Kamis, 29 April 2021

doa afdhol

 Faidah Hadist.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : 


*Dari Sahabat Anas bin malik Ra :


أن رجلا جاء الى النبي صلى الله عليه وسلم فقال : 


*Sesungguh nya ada seorang laki laki datang kepada nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم lalu berkata :


يا رسول الله !! أي الدعاء أفضل ؟؟ 


*Wahai Rosululloh !! Do'a apa yang paling Afdhol ??*


قال : سل ربك العافية والمعافة في الدنيا والآخرة 


*(Rosululloh) telah bersabda : "Minta lah kepada tuhan mu kesehatan dan keselamatan di dalam kehidupan duniawi maupun kehidupan ukhrowi"*


ثم أتاه في اليوم الثاني 


*Kemudian (orang laki laki tersebut) datang kembali pada hari yang kedua*


فقال : يا رسول الله !! أي الدعاء أفضل ؟؟ 


*lalu (orang laki laki tersebut) berkata : Ya Rosululloh  !! Do'a apa yang paling Afdhol ??*


فقال له مثل ذلك 


*Maka Rosululloh pun menjawab dengan jawaban yang sama*


ثم أتاه يوم الثالث 


*Kemudian (orang laki laki tersebut) kembali mendatangi Rosululloh pada hari yang ke tiga*


فقال له مثل ذلك 


*Lalu (orang laki laki tersebut) menanyakan hal yang sama kepada Rosululloh*


قال : فإذا أعطيت العافية في الدنيا ، وأعطيتها في الآخرة فقد أفلحت . رواه الترمذي وحسنه  


*Rosululloh bersabda : "Maka jika lau engkau di berikan kesehatan di kehidupan dunia dan engkau di berikan keselamatan di kehidupan ukhrowi , maka sungguh engkau adalah orang yang beruntung".*

HR.Imam Turmudzi dan ini adalah hadist Hasan 


Wallohu a'lam


فقه السنة النبوية من العهود المحمدية للامام العالم العلامة الشيخ أسعد محمد سعيد الصاغرجي / ص : 289

Rabu, 28 April 2021

Ramadhan Mendidik Akan Keikhlasan

 *ONE DAY ONE HADITS*


Selasa, 27 April 2021/ 15 Ramadhan 1442


** 


عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال،  قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . (رواه البخاري، رقم 1910، ومسلم، رقم  760 )


Dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, dia berkata, Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda:

“Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari, no. 1910, Muslim, no. 760).


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Saudaraku … Salah satu pelajaran penting yang bisa kita ambil dari bulan Ramadhan, di dalamnya ditempa untuk senantiasa ikhlas dalam beramal.

2- Yang dimaksud ikhlas adalah memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata. Maka pantaslah Ramadhan disebut madrasah ikhlas

Lihat saja dalam amalan puasa disebutkan,


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760, dari Abu Hurairah).


Dalam amalan shalat malam atau shalat tarawih disebutkan,


مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759, dari Abu Hurairah). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 6: 36.


Juga ketika seseorang menghidupkan lailatul qadar dengan shalat malam disebutkan,


مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901, dari Abu Hurairah).

3- Yang dimaksud ihtisaban dalam hadits di atas berarti beramal karena mengharap pahala dari Allah. Itulah yang dimaksud ikhlas. Yang diharap bukanlah pujian manusia. Yang diharap bukanlah semata-mata harapan dunia.

4- Marilah kita jadikan bulan Ramadhan sebagai madrasah untuk melatih keikhlasan. Hanya Allah yang memberi taufik.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :


1- Begitu pula orang yang beramal hanya mengharap dunia semata, ia benar-benar merugi. 


مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ


“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)


2- Semestinya kita beribadah ikhlas karena Allah.


وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ


“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (artinya: ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al Bayyinah: 5).

Minggu, 25 April 2021

TANDA BAHAGIA DAN SENGSARA*

 🌹🌹🌹🌹💚💚💚🌹🌹🌹🌹

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh


📚🗃️ *


✏Al-Imam Ibnul Qoyyim al-jauziyah rahimahullah bertutur:


"Diantara tanda kebahagiaan seorang hamba :

1⃣ Semakin bertambah ilmunya, bertambah pula tawadhu' dan kasih sayangnya.

2⃣ Semakin bertambah amalannya, bertambah pula rasa takut dan khawatirnya.

3⃣ Semakin bertambah usianya, ambisinya semakin berkurang

4⃣ Semakin bertambah hartanya, bertambah pula kedermawanan dan kemurahannya.

