Jumat, 24 Desember 2021

ORANG YANG MEMUTUSKAN TALI SILAHTURAHMI

 PERKONGSIAN TAZKIRAH:

┈┉┅━♡━━┉┈✍︎✍︎

                         ┈┉┅━♡━━┉┈✍︎✍︎



*•┈❅❅❦❦❦❦❅❅❅┈••┈❅❅❅❦❦❦❦❅❅┈•*

   *ࣧ͜❨ ͜ ͡Mųțîăŕą Ąśwàjá Mâ'íš 1-15❨ ͜ ͡*

*•┈❅❅❦❦❦❦❅❅❅┈••┈❅❅❅❦❦❦❦❅❅┈•*

        

*السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته*

*اَللَّٰہُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَیٰ سَیِّدِنَا مُحَمَّدِِ عَبْدڪََِ وَرَسُوْلِڪَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وعَلَی آلِــهِ وَصَحْبِـهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيـمََا ڪَثِيْـرََا*




Allah SWT berfirman mengenai hubungan silaturahmi:

artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa ayat 1).


5 keburukan akibat memutuskan hubungan tali silaturahmi :


1. DILAKNAT OLEH ALLAH


Keburukan akibat memutuskan hubungan tali silaturahmi yang pertama ialah dilaknat oleh Allah SWT. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa hukum memutuskan tali silaturahmi itu haram. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini:


“Maka apa kiranya jika kamu berkuasa akan membuat kerusakan di bumi dan memutuskan silaturahmi? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan mata mereka.” (QS. Muhammad: 22-23).


Melalui ayat tersebut kita dapat mengetahui bahwa Allah SWT melaknat orang-orang yang membuat kerusakan dan memutuskan tali silaturahmi. Hanya seorang manusia yang penuh kesombongan serta kebencian saja yang sanggup memutus tali silaturahmi.


Sekiranya ada suatu kesalahan yang menyakiti hati dari seseorang kepadamu, maka hendaknya kamu bisa memaafkannya dan menahan diri dari perilaku dengki dan dendam. Sesungguhnya Allah SWT saja Maha Pemaaf, bagaimana bisa seorang hambanya yang tidak sempurna penuh dengan amarah hingga memutuskan tali silaturahmi.


Oleh karenanya, agar tidak dilaknat Allah SWT, sambunglah tali silaturahmi dengan sesama Ikhlaskan dan maafkanlah kesalahan mereka yang pernah menyakitimu. Memaafkan pasti membuatmu lebih tenang dan bahagia.


2. MENGHAMBAT TERKABULNYA SEBUAH DO'A


keburukan akibat memutuskan hubungan tali silaturahmi adalah terhambatnya sebuah doa dikabulkan oleh Allah SWT. Jika kamu memanjatkan doa kepada Allah SWT namun belum juga dikabulkan, maka hendaknya kamu berintropeksi diri, kemungkinan salah satu penyebabnya karena kamu memutus hubungan tali silaturahmi dengan sesamamu.


Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi, melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi lantas berkata, ”Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian” (HR. Ahmad).


Maka dari itu, merugilah mereka yang memutuskan tali silaturahmi karena doa-doanya bisa saja menjadi terhambat ketika hendak dikabulkan oleh Allah SWT. Daripada doamu tidak terkabulkan, lebih baik bertakwalah pada Allah SWT dan sambunglah tali silaturahmi.


3. HUKUMANNYA DI DUNIA DI SEGERAKAN


keburukan akibat memutuskan hubungan tali silaturahmi ialah hukumannya tidak disimpan di akhirat melainkan langsung diturunkan ke dunia. Hukumannya bisa bermacam-macam bentuknya, salah satunya ialah tidak terkabulnya sebuah doa dan sulit mendapatkan rezeki.


Adapun hadis yang membenarkan soal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Tidak ada satu dosa yang lebih pantas untuk disegerakan hukuman bagi pelakunya di dunia bersamaan dengan hukuman yang Allâh siapkan baginya di akhirat daripada baghyu (kezhaliman dan berbuat buruk kepada orang lain) dan memutuskan kerabat” (HR. Bu khari, Tirmidzi, Abu Dawud, al-Hakim, dan lainnya).


Jadi, apabila saat ini kamu sering mendapat musibah, coba ingat kembali, hubungan silaturahmi mana yang kamu putuskan. Bisa jadi cobaan berat yang kamu alami ini karena kamu pernah berusaha untuk memutus tali silaturahmi dengan keluarga atau kerabat.


4. TERPUTUSNYA DARI RAHMAT ALLAH


siapapun yang memutuskan tali silaturahmi akan mendapatkan keburukan berupa terputus dari kebaikan dan rahmat yang diberikan oleh Allah SWT. Sesungguhnya manusia yang hidup bahagia di dunia adalah mereka yang senantiasa berada dalam naungan dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Sesungguhnya (kata) rahmi diambil dari (nama Allah) yaitu ar-Rahman. Allah berkata, “Barangsiapa menyambungmu (rahmi/kerabat), Aku akan menyambungnya, dan barangsiapa memutuskanmu, Aku akan memutuskannya.” (HR. Bukhari).


5. DIJAUHKAN DARI SYURGA


keburukan yang kamu dapatkan jika memutus hubungan tali silaturahmi ialah dijauhkan dari surga. Tentu akan sangat merugi bagi setiap manusia yang jalannya menuju surga dijauhkan atau disulitkan akibat memutus hubungan tali silaturahmi. Seperti yang dijelaskan hadis berikut ini:


“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (silaturahmi)” (HR. Bukhari dan Muslim).


Sesungguhnya menyambung tali silaturahmi memiliki keutamaan dan banyak membawa manfaat untukmu, surga pun akan dekat denganmu. Oleh karenanya jauhilah permusuhan atau perkara lainnya yang menyebabkanmu berkelahi dan akhirnya memilih untuk memutus tali silaturahmi.


Wallahu a'lam


*╔═════ೋღೋღ👑👑👑👑╗*

*┈✾Ustadzah ismi zana✾┈*

              *┈••✾ S.UD✾••┈*

*╚👑👑👑👑ೋღೋღ═════╝*


 *╭◆•┈┈┈••✾•◆◆❀◆◆•✾••┈┈┈•◆╮*

                 *HAK CIPTA DILINDUNGI*

               *PIHAK YG BERWENANG !!!*

      *╰◆•┈┈┈••✾•◆◆❀◆◆•✾••┈┈┈•◆╯*



*┈┈┉━•♡فچنتا أهل السنة والجماعة*♡•━┉┈┈

Rabu, 22 Desember 2021

AMALAN YANG ALLAH SUKAI


*🌻بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ🌻*


*🌻۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞🌻*


 🖌1 HARI 1 HADIS

1908 Kamis,03 Nopember 2022

Hadis Rasullullah SAW


 


Abdullah ibn Masud pernah bertanya Nabi Muhammad SAW: 


“Apakah amalan yang paling Allah sukai?”


Baginda menjawab,

“Solat tepat pada waktunya.”


Abdullah ibn Masud bertanya lagi, “Kemudian apa?” 


Baginda menjawab,

“Melakukan kebaikan kepada kedua-dua ibu bapa.”


Abdullah bertanya lagi, “Kemudian apa?” 


Nabi menjawab,

 “Jihad kerana agama Allah.”


— Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim      

🗒️🌻🗒️🌻🗒️🌻🗒️🌻🗒️🌻🗒️

        *🌻𝙼𝙸𝙴𝙻𝚈𝙽𝙽𝙰🌻*

*🌻🧕🏻💙🤲🏻📿🌹☝🏻🌻*

*🌻𝙺𝙴𝚂𝙰𝙱𝙰𝚁𝙰𝙽 𝙰𝙳𝙰 𝚄𝙱𝙰𝚃 𝚃𝙴𝚁𝙱𝙰𝙸𝙺 𝙳𝙰𝚁𝙸 𝚂𝙴𝙶𝙰𝙻𝙰 𝙺𝙴𝚂𝚄𝙻𝙸𝚃𝙰𝙽🌻*

*🌻𝙱𝙴𝚁𝚂𝚈𝚄𝙺𝚄𝚁 𝙸𝚃𝚄 𝙽𝙸𝙺𝙼𝙰𝚃 𝙱𝙴𝚁𝚂𝙰𝙱𝙰𝚁 𝙸𝚃𝚄 𝙸𝙽𝙳𝙰𝙷🌻*

*🌻﷽🌻﷽🌻﷽🌻﷽ُ🌻﷽🌻*

Kamis, 02 Desember 2021

Dua Sebab Doa Tidak Makbul

 PERKONGSIAN 1 HARI 1 HADIS

عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ أَحَدٍ يَدْعُو بِدُعَاءٍ إِلَّا آتَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهُ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ


Daripada Jabir RA ia berkata; saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah seseorang berdoa dengan sebuah doa melainkan Allah memberikan kepadanya apa yang ia minta, atau menolak keburukan darinya yang semisalnya selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau memutuskan hubungan kekerabatan."

(Sunan Tirmizi No: 3303) Status: Hadis Sahih 


Pengajaran:


1.  Berdoa dituntut kepada setiap Muslim


2.  Allah memperkenan doa apa yang dimohon oleh seseorang atau dengan cara menolak keburukan darinya dengan syarat: 


a.  Tidak berdoa untuk sesuatu yang berdosa

b.  Tidak memutuskan hubungan silaturahim sesama kerabat


Hindarkanlah diri dari berdoa sesuatu yang dosa. Berusahalah mengeratkan hubungan silaturahim dan persaudaraan dengan saudara mara dan kerabat seperti ibu bapa, datuk nenek, adik beradik juga sepupu dua pupu kita.

