya dan menasehatinya. Sedangkan orang fajir (pelaku dosa) biasa membuka aib dan menjelek-jelekkan saudaranya.” _(Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 225)._


7. Al-Hasan Al-Bashri berkata,


إنَّ أحبَّ عبادِ الله إلى الله الذين يُحببون الله إلى عباده ويُحببون عباد الله إلى الله ، ويسعون في الأرض بالنصيحة.


“Sesungguhnya hamba yang dicintai di sisi Allah adalah yang mencintai Allah lewat hamba-Nya dan mencintai hamba Allah karena Allah. Di muka bumi, ia pun memberi nasehat pada orang lain.” _(Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 224)._


8. Semoga Allah memberikan kita sifat saling mencintai sesama dengan saling menasehati dalam kebaikan dan takwa.


*𝐓𝐞𝐦𝐚 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐭𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐢𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐲𝐚𝐭 𝐀𝐥-𝐐𝐮𝐫'𝐚𝐧 :*


1. Maksud nasehat adalah supaya orang lain menjadi baik. Ingatlah maksud nasehat adalah ingin orang lain menjadi baik;


أُبَلِّغُكُمْ رِسَالاتِ رَبِّي وَأَنَا لَكُمْ نَاصِحٌ أَمِينٌ ۞


"Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepada kalian, dan aku hanyalah pemberi nasihat yang dapat dipercaya bagi kalian." (QS. Al-A'raf : 68).


2. Allah Subhanahu wa ta'ala bersumpah dengan menyebutkan bahwa manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, yakni rugi dan binasa. Maka dikecualikan dari jenis manusia yang terhindar dari kerugian, yaitu orang-orang yang beriman hatinya dan anggota tubuhnya mengerjakan amal-amal yang shaleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran. Yakni menunaikan perintah dan meninggalkan semua yang diharamkan dan nasihat-menasihati supaya menetapi dalam kesabaran. Yakni tabah menghadapi musibah dan malapetaka serta gangguan yang menyakitkan dari orang-orang yang ia perintah melakukan kebajikan dan ia larang melakukan kemungkaran;


وَالْعَصْرِ ۞ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ۞ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ۞


"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-'Ashr : 1-3).