5⃣ Semakin naik kedudukan dan statusnya,  semakin tawadhu, semakin dekat dengan manusia, dan berusaha memenuhi hajat mereka.


Sebaliknya, 


"Diantara tanda kesengsaraan seorang hamba :

1⃣ Semakin bertambah ilmunya, bertambah pula kesombongan dan keangkuhannya.

2⃣ Semakin bertambah amalannya, bertambah pula rasa bangga pada dirinya, dan merendahkan orang lain, serta menyangka dirinya sudah baik.

3⃣ Semakin bertambah usianya, ambisinya pun meningkat.

4⃣ Semakin bertambah hartanya, meningkat pula sifat bakhil (pelit) enggan untuk menginfakkannya.

5⃣ Semakin naik kedudukan dan statusnya, sifat sombong dan angkuh pun meningkat.


Semua itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah, yang dengannya Allah menguji hamba-hambaNya. Ada diantara hambaNya yang beruntung, dan ada pula yang celaka.


Demikian pula dengan berbagai kemuliaan, baik bentuknya kekuasaan, pangkat/jabatan dan harta, itupun ujian dan cobaan dariNya. Allah menyebutkan tentang Nabi Sulaiman-alaihis salam-, ketika terpesona dengan singgasana Bilqis:


َ هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ 


"Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau kufur(akan nikmat-Nya)".[QS. An Naml:40].


Maka semua nikmat merupakan cobaan dan ujian dari Allah, dengan itu akan nampak syukurnya orang-orang yang bersyukur, dan kufurnya orang-orang yang kufur nikmat. Sebagaimana halnya musibah, itupun cobaan dariNya. Allah menguji dengan nikmat dan musibah. Allah Ta'ala berfirman :


فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ * وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ* كلا...


Adapun manusia apabila Rabbnya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Rabbku telah memuliakanku".

Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Rabbku menghinakanku". Sekali-kali tidak demikian! [QS.Al Fajr :15-17].


Yaitu, tidak setiap orang yang Aku luaskan rezekinya, Aku muliakan dan memberinya nikmat, itu adalah bentuk pemuliaanKu kepadanya. Dan tidak setiap orang yang Aku sempitkan rezekinya, dan Aku berikan padanya musibah, itu adalah bentuk hinaan dariKu. Sekali-kali tidak demikian...


📙Al Fawaid, hal.148-149


📃 At - Tashfiyah Wattarbiyah


Admin Tholabul'ilmi

Orang yang Puasa Harus Bisa Menahan Perbuatan Tercela*

 _*ONE  DAY  ONE  HADITS*_

Senin, 19 April 2021 / 7 Ramadhan 1442


*


عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

 إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلا يَرْفُثْ ، وَلا يَجْهَلْ ، فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ  (رواه البخاري، رقم 1894 ومسلم، رقم 1151)


Dari Abu hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa salah satu di antara kalian di pagi hari dalam kondisi berpuasa, maka jangan berkata jorok dan jangan bersikap bodoh. Kalau ada seseorang yang menghinanya atau mengajak bertengkar maka katakan kepadanya, sesungguhnya saya sedang puasa, sesungguhnya saya sedang puasa." (HR. Bukhari, no. 1894 dan  Muslim, no. 1151)


*Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:*


1- Maksud rafats disini adalah perkataan jorok.

2-  Perkataan (Jangan bersikap bodoh) maksudnya adalah jangan melakukan prilaku orang bodoh seperti berteriak, dungu dan semisal itu. 

3- Maksud dalam hadits adalah jangan engkau balas prilaku buruk dengan prilaku buruk yang sama, bahkan cukup anda mengatakan ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa.

4- Jika orang puasa diperintahkan agar tidak membalas orang yang menghardiknya, apalagi  jika dia menyakiti orang lain dan dia yang memulai dengan hardikan?

5- Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, “Ketahuilah bahwa larangan orang puasa dari kata-kata jorok, prilaku bodoh, bertengkar dan saling menghardik tidak dikhususkan padanya. Sesungguhnya setiap orang asalnya dilarang melakukan seperti itu. Akan tetapi bagi orang puasa lebih ditekankan lagi.”

6- Terjerumus dalam kemaksiatan di siang Ramadan seperti menghina dan mencaci tidak merusak puasa. Artinya hal itu bukan termasuk pembatal puasa. Akan tetapi dapat mengurangi pahala puasa. Bahkan kemaksiatan ini dapat menghilangkan semua pahala. Sehingga orang puasa tidak dapat mengambil manfaat dari puasanya kecuali lapar dan haus.


*Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :*


- Orang puasa diperintahkan menjaga anggota tubuh dari kemaksiatan kepada Allah Ta’ala. Maksud puasa bukan sekedar menahan makan dan minum. Bahkan maksudnya adalah menahan dari kemaksiatan kepada Allah Ta’ala dan merealisasikan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ   


"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

ANTARA SI MUKMIN DAN SI KAFIR

 ANTARA SI MUKMIN DAN SI FAJIR


🔴 Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata

.

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ


“Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir (yang gemar maksiat), ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya.”


______


📚 Diriwayatkan Imam al Bukhori, dalam shahih al Bukhori 6308


🌍 Web | shahihfiqih.com/artikel/jangan-anggap-remeh-satu-dosa-kecilpun/

Sabtu, 17 April 2021

Ramadhan Pendidikan Keikhlasan*

 *ONE DAY ONE HADITS*


Selasa, 01 Ramadhan 1442 H/ 13 April 2021 M



*



*عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال،  قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :*

*مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . (رواه البخاري، رقم 1910، ومسلم، رقم  760 )*


_*Dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, dia berkata, Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda: “Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari, no. 1910, Muslim, no. 760)*_


*Pelajaran yang terdapat di dalam Hadist diatas:*


1️⃣ Salah satu pelajaran penting yang bisa kita ambil dari bulan Ramadhan, di dalamnya ditempa untuk senantiasa ikhlas dalam beramal.


2️⃣ Yang dimaksud ikhlas adalah memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata. Maka pantaslah Ramadhan disebut madrasah ikhlas

Lihat saja dalam amalan puasa disebutkan,


*مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*


_*“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760, dari Abu Hurairah)*_


_Dalam amalan shalat malam atau shalat tarawih disebutkan,_


*مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*


_*“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759, dari Abu Hurairah)*_ 

Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 6: 36.


Juga ketika seseorang menghidupkan lailatul qadar dengan shalat malam disebutkan,


*مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*


_*“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901, dari Abu Hurairah)*_


3️⃣ Yang dimaksud ihtisaban dalam hadits di atas berarti beramal karena mengharap pahala dari Allah. Itulah yang dimaksud ikhlas. Yang diharap bukanlah pujian manusia. Yang diharap bukanlah semata-mata harapan dunia.


4️⃣ Marilah kita jadikan bulan Ramadhan sebagai madrasah untuk melatih keikhlasan. Hanya Allah yang memberi taufik.


*Tema Hadist yang berkaitan dengan Al-Qur'an :*


_1- Orang yang beramal hanya mengharap dunia semata, ia benar-benar merugi._ 


*مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ*


_*“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)*_


_2- Semestinya kita beribadah ikhlas karena Allah._


*وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ*


_*“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (artinya: ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al Bayyinah: 5)*_

Pahala Puasa Tanpa Bisa Dihisab*

 *ONE  DAY  ONE  HADITS*


Selasa, 13 April 2021 / 1 Ramadhan 1442


*


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي ..


لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ ..


وَلَخُلُوفُ فِيهِ (فمه)  أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ "رواه البخاري (5927) ومسلم (1151) واللفظ له.


Dari Abu Ghurairota rodhiAllahu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

“Semua amalan anak cucu Adam dilipatgandakan kebaikan sepuluh kali semisalnya sampai tujuh ratus kali, berfirman Allah 'Azza wa Jalla:  kecuali puasa karena sesungguhnya ia diperuntukkan bagi-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” Dia meninggalkan syahwatnya dan makanannya untuk mencari ridhoKu

Bagi orang yang berpuasa dia mendapatkan dua kegembiraan: Tatkala berbuka dan bertemu dengan Robnya. Dan bau mulutnya disisi Robnya lebih harum daripada minyak miski. [ Hr. Bukhari (5927) dam Muslim (1151) dan redaksi darinya.


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Keutamaan puasa begitu besar kedudukannya disisi  Allah Subhana wa Ta'ala.

2- Disini ada empat fadhilah puasa yang begitu banyak.

3- Sesungguhnya disempurnakan pahala puasa tanpa bisa dihisap saking banyaknya.

4- Sesungguhnya Allah akan melipatgandakan pahala puasa semauNya dibandingkan dengan amal-amal lainnya.

5- Orang yang berpuasa akan bergembira besuk tatkala bertemu Robnya dengan pahala yang diberikan kepadanya.

6- Bau mulut orang yang berpuasa besuk dihari qiamat labih harum dari minyak miski.


Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:


- Puasa ada disitu semua kesabaran maka balasan pahala disisi Allah luar biasa.

Al-Auza'iy mengatakan bahwa pahala mereka tidak ditukar ataupun ditimbang melainkan diberikan secara borongan tanpa perhitungan.

Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala mereka tidak diperhitungkan melainkan ditambah terus-menerus


إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ


Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas (Az-Zumar: 10).Lr

Kamis, 15 April 2021

Do'a Orang yang Berpuasa Ijabah*

 *ONE  DAY  ONE  HADITS*


Kamis, 15 April 2021 / 3 Ramadhan 1442


*


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " ثَلاثَةٌ لا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ " رواه الترمذي (2525) وصححه الألباني في صحيح الترمذي (2050)


“Tiga kelompok yang tidak akan ditolak do’anya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Pemimpin yang adil. Dan do’a orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya berfirman: “Demi kemulian-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau setelah beberapa waktu.” (Hr.Ahmad dan At Tirmidzi)


Pelajaran yang terdapat dalam hadits:


1- Doa adalah perwujudan rasa cinta seorang hamba kepada Alloh swt., sekaligus pengakuan akan kebutuhan dan pertolongan-Nya. Hakikat doa sebenarnya juga meminta kekuatan dan kesanggupan dari Alloh swt. Dalam doa ada makna memuji Alloh swt., ada pengakuan bahwa Alloh Maha Mulia lagi Maha Pemurah. Itu semua menjadi ciri pengabdian dan penghambaan. 

2- Doa adalah ibadah. 

3- Putusan atau qodha' Alloh tidak bisa ditolak kecuali dengan doa


لا يرد القضاء إلا الدعاء ولا يزيد في العمر إلا البر


“Putusan atau qadha’ Allah tidak bisa ditolak kecuali dengan doa. Dan sesuatu tidak akan menambah umur kecuali kebaikan.

4-  Do'a orang-orang yang bepuasa, do'a yang ijabah. Maka jangan disia- siakan.


Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Ramadhan adalah syahrud du’aa’, bulan berdo'a-. Sehingga rangkaian ayat-ayat shaum yang panjang itu, disisipi seruan untuk berdo'a.


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ 


Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al-Baqarah :186)


2- Berdo'alah, Alloh akan mengabulkannya. Secara umum Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdo'a, memohon dan memelas kepada-Nya. Alloh juga telah menjanjikan akan mengabulkan permohonan hamba tersebut. 


ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ


“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60).


3- Rendah diri dan khusyu’. 


ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ


“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Al-Araf:55.).Lr

Selasa, 13 April 2021

Ramadhan Pendidikan Keikhlasan*

 *ONE DAY ONE HADITS*


Selasa, 01 Ramadhan 1442 H/ 13 April 2021 M



*



*عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال،  قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :*

*مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . (رواه البخاري، رقم 1910، ومسلم، رقم  760 )*


_*Dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, dia berkata, Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda: “Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari, no. 1910, Muslim, no. 760)*_


*Pelajaran yang terdapat di dalam Hadist diatas:*


1️⃣ Salah satu pelajaran penting yang bisa kita ambil dari bulan Ramadhan, di dalamnya ditempa untuk senantiasa ikhlas dalam beramal.


2️⃣ Yang dimaksud ikhlas adalah memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata. Maka pantaslah Ramadhan disebut madrasah ikhlas

Lihat saja dalam amalan puasa disebutkan,


*مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*


_*“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760, dari Abu Hurairah)*_


_Dalam amalan shalat malam atau shalat tarawih disebutkan,_


*مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*


_*“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759, dari Abu Hurairah)*_ 

Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 6: 36.


Juga ketika seseorang menghidupkan lailatul qadar dengan shalat malam disebutkan,


*مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*


_*“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901, dari Abu Hurairah)*_


3️⃣ Yang dimaksud ihtisaban dalam hadits di atas berarti beramal karena mengharap pahala dari Allah. Itulah yang dimaksud ikhlas. Yang diharap bukanlah pujian manusia. Yang diharap bukanlah semata-mata harapan dunia.


4️⃣ Marilah kita jadikan bulan Ramadhan sebagai madrasah untuk melatih keikhlasan. Hanya Allah yang memberi taufik.


*Tema Hadist yang berkaitan dengan Al-Qur'an :*


_1- Orang yang beramal hanya mengharap dunia semata, ia benar-benar merugi._ 


*مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ*


_*“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)*_


_2- Semestinya kita beribadah ikhlas karena Allah._


*وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ*


_*“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (artinya: ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al Bayyinah: 5)*_

Pahala Puasa Tanpa Bisa Dihisab*

 *ONE  DAY  ONE  HADITS*


Selasa, 13 April 2021 / 1 Ramadhan 1442


*


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي ..


لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ ..


وَلَخُلُوفُ فِيهِ (فمه)  أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ "رواه البخاري (5927) ومسلم (1151) واللفظ له.


Dari Abu Ghurairota rodhiAllahu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

“Semua amalan anak cucu Adam dilipatgandakan kebaikan sepuluh kali semisalnya sampai tujuh ratus kali, berfirman Allah 'Azza wa Jalla:  kecuali puasa karena sesungguhnya ia diperuntukkan bagi-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” Dia meninggalkan syahwatnya dan makanannya untuk mencari ridhoKu

Bagi orang yang berpuasa dia mendapatkan dua kegembiraan: Tatkala berbuka dan bertemu dengan Robnya. Dan bau mulutnya disisi Robnya lebih harum daripada minyak miski. [ Hr. Bukhari (5927) dam Muslim (1151) dan redaksi darinya.


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Keutamaan puasa begitu besar kedudukannya disisi  Allah Subhana wa Ta'ala.

2- Disini ada empat fadhilah puasa yang begitu banyak.

3- Sesungguhnya disempurnakan pahala puasa tanpa bisa dihisap saking banyaknya.

4- Sesungguhnya Allah akan melipatgandakan pahala puasa semauNya dibandingkan dengan amal-amal lainnya.

5- Orang yang berpuasa akan bergembira besuk tatkala bertemu Robnya dengan pahala yang diberikan kepadanya.

6- Bau mulut orang yang berpuasa besuk dihari qiamat labih harum dari minyak miski.


Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:


- Puasa ada disitu semua kesabaran maka balasan pahala disisi Allah luar biasa.

Al-Auza'iy mengatakan bahwa pahala mereka tidak ditukar ataupun ditimbang melainkan diberikan secara borongan tanpa perhitungan.

Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala mereka tidak diperhitungkan melainkan ditambah terus-menerus


إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ


Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas (Az-Zumar: 10).Lr

KEUTAMAAN PUASA*

 *Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh*


*


https://chat.whatsapp.com/HHcc3t5gzBAAioCOpsNKkG


Oleh:

Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas حفظه  اللهُ

 

الله عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَُ 

عَنْهُ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ الله ِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :((قَالَ الله ُعَزَّ وَجَلَّ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ ,وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ. وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ. لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ صَوْمِهِ))مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَهَذََا لَفْظُ رِوَايَةِ الْبُخَارِيِّ. وَفِيْ رِوَايَةٍ لَهُ: يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أجْلِيْ، اَلصِّيَامُ لِيْ وَأنَا أجْزِيْ بِهِ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أمْثَالِهَا وَ فِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، اَلْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : (إِلاَّ الصَّوْمَ فَإنَّهُ لِيْ وَأنَا أجْزِيْ بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أجْلِي). لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ : فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ . وَلَخُلُوْفُ فِيْهِ أطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ المِسْكِ.  


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Semua amal perbuatan anak Adam untuk dirinya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya.’Puasa adalah perisai. Apabila seseorang di antara kamu berpuasa, janganlah berkata kotor/keji (cabul) dan berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci makinya atau mengajak bertengkar, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’ 


Demi Allâh yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allâh daripada aroma minyak kesturi. Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb-nya.’”[Muttafaq ‘alaihi, dan ini lafazh al-Bukhâri] Dalam suatu riwayat lain imam al-Bukhâri, “Dia meninggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya karena Aku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya. Setiap satu kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipatnya.


Dalam riwayat Muslim, “Semua amalan anak Adam dilipatgandakan. Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa.Sesungguhnya puasa itu untuk Aku, dan Aku-lah yang membalasnya.Dia meningalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku.’Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb-nya.Sungguh, bau mulut orang berpuasa itu lebih harum di sisi Allâh daripada aroma minyak kesturi.