Selasa, 30 November 2021

KEUTAMA'AN BAGI YG MENYEGERAKAN SHALAT BERJAMA'AH TEPAT WAKTU*

 *Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh*


*


1. *Shalat tepat Waktu*

*Dicintai Allah melebihi Berbakti pada Orang Tua dan Berjihad*


Rasulullah SAW Bersabda:


*Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah Shalat pada waktunya*, 

*Berbakti kepada kedua orang tua, dan* 

*Jihad di jalan Allah*

(HR. Bukhari & Muslim).


2. Surga adalah Balasannya


“Allah Ta’ala berfirman: ” ‘Sesungguhnya Aku mewajibkan Umatmu Shalat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barang Siapa yang menjaga Waktu-waktunya pasti Aku akan Memasukkannya ke dalam Surga, 

Dan barang Siapa yang tidak menjaganya maka Dia tidak mendapatkan apa yang Aku janjikan."


3. Diampuni Dosa-dosa nya


*Sesungguhnya Seorang* *Hamba yang Muslim*

*jika menunaikan Shalat dengan Ikhlas karena Allah* 

*Maka Dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya Daun-daun ini dari pohonnya*

(HR. Ahmad).


4. Pahala Kebaikan yang amat Besar


Rasulullah ﷺ  bersabda, :


*Seandainya Orang-orang mengetahui Pahala Azan dan Barisan (Shaf) Pertama, lalu* *Mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian*, 

*Niscaya mereka akan Berundi*

*Dan seandainya Mereka mengetahui Pahala* *menyegerakan Shalat pada awal waktu* 

*Niscaya Mereka akan Berlomba-lomba melaksanakannya*

*Dan seandainya Mereka mengetahui Pahala Shalat Isya dan Subuh*, 

*Niscaya Mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan Merangkak*

(HR. Bukhari).


5. Memperoleh Sembilan macam Kemuliaan


Utsman bin ‘Affan RA berkata: 


“Barang Siapa selalu mengerjakan Shalat Lima waktu tepat pada waktu utamanya, 

Maka Allah akan Memuliakan nya dengan SEMBILAN macam kemuliaan, yaitu :


a). Dicintai Allah,

b). Badannya selalu Sehat, 

c). Keberadaannya selalu dijaga Malaikat, 

d). Rumahnya diberkahi, 

e). Wajahnya menampakkan jati diri orang shalih,

f). Hatinya dilunakkan oleh Allah, 

g). Dipermudah saat akan menyeberang Shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat, 

h). Dia akan diselamatkan Allah dari api neraka 

i). Allah Akan menempatkannya di surga kelak Bertetangga dengan Orang-orang yang tidak ada rasa takut bagi Mereka dan tidak pula bersedih Hati."


Semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan Taufiq Nya


*YaAllah semua umat Islam seluruh Dunia berilah Hidayah Taufik dan ampunilah semua Dosa-Dosanya, maafkanlah semua kesalahanya, terimalah semua amal sholehnya dan jadikan generasi-generasi yang sholeh sholikah serta Masukkanlah Ke SURGA-MU tanpa HISAB tanpa ADZAB dengan RAHMAT-MU  Aamiin*🤲

*Memberi Kebahagiaan Bagi Orang Lain

 *ONE DAY ONE HADITS* 

_Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_

*وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ*

_*“Siapa yang biasa membantu hajat saudaranya, maka Allah akan senantiasa menolongnya dalam hajatnya.” (HR. Bukhari no. 6951 dan Muslim no. 2580)*_

*Beberapa Pelajaran yang Terdapat dalam Hadits diatas:*

1⃣ Sungguh ini adalah amalan yang mulia.

Keutamaan orang yang memberi kebahagiaan pada orang lain dan mengangkat kesulitan dari orang lain disebutkan dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

*وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ*

Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699)*_

2⃣ Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

*أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا*

_*“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -Masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453)*_

3⃣ Al Hasan Al Bashri pernah mengutus sebagian muridnya untuk membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan. Beliau mengatakan pada murid-muridnya tersebut, “Hampirilah Tsabit Al Banani, bawa dia bersama kalian.” Ketika Tsabit didatangi, ia berkata, “Maaf, aku sedang i’tikaf.” Murid-muridnya lantas kembali mendatangi Al Hasan Al Bashri, lantas mereka mengabarinya. Kemudian Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Wahai A’masy, tahukah engkau bahwa bila engkau berjalan menolong saudaramu yang butuh pertolongan itu lebih baik daripada haji setelah haji?”

Lalu mereka pun kembali pada Tsabit dan berkata seperti itu. Tsabit pun meninggalkan i’tikaf dan mengikuti murid-murid Al Hasan Al Bashri untuk memberikan pertolongan pada orang lain.

4⃣ Rajinlah membuat orang lain bahagia dan bantulah kesusahan mereka.

5⃣ Semoga kita semua bisa membuat orang lain bahagia dengan akhlak yang kita lakukan, Aamiîn

*Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an:*

_Allah Azza wa Jalla berfirman :_

ۘ *وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ*

_*"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." [QS. Al-Mâidah: 2]*_

Ancaman Bagi Perempuan yang Berpakaian Ketat*

 *ONE DAY ONE HADITS*




*

عن أبى هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا


“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).


Pelajaran yang terdapat dalam hadist:


1- Di antara maksud dari berpakaian namun telanjang adalah menyingkap aurat, berpakaian tipis, termasuk pula berpakaian ketat yang menampakkan bentuk lekuk tubuh.

2- Yang dimaksud di sini adalah memakai penutup kepala namun pakaiannya ketat. Hingga -maaf- bokong dan payudara masih terlihat seksi dan montok.

3- Syaikh Al Albani rahimahullah pernah mengatakan, “Tujuan pakaian muslimah adalah agar tidak menggoda. Tujuan ini bisa tercapai hanya dengan wanita berbusana longgar. Adapun berbusana ketat walau itu menutupi warna kulit, namun masih menampakkan bentuk lekuk tubuh seluruhnya atau sebagiannya. Sehingga hal ini pun menggoda pandangan para lelaki Dan sangat jelas hal ini menimbulkan kerosakan, tanpa diragukan lagi. Yang tepat, pakaian muslimah haruslah longgar (tidak ketat).” (Jilbab Al Mar-ah Al Muslimah fil Kitab was Sunnah, hal. 131).


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Ada satu komunitas berjilbab gaul yang menamakan diri dengan jilboobs. Yang dimaksud di sini adalah memakai penutup kepala namun pakaiannya ketat. Hingga -maaf- bokong dan payudara masih terlihat seksi dan montok. Bagaimana hukum wanita yang berpenampilan seperti ini? Sudahkah menemuhi ketentuan jilbab yang sempurna?

Perintah Berjilbab yang Sempurna.


يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا


“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).


2- Wanita shalehah


فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ 


Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).

[Surat An-Nisa : 34]


2- Mengamalkan ajaran Islam secara keseluruhan.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ


“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208).


Syaikh As Sa’di rahimahullah menjelaskan, “Laksanakanlah seluruh ajaran Islam, jangan tinggalkan ajaran Islam yang ada. Jangan sampai menjadikan hawa nafsu sebagai tuan yang dituruti. Artinya, jika suatu ajaran bersesuaian dengan hawa nafsu, barulah dilaksanakan dan jika tidak, maka ditinggalkan. Yang mesti dilakukan adalah hawa nafsu yang tunduk pada ajaran syari’at dan melakukan ajaran kebaikan sesuai kemampuan. Jika tidak mampu menggapai kebaikan tersebut, maka dengan niatan saja sudah bisa mendapatkan pahala kebaikan.” Lihat Taisir Al Karimir Rahman karya Syaikh As Sa’di tentang tafsiran ayat di atas.

Hanya Allah yang memberi taufik.

Silaturahim Menjemput Rezeki Dan Keberkatan Umur

 *Kalam Sufi*



عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ


Daripada Anas RA, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturahim (kekerabatan)." (Sunan Abu Daud No: 1443) Status: Hadis Sahih


Pengajaran:


1.  Antara kebahagiaan seorang ialah apabila hidup dalam suasana saling berkasih sayang sesama anggota masyarakat.


2.  Saling berkasih sayang dituntut dalam menjaga hubungan silaturahim khususnya dengan ahli keluarga seperti kedua ibu bapa, adik beradik, ibu dan bapa saudara, sepupu  dan lain-lain.


3.  Antara kelebihan Muslim yang sentiasa menjaga hubungan silaturahim:


a.  Diluaskan rezeki (murah rezeki)

b.  Dipanjangkan umur (umur yang barakah dalam keadaan sihat dan beramal soleh).


Marilah kita memelihara hubungan silaturahim dan ikatan kekeluargaan dengan adik beradik dan ahli keluarga yang lain.

Pelihara Silaturahim Kerabat

 PERKONGSIAN 1 HARI 1 HADIS




عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الرَّحِمُ شِجْنَةٌ فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعْتُهُ


Daripada Aisyah RA isteri Nabi SAW, daripada Nabi SAW bersabda: "Ar-Rahim (silaturahim) adalah syijnah (daun pohon yang rendang) barang siapa menyambungnya maka aku akan menyambungnya dan barang siapa memutuskannya maka akupun akan memutuskannya." (Sahih Bukhari No: 5643) Dar Ibn Kathir.  Status: Hadis Sahih


Pengajaran:


1.  Menjaga hubungan silaturahim antara sesama kerabat (yang ada hubungan nasab) adalah kewajipan setiap orang Muslim.


2.  Orang yang menjaga hubungan kekerabatan, Allah akan sentiasa menyambung dan menghubungkannya dengan Allah.


3.  Orang yang tidak memelihara hubungan silaturahim, Allah juga akan memutuskan hubungannya dengan Allah.


Rasulullah SAW menjelaskan:


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ


Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan masuk syurga seorang yang memutus (silaturahim)." (Sahih Bukhari No: 5643) Dar Ibn Kathir. Status: Hadis Sahih


4.  Orang yang memutuskan silaturahim, tidak akan masuk syurga. Menjaga  hubungan silaturahim adalah wajib pada setiap orang. 


