Kamis, 29 April 2021

doa afdhol

 Faidah Hadist.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : 


*Dari Sahabat Anas bin malik Ra :


أن رجلا جاء الى النبي صلى الله عليه وسلم فقال : 


*Sesungguh nya ada seorang laki laki datang kepada nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم lalu berkata :


يا رسول الله !! أي الدعاء أفضل ؟؟ 


*Wahai Rosululloh !! Do'a apa yang paling Afdhol ??*


قال : سل ربك العافية والمعافة في الدنيا والآخرة 


*(Rosululloh) telah bersabda : "Minta lah kepada tuhan mu kesehatan dan keselamatan di dalam kehidupan duniawi maupun kehidupan ukhrowi"*


ثم أتاه في اليوم الثاني 


*Kemudian (orang laki laki tersebut) datang kembali pada hari yang kedua*


فقال : يا رسول الله !! أي الدعاء أفضل ؟؟ 


*lalu (orang laki laki tersebut) berkata : Ya Rosululloh  !! Do'a apa yang paling Afdhol ??*


فقال له مثل ذلك 


*Maka Rosululloh pun menjawab dengan jawaban yang sama*


ثم أتاه يوم الثالث 


*Kemudian (orang laki laki tersebut) kembali mendatangi Rosululloh pada hari yang ke tiga*


فقال له مثل ذلك 


*Lalu (orang laki laki tersebut) menanyakan hal yang sama kepada Rosululloh*


قال : فإذا أعطيت العافية في الدنيا ، وأعطيتها في الآخرة فقد أفلحت . رواه الترمذي وحسنه  


*Rosululloh bersabda : "Maka jika lau engkau di berikan kesehatan di kehidupan dunia dan engkau di berikan keselamatan di kehidupan ukhrowi , maka sungguh engkau adalah orang yang beruntung".*

HR.Imam Turmudzi dan ini adalah hadist Hasan 


Wallohu a'lam


فقه السنة النبوية من العهود المحمدية للامام العالم العلامة الشيخ أسعد محمد سعيد الصاغرجي / ص : 289

Rabu, 28 April 2021

Ramadhan Mendidik Akan Keikhlasan

 *ONE DAY ONE HADITS*


Selasa, 27 April 2021/ 15 Ramadhan 1442


** 


عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال،  قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . (رواه البخاري، رقم 1910، ومسلم، رقم  760 )


Dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, dia berkata, Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda:

“Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari, no. 1910, Muslim, no. 760).


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Saudaraku … Salah satu pelajaran penting yang bisa kita ambil dari bulan Ramadhan, di dalamnya ditempa untuk senantiasa ikhlas dalam beramal.

2- Yang dimaksud ikhlas adalah memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata. Maka pantaslah Ramadhan disebut madrasah ikhlas

Lihat saja dalam amalan puasa disebutkan,


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760, dari Abu Hurairah).


Dalam amalan shalat malam atau shalat tarawih disebutkan,


مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759, dari Abu Hurairah). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 6: 36.


Juga ketika seseorang menghidupkan lailatul qadar dengan shalat malam disebutkan,


مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901, dari Abu Hurairah).

3- Yang dimaksud ihtisaban dalam hadits di atas berarti beramal karena mengharap pahala dari Allah. Itulah yang dimaksud ikhlas. Yang diharap bukanlah pujian manusia. Yang diharap bukanlah semata-mata harapan dunia.

4- Marilah kita jadikan bulan Ramadhan sebagai madrasah untuk melatih keikhlasan. Hanya Allah yang memberi taufik.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :


1- Begitu pula orang yang beramal hanya mengharap dunia semata, ia benar-benar merugi. 


مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ


“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)


2- Semestinya kita beribadah ikhlas karena Allah.


وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ


“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (artinya: ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al Bayyinah: 5).