Selasa, 06 April 2021

Hati Bersih Hidup Bahagia:-* *1 . Jangan cari kesalahan orang . Kesalahan sendiri banyak pun kita tidak sadar .* *2 . Jangan hina orang . Allah tidak pernah hina kita .* *3 . Jangan buka aib orang . Allah simpan aib kita sampai hari akhirat .* *4 . Jangan meremehkan orang . Allah hargai setiap usaha hambaNya .* *5 . Jangan menjelek-jelekkan orang . Mana tau orang tersebut, yang akan menolong kita dalam kesusahan .* *6 . Jangan sakitkan hati orang . Doa orang yang teraniaya itu makbul .* *7 . Jangan bangga dengan amal ibadah kita . Hanya Allah yang tahu amal tersebut diterima atau tidak .* *8 . Jangan sombong dengan apa yang kita punya. Allah bisa mengambilnya kapan saja .* *9 . Jangan bandingkan orang lain dengan kita . Allah memberi rezeki setiap orang itu berbeda .* *10 . Jangan sedih dengan kekurangan kita . Allah tahu apa yang terbaik untuk hambaNya* *Semoga bermanfaat 👍.* *Semangat pagi, tetap sabar dan bersyukur*, *jangan lupa bahagia, aamiin..ya Robbal'Aalamiin* 💧

 .


    💧embun pagi💧


*Sahabat..😘*


*


*1 . Jangan cari kesalahan orang . Kesalahan sendiri banyak pun kita tidak sadar .*


*2 . Jangan hina orang . Allah tidak pernah hina kita .*


*3 . Jangan buka aib orang . Allah simpan aib kita sampai hari akhirat .*


*4 . Jangan meremehkan orang . Allah hargai setiap usaha hambaNya .*


*5 . Jangan menjelek-jelekkan orang . Mana tau orang tersebut, yang akan menolong kita dalam kesusahan .*


*6 . Jangan sakitkan hati orang . Doa orang yang teraniaya itu makbul .*


*7 . Jangan bangga dengan amal ibadah kita . Hanya Allah yang tahu amal tersebut diterima atau tidak .*


*8 . Jangan sombong dengan apa yang kita punya. Allah bisa mengambilnya kapan saja .*


*9 . Jangan bandingkan orang lain dengan kita . Allah memberi rezeki setiap orang itu berbeda .*


*10 . Jangan sedih dengan kekurangan kita . Allah tahu apa yang terbaik untuk hambaNya*


*Semoga bermanfaat 👍.*


*Semangat pagi, tetap sabar dan bersyukur*, *jangan lupa bahagia, aamiin..ya Robbal'Aalamiin*


💧

GHIBAH

 ☝️ Satu Hari Satu Hadits ☝️ (SHSH)


**


Dari Abu Hurairah _radhiyallahu ‘anhu_, Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda, 


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ ». قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ». قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ « إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ»


“Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi _shallallahu ‘alaihi wa sallam_, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim, no. 2589).

Keutamaan Menjaga Shalat Berjama'ah Selama 40 Hari*

 *ONE DAY ONE HADITS* 


Senin, 22 Sya'ban 1442 H/ 05 April 2021 M 



*



_Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_


*مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِى جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ*


_*“Siapa yang melaksanakan shalat karena Allah selama empat puluh hari secara berjamaah, ia tidak luput dari takbiratul ihram bersama imam, maka ia akan dicatat terbebas dari dua hal yaitu terbebas dari siksa neraka dan terbebas dari kemunafikan.” (HR. Tirmidzi, no. 241)*_



*Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits diatas:*


1️⃣  Ada kisah disampaikan oleh Ibnul ‘Imad Al-Aqfahsi (salah seorang ulama Syafi’i) bahwa ada seorang yang mencuri 400 unta milik Abu Umamah Al-Bahili, juga 40 hamba sahayanya. Ia pun sedih lantas menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan, “Ini barangkali karena engkau sering luput dari takbiratul ihram bersama imam.” Abu Umamah pun berkata, “Wahai Rasulullah, jadi seperti itukah akibatnya jika luput dari takbiratul ihram bersama imam?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bahkan itu lebih parah dari hilangnya unta sepenuh bumi.” _(Riwayat ini disebutkan oleh Ibnul ‘Imad Al-Aqfahsi dalam Al-Qaul At-Taam fii Ahkam Al-Ma’mum wa Al-Imam, hlm. 43)._


2️⃣ Hadits tersebut punya penguat diriwayatkan dari Ibnu Syahin dalam At-Targhib (1: 157), dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Takbiratul pertama yang didapati bersama imam lebih baik dari memiliki 1000 unta.” Disebutkan pula oleh _As-Suyuthi dalam Al-Jami’ Al-Kabir, no. 10720._


*Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an :*


_Allah azza wa jalla berfirman,_


*وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِين*


_*“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk” (QS. Al-Baqarah: 43).*_


_Allah juga berfirman,_


*وَإِذَا كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاَةَ فَلْتَقُمْ طَآئِفَةٌ مِّنْهُم مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُواْ أَسْلِحَتَهُم*