5.  Orang yang menghubungkan silaturahim akan dipanjangkan umur dan diluaskan rezeki. 


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ


Daripada Abu Hurairah RA berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahim. (Sahih Bukhari No: 5639) Dar Ibn Kathir. Status: Hadis Sahih


Marilah kita menjaga hubungan silaturahim dengan saudara-mara kita. Walaupun dimusim PKP kita sukar untuk saling menziarahi, namun manfaatkanlah teknologi komunikasi untuk saling berhubung bagi mengikat dan mengeratkan hubungan sesama kerabat.




06hb Oktober  2021

29hb Safar 1443H

Sabtu, 02 Oktober 2021

HR.MUSLIM:

 ـــ  ﷽  ـــ

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ

عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلَّا عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ اتْرُكُوا أَوْ ارْكُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَفِيئَا - (رواه مسلم) 

•‍━•  🌴  •‍━• 

_dari Abu Hurairah_

 _dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:_ "Seluruh amal manusia dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dua kali dalam sepekan. Yaitu pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang mukmin, kecuali orang yang bermusuhan. Maka dikatakan kepada mereka (malaikat): tinggalkanlah dahulu kedua orang ini, sampai mereka berdamai (berbaikan)." - (HR. Muslim: 4654)


( *Shahih* → ijma' Ulama) - http://hadits.in/muslim/4654

Minggu, 26 September 2021

Golongan Yang Dijauhkan Dari Syurga


 1908-Al musyarofah ok

عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ خَبٌّ وَلَا بَخِيلٌ وَلَا مَنَّانٌ وَلَا سَيِّئُ الْمَلَكَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ الْمَمْلُوكُ إِذَا أَطَاعَ اللَّهَ وَأَطَاعَ سَيِّدَهُ


Daripada Abu Bakar Ash Shiddiq RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Tidak akan masuk syurga seorang penipu, orang yang bakhil, orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya dan pemimpin yang berperangai buruk. Orang yang pertama kali akan masuk syurga adalah hamba  yang taat kepada Allah dan kepada tuannya (majikannya)."

(HR Ahmad No: 32) Status: Isnad Makbul


Pengajaran:

1.  Rasulullah SAW memberi amaran kepada umatnya dengan ancaman tidak akan masuk syurga kepada mereka yang mempunyai diri-ciri berikut:

a.  Orang yang menipu

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي مَنۡ هُوَ مُسۡرِفٞ كَذَّابٞ 

Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada٢٨ orang yang melampaui batas, lagi penipu.

(al-Ghafir: 28)

b.  Orang yang bakhil

عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي مِنْ بَيْتِي إِلَّا مَا أَدْخَلَ عَلَيَّ الزُّبَيْرُ أَفَأُعْطِي قَالَ نَعَمْ وَلَا تُوكِي فَيُوكَى عَلَيْكِ يَقُولُ لَا تُحْصِي فَيُحْصَى عَلَيْكِ

Daripada Asma' binti Abu Bakar RA ia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak memiliki sesuatu kecuali apa yang diberikan oleh Zubair kepadaku, apakah aku harus bersedekah dengannya?" Nabi menjawab: "Ya, dan janganlah engkau bakhil, maka Allah akan bakhil kepadamu.

(Sunan Tirmidzi No: 1883) Status: Hadis Hasan Sahih. 

c.  Orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan mengungkit-ungkit dan menyakiti (perasaan si penerima).”

(Al-Baqarah: 264)


d.  Pemimpin yang berperangai buruk (pemimpin yang menjauhkan rakyat daripada kehidupan yang sejahtera)


Jadilah kita pemimpin yang benar-benar mengutamakan rakyat di bawah. Janganlah kerana kepentingan kedudukan dan pangkat, kita sanggup menyusahkan rakyat. 


2.  Orang yang pertama kali akan masuk syurga adalah hamba  yang taat kepada Allah dan kepada tuannya (majikannya).

Jumat, 24 September 2021

S A B A R

*Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda*

*مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ*

*“Tidaklah seseorang diberikan suatu pemberian yang lebih baik dan lebih besar daripada kesabaran.”*

*📗(HR. Bukhari dan Muslim)*


1⃣ Sabar adalah anugerah berharga yang diberikan kepada seseorang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

*وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ*

*“Sabar adalah cahaya.”*

2⃣ Sabar itu cahaya bagi pelakunya. Jika hidup seseorang diterangi oleh cahaya, maka ia akan mampu melewati jalan dan terhindar dari gangguan jalan karena ada cahaya yang menerangi. Dengan cahaya itu juga seseorang akan lebih mudah mencapai tujuannya, hingga orang-orang yang sabar berjumpa dengan Allah di hari kiamat.

3⃣ Sesungguhnya kebutuhan umat Islam akan kesabaran adalah kebutuhan yang sangat mendesak, karena sabar sangat dibutuhkan dalam setiap situasi dan kondisi. Seseorang tidak akan mampu menunaikan satu amalan taat apapun kecuali dengan tabiat sabar. 

Demikian juga seseorang tidak akan mampu menjaga dirinya dari hal-hal yang diharamkan kecuali dengan adanya kesabaran. Dan seseorang tidak akan mampu bertahan melewati derita dan kesulitan musibah kecuali dengan sikap sabar. Oleh karena itu, para ulama mengatakan bahwa sabar itu ada tiga jenis: 

(1) sabar dalam ketaatan

(2) sabar dalam menahan diri dari kemaksiatan

(3) sabar atas takdir Allah yang menyedihkan.

4⃣ Seseorang yang tidak memiliki kesabaran, bagaimana bisa ia menjaga shalatnya, menjaga puasanya, dan menunaikan ketaatan secara sempurna? Orang yang tidak memiliki kesabaran juga tidak akan mampu menjauhi perbuatan dosa dan ia juga tidak akan mampu menahan derita musibah dunia. Oleh karena itu, kita benar-benar sangat membutuhkan kesabaran dalam kehidupan kita.

5⃣ Kesabaran adalah akhlak yang agung dan penguat jiwa yang memperbagus keadaan seorang hamba. Dengan kesabaran seorang hamba mampu bertahan dalam menghadapi musibah. Kesabaran menguatkan jiwa dari putus asa dan kesedihan, menahan lisan dari amarah dan kebencian, mencegah tangan dari ratapan dengan memukul pipi dan merobek saku. Inilah peranan sabar dalam menghadapi takdir Allah.

*Allah Ta’ala berfirman*

*يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ*


*“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”*

*📖(QS. Ali Imron [3] : 200)*


*Allah Azza wa Jalla berfirman :*


*وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ*


*“Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.”*

*📖 (QS. Ali Imran: 146)*


*Allah juga bersama orang-orang yang sabar,*


*إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ*


*“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”*

*📖(QS. Al-Anfal: 46)*


*﴿وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ﴾ [البقرة:١٥٥-١٥٧]*


Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” 

*📖(QS. Al-Baqarah: 155-157)*

 *Firman-Nya*

*يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ*

*“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.”*

*📖(QS. Ali Imran: 100)*

 *Firman-Nya*

*وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ**

“Jika kalian bersabar, yang demikian lebih baik bagi orang-orang yang bersabar.”*

*📖 (QS. An-Nahl: 126)*

Rabu, 22 September 2021

Hamba yang Dicintai ALLAH (HADITS DAN QUR'AN)

 *ONE DAY ONE HADITS*


Selasa, 22 Muharrom 1443 H/ 31 Agustus 2021

*عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:*

*إنَّ اللَّهَ إذا أحَبَّ عَبْدًا دَعا جِبْرِيلَ فقالَ: إنِّي أُحِبُّ فُلانًا فأحِبَّهُ، قالَ: فيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنادِي في السَّماءِ فيَقولُ: إنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلانًا فأحِبُّوهُ، فيُحِبُّهُ أهْلُ السَّماءِ، قالَ ثُمَّ يُوضَعُ له القَبُولُ في الأرْضِ، وإذا أبْغَضَ عَبْدًا دَعا جِبْرِيلَ فيَقولُ: إنِّي أُبْغِضُ فُلانًا فأبْغِضْهُ، قالَ فيُبْغِضُهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنادِي في أهْلِ السَّماءِ إنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ فُلانًا فأبْغِضُوهُ، قالَ: فيُبْغِضُونَهُ، ثُمَّ تُوضَعُ له البَغْضاءُ في الأرْضِ*.


_*"Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah jika mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku mencintai si Fulan maka cintailah ia. Lalu Jibril ikut mencintainya, kemudian berseru di langit: Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan maka cintailah ia. Lalu penduduk langit turut mencintainya, kemudian diturunkan rasa cinta kepadanya di bumi. Dan jika Allah membenci seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu Jibril ikut membencinya, kemudian berseru di langit: Sesungguhnya Allah membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu penduduk langit turut membencinya, kemudian diturunkan rasa benci kepadanya di bumi." [HR. Bukhari, Muslim]*_

*Pelajaran yang terdapat di dalam Hadist diatas:*

1️⃣ Banyak orang yang mengaku cinta kepada Allah subhanahu wa ta'ala, akan tetapi apakah Allah juga mencintai kita?


2️⃣ Makna  diletakkan untuk si fulan tersebut penerimaan di muka bumi sebagaimana dijelaskan An-Nawawi rahimahullah, yaitu:


*الحب في قلوب الناس ، ورضاهم عنه ، فتميل إليه القلوب ، وترضى عنه*


*“Kecintaan di hati manusia (kepada orang tersebut), mereka menerimanya, condong hati mereka kepadanya dan mereka meridhainya”* _(Syarah Shahih Muslim An-Nawawi)._


3️⃣ Bahwa kecintaan di hati manusia (kepada seseorang) adalah tanda kecintaan Allah ‘Azza wa Jalla”


*Tema Hadist yang berkaitan dengan Al-Qur'an:*


_- Ada beberapa golongan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala :_


*- Orang yang bertakwa.*


*بَلَى مَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ وَاتَّقَى فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ [آل عمران: 76]*


_*"Sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." [QS.Ali ‘Imran:76]*_


*- Orang yang berbuat baik.*


*وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ* 


_*"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik." [QS.Al-Baqarah:195]*_


*- Orang yang bertaubat dan mensucikan diri.*


*إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ* 


_*"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri." [QS.Al-Baqarah:222]*_


*- Mengikuti sunnah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam.*


*قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ*  


_*"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS.Ali ‘Imran:31]*_


*- Orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.*


*فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ* 


_*"Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." [QS.Ali ‘Imran:159]*_


*- Orang-orang yang adil.*


*وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ* 


_*"Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil." [QS.Al-Maidah:42]*_

Kamis, 16 September 2021

Memakan Daging Saudara SeIslam


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْن مَسْعُودٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ رَجُلٌ فَوَقَعَ فِيهِ رَجُلٌ مِنْ بَعْدِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "تَخَلَّلْ" قَالَ: وَمَا أَتَخَلَّلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَكَلْتُ لَحْمًا قَالَ: "إِنَّكَ أَكَلْتَ لَحْمَ أَخِيكَ

Daripada Abdullah ibn Masud RA beliau berkata : Kami berada di sisi Nabi SAW, kemudian berdirilah seorang lelaki, dan seorang lelaki lain menceritakan keaibannya selepas dia pergi, berkata Nabi SAW : “Keluarkanlah ia (baki-baki makanan) dari celah-celah gigimu!”, kemudian dia berkata : Apa yang perlu aku keluarkan? Aku tidak makan apa-apa daging! Baginda berkata : “Sesungguhnya engkau telah memakan daging saudaramu.”

(HR Thabarani  No: 13145) Status: Hadis Sahih


Pengajaran:


1.  Mengumpat adalah perbuatan yang dilarang oleh Islam.


2.  Orang yang mengumpat diumpamakan seperti memakan daging saudara Islam yang lain. Firman Allah:

يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٞ رَّحِيمٞ ١٢ 

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani. (al-Hujurat: 12)


3.  Ibn Kathir: Mengumpat adalah haram secara ijma’ dan tidak dikecualikan suatu apa pun dari itu melainkan terdapat maslahah (kebaikan) pada mengumpat lebih kuat daripada mafsadahnya (kerosakan) (Ahmad Syakir, ‘Umdat al-Tafsir, 3/359)


4.  Al-Nawawi dan Ibn Qudamah menyebut 6 keadaan mengumpat diharuskan oleh syarak:


a.  Membuat aduan mengenai kezaliman kepada pihak berkuasa atau  hakim agar kezaliman dapat dibanteras dan diadili.


b.  Meminta bantuan untuk mengubah kemungkaran dan maksiat 


c.  Meminta fatwa 


d.  Memberikan peringatan kepada orang lain terhadap kejahatan seseorang agar setiap orang terhindar daripada kejahatannya.


e.  Seseorang yang terang-terang melakukan kemungkaran.


f.  Dibolehkan jika dia memang dikenali dan dipanggil dengan gelaran-gelaran tertentu seperti si buta dan dia redha dengannya





11hb September  2021

04hb Safar 1443H

Rabu, 15 September 2021

Hadist cinta kpd Allah & RasulNya.*

 *


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ


Dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiga (perkara) yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu: 

-- *Allah* dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya(dari segalanya). 


-- Dan siapa yang bila mencintai seseorang, dia tidak mencintai orang itu kecuali *karena Allah azza wajalla.*


-- Dan org yang benci kembali kepada kekufuran, seperti dia benci bila dilempar ke neraka". (HR. Bukhari) [No. 21 Fathul Bari] Shahih Hadist.



Salam tauhid ☝

Empat Hal yang Ditakuti Rasulullah terhadap Umatnya

 
_Riwayat Jabir bin Abdullah. Rasulullah saw. bersabda;

_
أخْشى مَا خَشِيتُ على أُمَّتِي كِبَرُ البَطْنِ ومداومة النوم والكسل وضعف اليقين


Sesuatu yang paling aku khawatirkan terhadap umatku ada perut buncit (karena banyak makan), sering tidur, rasa malas, dan lemah keyakinannya. (HR Darqutni).
1. *Perut Buncit,*
 Menurut Syekh al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan, perut buncit yang dimaksud adalah terlalu banyak makan dan minum. Biasanya orang yang terlalu banyak makan itu mengecilkan keinginan kuatnya.
2. *Sering Tidur,*
Tidur yang dikhawatirkan Rasulullah adalah tidur yang dapat menyebabkan banyak sekali aktivitas bermanfaat seseorang yang tertinggal. Terlebih lagi, bila orang tersebut memiliki banyak kewajiban yang harus dipenuhi. Misalnya, menafkahi keluarganya.
3. *Malas,*
Dalam sebuah keterangan disebutkan bahwa kemalasan dalam menjalankan ibadah fardhu dan sunah itu dapat menyebabkan hati kotor dan pikiran tidak jernih. Dalama riwayat al-Dailami, Aisyah menyebutkan bahwa terdapat tigal hal yang dapat membuat hati keras, yaitu rakus, suka tidur, dan terlalu santai.
 
Doa Agar Terhindar dari Malas:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ وَالهَرَمِ، وَالمَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ، وَمِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ، وَعَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الَمسِيحِ الدَّجَّال

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan usia jompo, perbuatan dosa dan hutang, fitnah kubur dan azab kubur, fitnah neraka dan azab neraka, keburukan fitnah kekayaan, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kemiskinan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Masih Dajjal.”
4. *KEYAKINAN YANG LEMAH,* Menurut ulama, keyakinan seseorang akan takdir Allah yang menimpanya merupakan ukuran atas keimanan yang dimiliknya. Orang yang tidak pernah mengeluh atas apa yang menimpanya, baik berupa kesenangan ataupun keburukan, itu pertanda ia sudah yakin akan kehendak Allah. Semua yang menimpanya adalah kebaikan yang diberikan Allah, walaupun secara zahir terlihat tidak baik.
_Mahdi Hamzah Muladawilah_

TIGA PERKARA YANG DZOHIRNYA BERTENTANGAN DENGAN HAKEKATNYA🍂*

📋 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ

“Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba yang memaafkan kecuali keperkasaan, dan tidaklah seseorang merendah karena Allah kecuali Allah akan mengangkatnya.” (HR Muslim no 2588)
Dzohirnya sedekah itu mengurangi harta, memaafkan itu menunjukan kalah atau lemahnya seseorang, dan merendahkan diri itu menunjukan rendahnya seseorang…, akan tetapi jika dikerjakan karena Allah dan penuh keimanan maka akan mendatangkan sebaliknya.
Justru :
* sedekah menambah harta seseorang,
* memaafkan menambah harga dirinya, dan
* tawadhu’ akan menambah derajatnya…
🍃 Syaitan selalu memnggoda seraya berkata, “Janganlah kau bersedekah…akan habis hartamu…!!!, janganlah kau memaafkan saudaramu karena orang-orang akan menyangka engkau lemah dan kalah…!!!, janganlah engkau tawadhu’ dihadapan manusia, karena manusia akan menyangka bahwa derajatmu rendah…”
___

Minggu, 12 September 2021

Nasehat, Ingin Agar Orang Lain Menjadi Baik*

 *ONE DAY ONE HADITS*


Jum'at, 13 Agustus 2021 M / 4 Muharram 1443 M.


*s 

 

عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللّٰهِ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ: بَايَعْتُ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى إقَامِ الصَّلاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، والنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)


Dari Jarir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah berbaiat (berjanji setia) pada Rasûlullâh ﷺ supaya menegakkan shalat, menunaikan zakat dan memberi nasehat kepada setiap muslim.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 57 dan Muslim no. 56)


*𝐏𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐩𝐚𝐝𝐚 H𝐚𝐝𝐢𝐭𝐬 𝐝𝐢 𝐚𝐭𝐚𝐬 :*


1. Terkadang seseorang dalam memberi nasehat ada yang terlalu merendahkan yang lain, ingin menjatuhkan saudaranya. Padahal maksud nasehat adalah supaya orang lain menjadi baik. Ingatlah maksud nasehat adalah ingin orang lain menjadi baik. Jadi dasarilah niat seperti itu.


2. Ini menunjukkan bahwa saling menasehati itu didasarkan karena kita muslim adalah bersaudara sehingga kita ingin agar saudara kita pun menjadi baik. 