_*“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata” (QS. An-Nisa : 102)*_

Senin, 05 April 2021

Wasiat Nabi Shallallah alaihi wa sallama TENTANG WANITA*

 *ONE DAY ONE HADITS*


Ahad, 22 Sya'ban 1442 H/ 04 April 2021 M



*



*عن أبى هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم*

*اِتَّقُوا اللهَ فِـي النِّسَـاءِ، فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوْهُنَّ بِأَمَـانَةِ اللهِ، وَاسْـتَحْلَلْتُمْ فُرُوْجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللهِ، وَلَهُنَّ عَلَيْكُـمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ.*


_*Dari Abu Hurairota rodhiAllahu anhu berkata, bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam: “Bertakwalah kepada Allah dalam perihal wanita. Karena sesungguhnya kalian mengambil mereka dengan amanat Allah dan dihalalkan atas kalian kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Maka hak mereka atas kalian adalah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan cara yang ma’ruf.” ( HR. Muslim)*_


*Pelajaran yang terdapat di dalam Hadist diatas:*


3️⃣ Ingin sukses berumahtangga, menggauli istri harus didasari dengan taqwa kepada Allah Subhana wa Ta'ala.


2️⃣ Allah menjadikan istri bagi suami sebagai amanah yang kelak diakhirat akan diminta pertanggungjawabannya.


3️⃣ Allah menghalalkan suami untuk mengumpulinya karena kalimat Allah maka wajib bagi suami untuk selalu bersyukur.


4️⃣ Dan di antara perintah yang sangat beliau tegaskan dan sering beliau sebut-sebut ialah hak wanita yang lemah ini. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk mengetahui haknya atas kita dan menunai-kan hak tersebut dalam bentuknya yang paling sempurna.


5️⃣ Dengarlah akan hak-hak isterimu, sehingga engkau bersyukur kepada Allah atas nikmat ini serta meng-ikuti perintah-perintah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkenaan dengan hal itu, juga agar engkau tidak menzhaliminya, karena kezhaliman adalah kegelapan pada hari Kiamat.


*Tema Hadist yang berkaitan dengan Al-Qur'an:*


1- Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan isteri sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah yang harus dijaga. Ia adalah salah satu nikmat-Nya yang wajib disyukuri, sebagaimana yang diperintahkan-Nya


*وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا*


_*“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia mencipta-kan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,….” [QS. Ar-Ruum: 21]*_


2- Bertutur sapa dengan baiklah kalian kepada mereka(istri), dan berlakulah dengan baik dalam semua perbuatan dan penampilan kalian terhadap mereka dalam batas yang sesuai dengan kemampuan kalian.


*وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ*


_*"Dan bergaullah dengan mereka secara patut." (QS.An-Nisa: 19)*_

Kamis, 01 April 2021

MELEMBUTKAN HATI, KHOUF DAN ROJA'*

 *Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh*


*



Pada situasi sulit yang tidak menentu seperti sekarang ini setiap hamba Allah Azza wa Jalla sudah semestinya senantiasa mengharap mendapatkan rahmat-Nya dan takut mendapatkan siksa-Nya,

 

عَنْ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى شَابٍّ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ فَقَالَ كَيْفَ تَجِدُكَ قَالَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنِّي أَرْجُو اللَّهَ وَإِنِّي أَخَافُ ذُنُوبِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ . (أخرجه الترمذي وسنده حسن)


"Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata: Nabi ﷺ datang kepada seorang pemuda yang hendak meninggal, maka beliau berkata: “Bagaimana keadaanmu?” Pemuda itu menjawab: “Demi Allah ya Rasulullah, sungguh saya sangat berharap kepada (rahmat) Allah dan saya sangat takut akan (siksa Allah) atas dosa-dosa saya.” Maka Rasulullah ﷺ berkata: “Tidaklah dua perkara tersebut ada pada hati seorang hamba yang dalam kadaan seperti ini, kecuali Allah akan memberikan apa yang diharapkannya dan akan Allah amankan ia dari apa yang ditakutkannya.”


(Dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dan sanadnya hasan, juga Imam Ibnu Majah dan Imam Abdullah bin Imam Ahmad dalam _Zawa’id Az-Zuhd_ hlm. 34-35, juga Imam Ibnu Abid Dunya sebagaimana dalam _At-Targhib_ 4/141, dan lihat juga dalam _Al-Misykah_ nya 1612)


Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan berharap adalah bahwa jika seorang hamba melakukan kesalahan (dosa atau kurang dalam melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla), maka hendaknya dia bersangka baik kepada-Nya dan berharap agar Dia menghapuskan (mengampuni), dosanya, demikian pula ketika dia melakukan ketaatan (kepada-Nya), dia berharap agar Allah Azza wa Jalla menerimanya."