3. Dan juga menunjukkan bahwa bentuk kasih dan sayang terhadap sesama muslim adalah dengan saling menasehati.


4. Arti nasehat -menurut para ulama'- adalah menginginkan kebaikan pada orang lain. Sebagaimana kata Al-Khottobi rahimahullah,


النصيحةُ كلمةٌ يُعبر بها عن جملة هي إرادةُ الخيرِ للمنصوح له.


“Nasehat adalah kalimat ungkapan yang bermakna memberikan kebaikan kepada yang dinasehati.” _(Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 219)_


5. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Menasehati sesama muslim (selain ulil amri) berarti adalah menunjuki berbagai maslahat untuk mereka yaitu dalam urusan dunia dan akhirat mereka, tidak menyakiti mereka, mengajarkan perkara yang mereka tidak tahu, menolong mereka dengan perkataan dan perbuatan, menutupi aib mereka, menghilangkan mereka dari bahaya dan memberikan mereka manfaat serta melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.” _(Syarh Shahih Muslim, 2: 35)_


6. Nasehat adalah engkau suka jika saudaramu memiliki apa yang kau miliki. Engkau bahagia sebagaimana engkau ingin yang lain pun bahagia. Engkau juga merasa sakit ketika mereka disakiti. Engkau bermu'amalah (bersikap baik) dengan mereka sebagaimana engkau pun suka diperlakukan seperti itu.” _(Syarh Riyadhis Sholihin, 2: 400)._ 

Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan:


المؤمن يَسْتُرُ ويَنْصَحُ ، والفاجرُ يهتك ويُعيِّرُ.


“Seorang mukmin itu biasa menutupi aib saudaranya dan menasehatinya. Sedangkan orang fajir (pelaku dosa) biasa membuka aib dan menjelek-jelekkan saudaranya.” _(Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 225)._


7. Al-Hasan Al-Bashri berkata,


إنَّ أحبَّ عبادِ الله إلى الله الذين يُحببون الله إلى عباده ويُحببون عباد الله إلى الله ، ويسعون في الأرض بالنصيحة.


“Sesungguhnya hamba yang dicintai di sisi Allah adalah yang mencintai Allah lewat hamba-Nya dan mencintai hamba Allah karena Allah. Di muka bumi, ia pun memberi nasehat pada orang lain.” _(Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 224)._


8. Semoga Allah memberikan kita sifat saling mencintai sesama dengan saling menasehati dalam kebaikan dan takwa.


*𝐓𝐞𝐦𝐚 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐭𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐢𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐲𝐚𝐭 𝐀𝐥-𝐐𝐮𝐫'𝐚𝐧 :*


1. Maksud nasehat adalah supaya orang lain menjadi baik. Ingatlah maksud nasehat adalah ingin orang lain menjadi baik;


أُبَلِّغُكُمْ رِسَالاتِ رَبِّي وَأَنَا لَكُمْ نَاصِحٌ أَمِينٌ ۞


"Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepada kalian, dan aku hanyalah pemberi nasihat yang dapat dipercaya bagi kalian." (QS. Al-A'raf : 68).


2. Allah Subhanahu wa ta'ala bersumpah dengan menyebutkan bahwa manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, yakni rugi dan binasa. Maka dikecualikan dari jenis manusia yang terhindar dari kerugian, yaitu orang-orang yang beriman hatinya dan anggota tubuhnya mengerjakan amal-amal yang shaleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran. Yakni menunaikan perintah dan meninggalkan semua yang diharamkan dan nasihat-menasihati supaya menetapi dalam kesabaran. Yakni tabah menghadapi musibah dan malapetaka serta gangguan yang menyakitkan dari orang-orang yang ia perintah melakukan kebajikan dan ia larang melakukan kemungkaran;


وَالْعَصْرِ ۞ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ۞ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ۞


"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-'Ashr : 1-3).

Selasa, 24 Agustus 2021

HR.BUKHARI

 No.55

Dari Abu Mas'ud dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, 


إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ


"Apabila seseorang memberi nafkah untuk keluarganya dengan niat mengharap pahala maka baginya Sedekah"


◾(HR. Bukhari 55)


NO.3167

HADITS KITA HARI INI

Kamis, 17 Jumadi Tsani 1443 H

https://t.me/haditskitahari_ini


*Puasa Daud*

------------------

Sahih al-Bukhori:3167


عَنْ عَبْد اللَّهِ بْن عَمْرٍو قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: 

أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ، كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا، وَأَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ، كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَيَقُومُ ثُلُثَهُ، وَيَنَامُ سُدُسَهُ.


Dari Abdullah ibn Amr, dia berkata: Rasulullah saw berkata kepadaku: 

Puasa yang paling Allah cintai adalah puasa Nabi Daud, dia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari, dan shalat yang paling Allah cintai adalah shalatnya Nabi Daud, dia tidur hingga pertengahan malam, lalu mendirikan shalat pada sepertiga malam, dan tidur kembali pada seperenam malamnya.


Pesan :

Puasa yang paling Allah cintai adalah puasa Nabi Daud as, beliau berpuasa satu hari dan tidak berpuasa di hari berikutnya. Jika anda sanggup melaksanakan puasa Daud, maka hendaklah anda melakukannya. Namun jika tidak, maka anda bisa melaksanakan puasa sunnah Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh setiap bulannya.

Selasa, 17 Agustus 2021

3 Perusak Agama

 Eramuslim – Ada tiga perkara yang disinyalir merupakan faktor bencana terhadap agama. Ketiganya kini semakin jelas dan nyata berada di tengah-tengah kita.

Rasulullah SAW bersabda, “Bencana terhadap agama itu ada tiga: ulama yang fajir (banyak melakukan dosa), pemimpin yang jair (kejam dan zalim), serta mujahid yang jahil” (HR Ad-Dailami).

Pertama, Rasulullah SAW menyebutkan, ulama yang fajir atau banyak melakukan dosa. Maksudnya, mereka yang mengerti tentang hukum-hukum halal, haram, sunah, makruh, dan sebagainya, tetapi dia tidak mengamalkannya dan tindak-tanduknya tidak sesuai dengan kapasitas ilmunya.

Hal seperti ini banyak terjadi di kalangan ulama kita pada zaman sekarang. Jika ulama bersikap demikian, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan umatnya? Rasulullah SAW bersabda, “Seorang ulama tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri (berarti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya)” (HR Ad-Dailami).

Kedua, pemimpin yang jair artinya penguasa, pemerintah, atau raja yang memerintah secara tidak adil. Dengan kekuasannya mereka, secara sadar atau tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang tak lain adalah memakan harta rakyatnya.

Pandangan Rasulullah

SAW empat belas abad yang lalu tentang pemimpin suatu kaum kini mendekati kenyataan. Beliau bersabda, “

Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila turun dari mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai

” (HR ath-Thabrani). Ini juga termasuk salah satu faktor yang menjadi bencana terhadap agama.

Ketiga, mujahid yang jahil. Inilah yang paling banyak merusakkan agama. Sebab, dia mengaku seorang ulama yang berijtihad, tetapi pada hakikatnya dia jahil dan tidak menguasai ilmu bahasa Arab serta ilmu dalalah (semantik).

Dia juga tidak mengerti makna lafaz-lafaz, baik yang jelas maupun yang tersembunyi. Terlebih lagi jika dia tidak mengerti tentang asbabul wurud (sebab-sebab turunnya) hadis-hadis Nabi dan asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya) ayat-ayat Alquran, tidak memahami ijmak ulama serta qiyas, dan tidak bisa membedakan mana perkara yang mendatangkan bahaya dan mana pula yang mendatangkan kemaslahatan. Jika demikian keadaannya, ia tidak memenuhi syarat-syarat sebagai seorang mujahid.

Ketiga faktor yang disebutkan di atas merupakan pemusnah agama. Maka, barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan di negeri akhirat harap berhati-hatilah. Jagalah agamamu, mudah-mudahan Allah SWT akan selalu menjagamu. 

Wallahu a’lam bish shawab.

Jumat, 13 Agustus 2021

ibnu majah no.3931

 PERKONGSIAN 1 HARI 1 HADIS


Larangan Mencela Sesama Muslim


عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ سَعْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ


Daripada Muhammad bin Sa'd dari Sa'ad, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda: "Mencaci orang muslim adalah kefasikan dan memeranginya adalah kekufuran."

(HR Ibnu Majah No: 3931) Status: Hadis Sahih


Pengajaran:


1.  Mencaci orang Islam itu termasuk perbuatan fasik.


2.  Memerangi orang Islam itu termasuk perbuatan kufur.


3.  Allah melarang orang beriman dari saling mencela. Firman Allah:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ


“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim“.

(Al Hujuraat :11)


4.  Imam At Thabari menyatakan: larangan ini mencakup seluruh bentuk celaan dan cacian. Tidak boleh seorang mukmin mencela mukmin yang lain kerana kemiskinannya, kerana perbuatan dosa yang telah dilakukannya, juga sebab yang lainnya”.

(Jaami’ul Bayan)


5.  Sikap mencela orang lain itu berpunca dari rasa sombong dan ujub terhadap dirinya sendiri yang merasakan dirinya lebih baik. 


6.  Seorang Mukmin tidak akan memanggil atau menggelar orang lain dengan gelaran atau panggilan yang buruk.


Marilah kita bersifat RAHMAH. Moga kita dijauhi dari sifat suka mencela dan menghina orang lain.


28hb Julai  2021

18hb Zulhijjah 1442H

Minggu, 18 Juli 2021

IMAM BUKHORI

 *✦ ʾ˓ Sedekah Tak Harus Dengan Harta ˚ೖ*🪴


كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلُّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ وَ تُمِيْطُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ


[رواه البخاري ومسلم ]


" Setiap persendian manusia ada sedekahnya setiap hari di mana matahari terbit di dalamnya, kamu mendamaikan di antara dua orang adalah sedekah, kamu membantu seseorang untuk menaikkannya di atas kendaraannya atau mengangkatkan barangnya di atasnya adalah sedekah, kalimat yang baik adalah sedekah, pada tiap-tiap langkah yang kamu tempuh menuju shalat adalah sedekah, dan kamu membuang gangguan dari jalan adalah sedekah. "


( HR. Bukhari, no. 2989 dan Muslim, no. 1009 )

Kamis, 15 Juli 2021

KAJIAN HADITS : Ujub Sebab Kebinasaan

 ONE DAY ONE HADITS

Rabu, 30 Juni 2021 / 20 Dzukaidah 1442


'


عن عبد الله ابن عمر –رضي الله عنهما- قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم،

ثَلاَثُ مُهْلِكَاتٍ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ


Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma berkata, bersabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam :

“Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri” (HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam as-shahihah no 1802)


Pelajaran yang terdapat didalam hadits :


1- 'Ujub…, bangga dengan amalan yang telah kita lakukan.., bangga dengan ilmu yang telah kita miliki…, bangga dengan keberhasilan dakwah kita.., bangga dengan kalimat-kalimat indah yang kita rangkai…, dst…??!!

2- Orang yang ujub merasa bahwa dirinya paling tinggi dihadapan manusia yang lain… bahkan merasa dirinya lebih tinggi di sisi Allah.., namun pada hakikatnya dialah orang yang paling rendah dan hina di sisi Allah. 

3- Bukankah ujub juga menggugurkan amalan sebagaimana riyaa’..??

Bukankah ujub juga menyebabkan pelakunya terjerumus dalam neraka jahannam sebagaimana riyaa’…?

Bukankah ujub juga merupakan salah satu bentuk syirik kecil sebagaimana riya’…??


Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :


وَكَثِيرًا مَا يَقْرِنُ النَّاسُ بَيْنَ الرِّيَاءِ وَالْعُجْبِ فَالرِّيَاءُ مِنْ بَابِ الْإِشْرَاكِ بِالْخَلْقِ وَالْعُجْبُ مِنْ بَابِ الْإِشْرَاكِ بِالنَّفْسِ وَهَذَا حَالُ الْمُسْتَكْبِرِ فَالْمُرَائِي لَا يُحَقِّقُ قَوْلَهُ : { إيَّاكَ نَعْبُدُ } وَالْمُعْجَبُ لَا يُحَقِّقُ قَوْلَهُ : { وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } فَمَنْ حَقَّقَ قَوْلَهُ : { إيَّاكَ نَعْبُدُ } خَرَجَ عَنْ الرِّيَاءِ وَمَنْ حَقَّقَ قَوْلَهُ { وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } خَرَجَ عَنْ الْإِعْجَابِ وَفِي الْحَدِيثِ الْمَعْرُوفِ : { ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ }


“Dan sering orang-orang menggandengkan antara riyaa’ dan ujub. Riyaa termasuk bentuk kesyirikan dengan orang lain (yaitu mempertujukan ibadah kepada orang lain-pen) adapun ujub termasuk bentuk syirik kepada diri sendiri (yaitu merasa dirinyalah atau kehebatannyalah yang membuat ia bisa berkarya-pen). Ini merupkan kondisi orang yang sombong. Orang yang riyaa’ tidak merealisasikan firman Allah إيَّاكَ نَعْبُدُ “Hanya kepadaMulah kami beribadah”, dan orang yang ujub tidaklah merealisasikan firman Allah وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ “Dan hanya kepadaMulah kami memohon pertolongan”. Barangsiapa yang merealisasikan firman Allah إيَّاكَ نَعْبُدُ maka ia akan keluar lepas dari riyaa’, dan barangsiapa yang merealisasikan firman Allah  وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ maka ia akan keluar terlepas dari ujub” (Majmuu’ Al-Fataawaa 10/277).

3- Ibnul Qoyyim rahimahullah menukilkan perkataan seorang salaf, “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar melakukan sebuah dosa, dan dengan dosa tersebut menyebabkan ia masuk surga. Dan seorang hamba benar-benar melakukan sebuah kebaikan yang menyebabkannya masuk neraka. Ia melakukan dosa dan dia senantiasa meletakkan dosa yang ia lakukan tersebut di hadapan kedua matanya, senantiasa merasa takut, khawatir, senantiasa menangis dan menyesal, senantiasa malu kepada Robb-Nya, menunudukan kepalanya dihadapan Robbnya dengan hati yang luluh. Maka jadilah dosa tersebut sebab yang mendatangkan kebahagiaan dan keberuntungannya. Hingga dosa tersebut lebih bermanfaat baginya daripada banyak ketaatan…

Dan seorang hamba benar-benar melakukan kebaikan yang menjadikannya senantiasa merasa telah berbuat baik kepada Robbnya dan menjadi takabbur dengan kebaikan tersebut, memandang tinggi dirinya dan ujub terhadap dirinya serta membanggakannya dan berkata : Aku telah beramal ini, aku telah berbuat itu. Maka hal itu mewariskan sifat ujub dan kibr(takabur) pada dirinya serta sifat bangga dan sombong yang merupakan sebab kebinasaannya…” (Al-Wabil As-Shoyyib 9-10)


Tema  hadits yang berkaitan dengan Al Qur'an :


1- Mayoritas manusia tidak mengetahui tentang hal-hal buruk yang bisa menggugurkan amalan-amalan kebajikan. 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لا تَشْعُرُونَ


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari (QS Al-Hujuroot : 2)


2- Allah Subhanahu wata'ala mencela orang yang 'ujub


 أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُزَكُّونَ أَنْفُسَهُمْ بَلِ اللَّهُ يُزَكِّي مَنْ يَشاءُ وَلا يُظْلَمُونَ فَتِيلاً 


Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih. Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak ]dianiaya sedikit pun.[An nisa:49]

Sabtu, 10 Juli 2021

KAJIAN HADITS : Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dibulan Dzulhijjah*

 *ONE DAY ONE HADITS*


Ahad, 11 Juli 2021 / 1  Dzulhijjah 1442


*


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ: ((مَا الْعَمَلُ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلَ مِنَ الْعَمَلِ فِى هَذِهِ)). قَالُوا: وَلاَ الْجِهَادُ؟ قَالَ: ((وَلاَ الْجِهَادُ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَىْءٍ)) [رواه البخاري]


Artinya: “Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada amal ibadah yang lebih utama selain yang dikerjakan pada sepuluh hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah)”. Para sahabat bertanya: “Apakah sekalipun jihad di jalan Allah?”. Rasulullah saw menjawab: “Sekalipun dari jihad. Kecuali seseorang yang keluar untuk berjihad dengan diri dan hartanya, lalu tidak ada sedikit pun yang pulang dari padanya” (HR. Bukhari).


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Dalam hadits di atas, baginda Rasulullah saw menjelaskan bahwa apapun ibadah yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, ia adalah paling utama—dan dalam riwayat lain dari Imam Turmudzi: paling dicintai oleh Allah. Bahkan, pahalanya sangat besar, mengalahkan pahala jihad sekalipun. Hal ini, karena ibadah tersebut dilakukan pada waktu yang dimuliakan oleh Allah.

2- Apabila amal shaleh yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini lebih utama dan lebih dicintai oleh Allah dari hari-hari lainnya dalam seluruh tahun, maka amal shaleh apapun yang dikerjakan di dalamnya—sekalipun amal shaleh tersebut biasa—lebih utama dari amal-amal shaleh lainnya yang dikerjakan pada hari-hari lain, sekalipun amal shaleh tersebut utama”.

3- Ini menunjukkan bahwa amal shaleh biasa yang dilakukan pada waktu istimewa akan menyamai (pahala) amal shaleh utama yang dikerjakan pada hari-hari biasa. Bahkan, dilebihkan dengan dilipatgandakan pahala dan balasannya”

4- Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang paling utama (afdhal) dari seluruh hari-hari yang ada di dunia (afdhal ayyâm ad-dunyâ).


Dalam sebuah hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Imam al-Bazzâr, Rasulullah saw pernah bersabda:

عن جابر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((أفضل أيام الدنيا أيام العشر)) [رواه البزار، وصححه الألباني في صحيح الجامع برقم: 1133].

Artinya: “Jabir berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Seutama-utama hari-hari di dunia ini adalah sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah” (HR. Imam al-Bazzâr, dan hadits ini dinilai Shahih oleh Syaikh Albany sebagaimana disebutkan dalam Shahîh al-Jâmi’ nya, nomor 1133).

5- Bahkan, saking mulianya sepuluh hari pertama Dzulhijjah ini, banyak ulama yang berpendapat, sebagaimana disampaikan Ibnu Katsir, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini lebih baik dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sekalipun. Hal ini karena dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah terkumpul ibadah-ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan, mulai dari puasa, shalat, sedekah dan lainnya.

6- Demikian, di antara sebagian kecil dari segunung kemuliaan dan keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-qur'an :


1- Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang dimuliakan di dalam Islam.


إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ


“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. At Taubah: 36)


2- Di dalam bulan Dzulhijjah ada hari-hari yang dipilih oleh Allah sebagai hari-hari terbaik sepanjang tahun. 