Adapun orang yang bergelimang dalam kemaksiatan dan kezaliman kemudian dia berharap Allah Azza wa Jalla tidak menyiksanya pada hari kiamat, tanpa ada rasa penyesalan dan kesadaran untuk meninggalkan perbuatan maksiat dan zalim, tanpa melakukan taubat yang benar kepada Allah Azza wa Jalla, maka ini adalah orang yang tertipu oleh bujuk rayu syaitan...


Maka _khouf_ dan _roja'_ harus senantiasa ada pada seseorang hamba maka akan sampai kepada cinta dan ridha Allah Azza wa Jalla...


Dua sifat inilah yang dimiliki oleh hamba-hamba Allah Azza wa Jalla yang paling mulia di sisi-Nya, yaitu _khouf_ dan _roja'_, para Nabi dan Rasul ﷺ , sehingga Allah Azza wa Jalla memuji mereka dalam firman-Nya;


إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ ۞


“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka selalu berdo'a kepada Kami dengan (perasaan), harap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu‘.”


(QS. Al-Anbiyaa’: 90)


Karena itulah Al-Hasan Al-Basri rahimahullah pernah mengatakan bahwa orang mukmin mengerjakan amal-amal ketaatan, sedangkan hatinya dalam keadaan takut, bergetar, dan khawatir; sementara orang yang durhaka mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat dengan penuh rasa aman. Maka orang yang merasa aman dari siksa Allah Azza wa Jalla termasuk orang yang rugi;


أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ ۞


"Patutkah mereka bersukaria sehingga mereka merasa aman akan rancangan buruk (balasan azab), yang diatur oleh Allah Azza wa Jalla? Karena sebenarnya tidak ada yang merasa aman dari rancangan buruk (balasan azab), yang diatur oleh Allah Azza wa Jalla itu melainkan orang-orang yang rugi."


(QS. Al-A'raf: 99)


Orang yang  terlalu berat _khouf_ (takut), tanpa ada _roja'_ (harapan) maka bisa putus asa. Padahal putus asa adalah sifat orang kafir;


وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ ۞


_"Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta pertolongan Allah._

_Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah itu melainkan kaum yang kafir."_


(QS. Yusuf: 87)


Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata,


"صبرا جميلا ما أقرب الفرجا..     

 

"Bersabarlah yang baik maka kelapangan itu begitu dekat.


من راقب الله في الأمور نجا..


Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla dalam urusannya maka dia pasti akan selamat.


من صدق الله لم ينله أذى..


Barang siapa yang yakin dengan Allah Azza wa Jalla, maka ia pasti tidak merasakan penderitaan.


و من رجاه يكون حيث رجا.."


Barangsiapa berharap kepada Allah Azza wa Jalla maka Allah Azza wa Jalla pasti akan memberi pertolongan."


(Kitab Tafsir Ibnu Katsir 8/432)


Seringkali Allah Azza wa Jalla berkehendak pada detik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba-hamba-Nya. Jangan kita berkecil hati saat sepertinya belum ada jawaban atas doa-doa kita. Karena kadang kala Allah Azza wa Jalla mencintai kita dengan cara-cara yang kita tidak duga dan kita tidak suka...


Allah Azza wa Jalla memberi kepada kita segala apa yang kita butuhkan, bukan kepada segala apa yang kita inginkan. Karena Allah Azza wa Jalla Maha Mengetahui mana yang terbaik untuk kita...


Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam, semoga situasi dan kondisi sulit seperti yang tengah kita alami sekarang ini sebagai penghapus dosa-dosa yang pernah kita lakukan,


قال رسول الله صلي الله عليه وسلم : ما يصيب المسلم من نصب  لا وصب ولا هم ولا خزن ولا اذي ولا غم حتي الشوكة يشاكها الا كفر الله بها من خطاياه. 


Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda: "Tidak ada yang menimpa seorang muslim berupa keletihan,  sakit, kegalauan, sedih, menyakitkan, stres, hingga duri yang menusuk tubuhnya,  melainkan dengan semua (musibah) tersebut Allah hapuskan semua dosa dosanya". 


( HR.  Bukhari ).


*Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantisa melembutkan hati, _khouf_ dan _roja'_ dalam menjalani kehidupan ini untuk meraih ridha-Nya Aamiin*🤲