والفجر وليال عشر


“Demi fajar, dan malam yang sepuluh” (Qs. Al Fajr: 1-2)


Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan 10 malam yang dimaksud oleh Allah dalam ayat tersebut. Penafsiran para ulama ahli tafsir mengerucut kepada 3 pendapat:


Yang pertama: 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.


Yang kedua: 10 malam terakhir bulan Ramadhan.


Yang ketiga: 10 hari pertama bulan Al Muharram.


Yang rajih (kuat) adalah pendapat yang menyatakan bahwa yang dimaksud adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Ujian kemiskinan itu berat, tapi ujian kekayaan itu lebih berat

 


Dari 'Amr bin 'Auf Al Muzanni radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:


فَوَاللَّهِ لا الفَقْرَ أَخْشَى علَيْكُم، ولَكِنْ أَخَشَى علَيْكُم أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كما بُسِطَتْ علَى مَن كانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كما تَنَافَسُوهَا وتُهْلِكَكُمْ كما أَهْلَكَتْهُمْ


"Demi Allah, bukanlah kefakiran yang paling aku takutkan terhadap kalian. Namun yang paling aku takutkan terhadap kalian adalah dijadikan kekayaan dunia kalian berlimpah, sebagaimana pernah terjadi pada orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana orang-orang terdahulu. Sehingga akhirnya kalian pun binasa sebagaimana binasanya orang-orang terdahulu" (HR. Bukhari no. 3158, 6425, Muslim no. 1051).


🌴🇲🇨🌏🕋🕌📚✍🏻🕌🕋🌏🇲🇨🌴

UNTUK HATI YANG TERSAKITI*

 🌿بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ


*


Lisan adalah ciptaan Allah yang sangat unik. Lisan dapat merubah wajah yang sedih menjadi cerah bahagia. Ia juga bisa meremukkan hati dengan kata-kata yang singkat saja.


Nah kali ini kita akan membahas resep Al-Qur’an untuk menghadapi lisan-lisan manusia yang menusuk hati kita.

Apakah itu fitnah, cacian, sindiran atau yang lainnya.


Tiga kali Allah menyebut resep yang sama dalam Al-Qur’an untuk menghadapi lidah-lidah tajam manusia.


Dalam surat al-Hijr Allah berfirman,


وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ  فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ 


“Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud .”

📚(QS.al-Hijr:97-98)


📖Dalam surat Thaha Allah berfirman,


فَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا


“Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya .”

📚(QS.Thaha:130)


Dalam surat Qaf Allah berfirman,


فَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ


“Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlab sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya). .”

📚(QS.Qaf:39)


Pada tiga ayat ini Allah memberi resep jitu untuk mengobati rasa sakit akibat lisan-lisan tajam manusia.

Ketika mereka bersemangat mengumbar kata-kata yang menyakitkan.

Hadapi dengan sabar dan ucapkan tasbih.

Maka hatimu akan menjadi tenang dan terobati.


Perintah tasbih dalam ayat ini bukan hanya dengan mengucap Subhanallah.

Namun harus dibarengi dengan menghadirkan hati dan selalu mengingat-Nya.

Karena itulah ketiga ayat diatas ada yang diakhiri dengan sujud dan selalu memuji Allah sepanjang pagi dan petang.


Semoga bermanfaat bagi kita semua. Wallahu a'lamu bishowaab.

Hati-Hati terhadap As-Syuhh (Kikir)*

 *ONE DAY ONE HADIST*


Rabu, 05 Dzulqa'dah 1442 H/ 16 Juni 2021 M



 *



_Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_


*إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ أَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا*


_*“Hati-hatilah kalian terhadap As-syuhh (kikir), sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena disebabkan oleh As-syuhh (kikir). As-syuhh (kikir) itu mengajak mereka untuk bakhil, maka mereka berbuat bakhil; ia itu mengajak memutuskan tali silaturrahmi, maka mereka memutuskan tali silaturrahmi; dan ia itu mengajak mereka untuk berdosa, maka mereka berbuat dosa.” [HR. Abu Daud]*_



*Beberapa Pelajaran yang Terdapat di Dalam Hadits:*


1️⃣ Peringatan: Manusia sangat kikir terhadap hartanya


_Allah Ta’ala berfirman,_


*إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (6) وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (7) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ (8)*


_*“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, Dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.” (QS. Al-Aadiyat: 6-8)*_


2️⃣ Memang demikian, karena harta adalah fitnah terbesar umat Islam


_Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_


*إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ*


_*“Sesungguhnya setiap umat mendapatkan fitnah dan fitnah umat ini adalah harta.” [HR. At-Tirmidzi]*_


3️⃣ Karenanya orang yang selamat, orang yang terlindung dari sifat kikir.


_Allah Ta’ala berfirman,_


*وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ*


_*“Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung” [QS.At-Taghaabun: 16]*_


_Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_


*إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ أَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا*


_*“Hati-hatilah kalian terhadap As-syuhh (kikir), sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena disebabkan oleh As-syuhh (kikir). As-syuhh (kikir) itu mengajak mereka untuk bakhil, maka mereka berbuat bakhil; ia itu mengajak memutuskan tali silaturrahmi, maka mereka memutuskan tali silaturrahmi; dan ia itu mengajak mereka untuk berdosa, maka mereka berbuat dosa.”[HR. Abu Daud]*_



*Tema Hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:*


_Allah Ta’ala berfirman,_


*إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (6) وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (7) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ (8)*


_*“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, Dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.” (QS. Al-Aadiyat: 6-8)*_

Jumat, 09 Juli 2021

Bahayanya 'Ujub

 ONE DAY ONE HADITS

Selasa, 29 Juni 2021 / 19 Dzukaidah 1442




عن أنس قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: لَوْ لَمْ تَكُوْنُوْا تُذْنِبُوْنَ خَشِيْتُ عَلَيْكُمْ  أَكْثَرُ مِنْ ذَلِكَ اْلعُجُبُ


Dari Anas (bin Malik) radliyalllahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Seandainya kalian tidak mengerjakan dosa, aku khawatir kepada kalian yang lebih banyak dari hal itu yaitu 'ujub”. [HR al-Uqailiy, Ibnu ‘Adiy dan al-Qudlo’iy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan, lihat Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 5303 dan Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 658].


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Dalil di atas dengan jelas menerangkan bahwa jika umat ini tidak bisa lepas melakukan perbuatan dosa, yang Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam khawatirkan atas mereka adalah sifat 'ujub yang akan banyak mereka lakukan.

2- Sebab 'ujub inilah yang dapat

membutakan mata hati, memekakkan telinga dan meninabobokkan perangai mereka dari berbagai kelebihan orang lain dan kekurangan dirinya. 

3- Sehingga ia tidak mau tahu atau pura-pura tidak tahu bahwa selain dirinya ada yang memiliki kelebihan lainnya melebihi dirinya dan dirinyapun mempunyai kekurangan lainnya melebihi orang lain. Atau boleh jadi orang yang dianggap memiliki kekurangan oleh dirinya itu sebenarnya mempunyai beberapa kelebihan yang tidak ada pada dirinya. Atau juga dirinya yang mempunyai kelebihan itu sebenarnya mempunyai beberapa kekurangan dan keburukan yang tidak ada pada orang yang dianggap olehnya memiliki kekurangan.

4- Sebab itu, setiap muslim sudah semestinya selalu introspeksi diri dengan lebih banyak dan fokus terhadap kesalahan dan kekurangan dirinya. Tetapi jika juga harus melihat orang lain maka hendaklah ia melihat sisi kebaikan dan kelebihannya saja.

5- Dan jikapun ia melihat kekurangan dan keburukannya hanyalah supaya ia berhati-hati darinya, mencari pahala dengan menashihati dan menegurnya serta tidak menyebarkan berbagai kekurangannya kepada orang di sekitarnya.

6- 'Ujub, yaitu kagum akan dirinya sendiri, yakni kagum akan keshalihan, kedermawanan, keluasan ilmu dan kebaikan-kebaikan lainnya. Atau kagum akan ketampanan, kelimpahan harta, kecerdasan, ketinggian derajat, kemasyhuran dan selainnya dari berbagai keutamaan dunia.

7- 'Ujub adalah merupakan salah satu sifat manusia yang tercela karena termasuk syirik kecil yang harus dihindari dan dijauhi oleh umat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. 

8- Jika perkaranya demikian..bahwasanya tidak satu amalanpun yang kita yakini kita lakukan ikhlas karena Allah…dan tidak satu amalanpun yang ikhlas kita lakukan lantas kita yakin pasti diterima oleh Allah karena selamat dari hal-hal yang merusaknya…, maka apakah yang bisa kita banggakan untuk bisa 'ujub di hadapan Allah dan merasa lebih baik dari orang lain…???.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Salah satu contoh daripada 'ujub. Qorun terhadap dirinya, sehingga ia berkeyakinan bahwasanya harta melimpah yang dimilikinya itu adalah hasil jerih payahnya selama ini,


       قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عْندِى


Qorun berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberikan harta itu karena ilmu yang ada padaku”. [QS. Al-Qoshosh/ 28: 78].


2- Kemurkaan Alloh terhadap orang yang ujub,


فَخَسَفْنَا بِهِ وَ بِدَارِهِ اْلأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِن فِئَةٍ يَنصُرُونَهُ مِن دُونِ اللهِ وَ مَا كَانَ مِنَ اْلمـــُنتَصِرِينَ


Maka Kami benamkan Qorun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang dapat menolongnya dari adzab Allah. Dan tidaklah ia termasuk orang-orang yang mendapat pertolongan. [QS. Al-Qoshosh/ 28: 81].


3- Akibat 'ujub mendatangkan kegagalan


لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللهُ فِى مَوَاطِنَ كَــــثِيرَةٍ وَ يَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْئًـا وَ ضَاقَتْ عَلَيْكُمُ اْلأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُدْبِرِينَ


Sesungguhnya Allah telah menolong kalian di banyak medan pertempuran dan juga di peperangan Hunain, yaitu tatkala kalian menjadi kagum/ ujub karena banyaknya jumlah kalian. Maka jumlah yang banyak itu tidak bermanfaat bagi kalian sedikitpun. Dan bumi yang luas itu telah terasa sempit  oleh kalian, kemudian kalian lari ke belakang dengan tercerai berai. [QS. Al-Baro’ah/ 9: 25].Lr

Sumber : dikutip dari grup Wa nasehat diri

Senin, 28 Juni 2021

Bersyukur Ketika Mendapatkan Kesenangan, Bersabar Ketika Mendapatkan Suatu Cobaan:MUSLIM

 


ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ
 

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ

                 ONE DAY ONE HADITS 
Senin, 28 Juni 2021 M/
17 Dzuqo'dah 1442 H





Dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan Radhiyallahu anhu ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya. 
(HR. Muslim, no. 2999 /64; Ahmad, VI/16; Ad-Darimi, II/318 dan Ibnu Hibban no. 2885, at-Ta’lîqatul Hisân ‘alâ Shahîh Ibni Hibbân).

Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits :

1- Kebaikan dan keburukan sudah ditakdirkan oleh Allâh Azza wa Jalla . Wajib beriman kepada takdir baik dan buruk.
2- Seorang Muslim wajib mensyukuri semua nikmat yang Allâh Azza wa Jalla karuniakan kepadanya. Nikmat-nikmat Allâh Azza wa Jalla kepada kita tidak akan dapat kita hitung.
3- Syukur kepada Allâh Azza wa Jalla dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Kalau kita berpikir dengan akal yang waras dan hati yang sadar, maka kita mendapati bahwa diri kita pada hakikatnya belum bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenarnya.
4- Orang Mukmin yang sempurna keimanannya dan tulus keyakinannya akan senantiasa bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala ketika merasakan kegembiraan.
5- Seorang Mukmin harus senantiasa memohon kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala agar menjadi hamba yang selalu bersyukur kepada-Nya.
6- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada Mu’âdz bin Jabal Radhiyallahu anhu sebuah do’a yang selalu dibaca di akhir shalat yang wajib:
اَللهم أَعِنِّيْ عَلَىٰ ذِكْرِكَ ، وَشُكْرِكَ ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
Ya Allâh, tolonglah aku untuk dapat berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu. [HR. Ahmad]
7- Seorang Mukmin wajib bersabar dalam melaksanakan ibadah kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala .
8- Hidup ini merupakan cobaan dan ujian. Maka konsekuensi dari segala macam cobaan dan ujian adalah sabar.
8- Orang Mukmin yang sempurna keimanannya akan senantiasa bersabar atas kesulitan, kesedihan ,musibah, penyakit dan lainnya yang menimpanya.
9- Sabar adalah ibadah yang sangat mulia. Seseorang meraih pahala dan surga dengan sabar.
10- Sabar bukan berarti pasrah, tapi sabar adalah berjuang melawan hawa nafsu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allâh Azza wa Jalla .
11- Tingkatan ujian dan musibah yang menimpa manusia berbeda-beda tergantung kepada kehendak Allâh Yang Maha Mengetahui, Maha Penyayang dan Maha Bijaksana.
11- Peringatan untuk selalu husnuz zhann (berprasangka baik) kepada Allâh dalam takdir (ketentuan)-Nya yang pahit bagi kita. Terkadang seseorang tidak menyukai sesuatu padahal itu baik baginya, sebaliknya terkadang seseorang itu menyukai sesuatu padahal itu buruk baginya.
12- Tanda yang menunjukkan Allâh Subhanahu wa Ta’ala mencintai hamba-Nya adalah Allâh Subhanahu wa Ta’ala memberikan ujian dan cobaan (seperti musibah dan yang lainnya) kepadanya.
Penetapan adanya hikmah bagi Allâh Azza wa Jalla dalam perbuatan-perbuatan-Nya.
13- Balasan (baik dan buruk) disesuaikan dengan amalan seseorang.
14- Dorongan untuk bersabar atas musibah yang menimpa, karena bisa jadi musibah itu merupakan tanda kecintaan Allâh dan semakin besar musibah yang menimpa, maka semakin besar pula ganjarannya.
15- Seluruh perkara kehidupan seorang mukmin adalah baik. Pahala untuknya di sisi Allâh sama, baik yang tampak olehnya buruk maupun baik.
Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allâh supaya kamu beruntung. [Ali ‘Imran/3:200]
firman-Nya:
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allâh) bagi orang yang selalu bersabar dan banyak bersyukur. [Asy-Syûrâ/42:33]
Allâh Subhanahu wa Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya:
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar dan mereka meyakini ayat-ayat Kami. [As-Sajdah/32:24]l
Allah Ta’ala berfirman :
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ(  إبراهيم
“Dan Dia telah memberimu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat lalim dan banyak mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).
Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7).
Demikian, Semoga Bermanfaat. Aamiin
Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal Adzim li wa lakum. 
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik... 
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu”.
==================================
🍃 Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺑَﻠِّﻐُﻮﺍ ﻋَﻨِّﻰ ﻭَﻟَﻮْ ﺁﻳَﺔً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”
(HR.Bukhari)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﺟْﺮِ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮْﺭِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻣِﺜْﻞُ ﺁﺛَﺎﻡِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺁﺛَﺎﻣِﻬِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ
Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.
(HR.Muslim)
Dakwah di jalan Allâh Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِۚ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang  yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(QS.Ali-Imran [3] :104)
Dinukil dari berbagai Sumber Yang In Syaa Allah amanah, dengan sedikit perubahan (terjemah bebas) sesuai dengan Pemahaman Shalafus Shalih (Alhus Sunnah Wal Jamaah) oleh : Hamba Allah
x
x

Tiga yang Menemani Kita Sampai ke Kubur, Dua akan Pulang, Satu akan Tetap Menemani Kita di Alam Kubur.: BUKHORI MUSLIM

 

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ

 ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ

                 ONE DAY ONE HADITS 

Selasa, 29 Juni 2021 M/

18 Dzulqo'dah 1442 H

Tiga yang Menemani Kita Sampai ke Kubur, Dua akan Pulang, Satu akan Tetap Menemani Kita di Alam Kubur.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ

“Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.” 

(HR. Bukhari, no. 6514; Muslim, no. 2960)

Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits :

1⃣ Ali bin Muhammad Abul Hasan Nuruddin Al-Mala Al-Harawi Al-Qari (meninggal dunia tahun: 1014 H) menyatakan bahwa seseorang ketika mati ada tiga yang mengikutinya hingga ke kubur. Pertama adalah keluarganya, yaitu anak dan kerabatnya, begitu pula sahabat dan kenalannya. Kedua adalah hartanya, seperti budak laki-laki atau perempuannya, juga hewan tunggangannya. Ketiga adalah amalannya, yaitu amal baik atau buruk yang pernah ia lakukan. Keluarga dan harta tadi akan kembali. Yang tersisa hanyalah amalnya yang menemani ia di kubur. (Mirqah Al-Mafatih Syarh Misykah Al-Mashabih, 8: 3235. Dinukil dari Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 199542)

2⃣ Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

قَوْلُهُ ( يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ) هَذَا يَقَعُ فِي الْأَغْلَبِ ، وَرُبَّ مَيِّتٍ لَا يَتْبَعُهُ إِلَّا عَمَلُهُ فَقَطْ

“Mayit akan diikuti oleh keluarga, harta dan amalnya. Itu adalah umumnya. Bisa jadi ada mayit yang hanya diikuti oleh amalnya saja, tanpa membawa harta dan keluarga ketika diantar ke kuburan.” (Fath Al-Bari, 11: 365)

3⃣ Disebutkan dalam hadits Al-Bara’ bin ‘Azib yang panjang tentang pertanyaan di alam kubur. Ada ketika itu datang seseorang yang berwajah tampan dan berpakaian bagus, baunya pun wangi. Ia adalah wujud dari amalan shalih seorang hamba. Sedangkan orang kafir didatangi oleh orang yang berwajah jelek. Itu adalah wujud dari amalan jeleknya. (HR. Ahmad, 4: 287. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih, perawinya adalah perawi yang shahih)

4⃣ Sudahkah amal kita siap untuk menemani kita kelak di alam kubur?

Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8).

Allah Azza wa Jalla berfirman :

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78).

Allah Azza wa Jalla berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).

Demikian, Semoga Bermanfaat. Aamiin

Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal Adzim li wa lakum. 

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ

Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik... 

“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu”.

==================================

🍃 Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺑَﻠِّﻐُﻮﺍ ﻋَﻨِّﻰ ﻭَﻟَﻮْ ﺁﻳَﺔً

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”

(HR.Bukhari)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﺟْﺮِ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮْﺭِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻣِﺜْﻞُ ﺁﺛَﺎﻡِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺁﺛَﺎﻣِﻬِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ

Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.

(HR.Muslim)

Dakwah di jalan Allâh Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِۚ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang  yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

(QS.Ali-Imran [3] :104)

Dinukil dari berbagai Sumber Yang In Syaa Allah amanah, dengan sedikit perubahan (terjemah bebas) sesuai dengan Pemahaman Shalafus Shalih (Alhus Sunnah Wal Jamaah) oleh : Hamba Allah