Minggu, 25 April 2021

TANDA BAHAGIA DAN SENGSARA*

 🌹🌹🌹🌹💚💚💚🌹🌹🌹🌹

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh


📚🗃️ *


✏Al-Imam Ibnul Qoyyim al-jauziyah rahimahullah bertutur:


"Diantara tanda kebahagiaan seorang hamba :

1⃣ Semakin bertambah ilmunya, bertambah pula tawadhu' dan kasih sayangnya.

2⃣ Semakin bertambah amalannya, bertambah pula rasa takut dan khawatirnya.

3⃣ Semakin bertambah usianya, ambisinya semakin berkurang

4⃣ Semakin bertambah hartanya, bertambah pula kedermawanan dan kemurahannya.

5⃣ Semakin naik kedudukan dan statusnya,  semakin tawadhu, semakin dekat dengan manusia, dan berusaha memenuhi hajat mereka.


Sebaliknya, 


"Diantara tanda kesengsaraan seorang hamba :

1⃣ Semakin bertambah ilmunya, bertambah pula kesombongan dan keangkuhannya.

2⃣ Semakin bertambah amalannya, bertambah pula rasa bangga pada dirinya, dan merendahkan orang lain, serta menyangka dirinya sudah baik.

3⃣ Semakin bertambah usianya, ambisinya pun meningkat.

4⃣ Semakin bertambah hartanya, meningkat pula sifat bakhil (pelit) enggan untuk menginfakkannya.

5⃣ Semakin naik kedudukan dan statusnya, sifat sombong dan angkuh pun meningkat.


Semua itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah, yang dengannya Allah menguji hamba-hambaNya. Ada diantara hambaNya yang beruntung, dan ada pula yang celaka.


Demikian pula dengan berbagai kemuliaan, baik bentuknya kekuasaan, pangkat/jabatan dan harta, itupun ujian dan cobaan dariNya. Allah menyebutkan tentang Nabi Sulaiman-alaihis salam-, ketika terpesona dengan singgasana Bilqis:


َ هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ 


"Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau kufur(akan nikmat-Nya)".[QS. An Naml:40].


Maka semua nikmat merupakan cobaan dan ujian dari Allah, dengan itu akan nampak syukurnya orang-orang yang bersyukur, dan kufurnya orang-orang yang kufur nikmat. Sebagaimana halnya musibah, itupun cobaan dariNya. Allah menguji dengan nikmat dan musibah. Allah Ta'ala berfirman :


فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ * وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ* كلا...


Adapun manusia apabila Rabbnya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Rabbku telah memuliakanku".

Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Rabbku menghinakanku". Sekali-kali tidak demikian! [QS.Al Fajr :15-17].


Yaitu, tidak setiap orang yang Aku luaskan rezekinya, Aku muliakan dan memberinya nikmat, itu adalah bentuk pemuliaanKu kepadanya. Dan tidak setiap orang yang Aku sempitkan rezekinya, dan Aku berikan padanya musibah, itu adalah bentuk hinaan dariKu. Sekali-kali tidak demikian...


📙Al Fawaid, hal.148-149


📃 At - Tashfiyah Wattarbiyah


Admin Tholabul'ilmi

Orang yang Puasa Harus Bisa Menahan Perbuatan Tercela*

 _*ONE  DAY  ONE  HADITS*_

Senin, 19 April 2021 / 7 Ramadhan 1442


*


عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

 إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلا يَرْفُثْ ، وَلا يَجْهَلْ ، فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ  (رواه البخاري، رقم 1894 ومسلم، رقم 1151)


Dari Abu hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa salah satu di antara kalian di pagi hari dalam kondisi berpuasa, maka jangan berkata jorok dan jangan bersikap bodoh. Kalau ada seseorang yang menghinanya atau mengajak bertengkar maka katakan kepadanya, sesungguhnya saya sedang puasa, sesungguhnya saya sedang puasa." (HR. Bukhari, no. 1894 dan  Muslim, no. 1151)


*Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:*


1- Maksud rafats disini adalah perkataan jorok.

2-  Perkataan (Jangan bersikap bodoh) maksudnya adalah jangan melakukan prilaku orang bodoh seperti berteriak, dungu dan semisal itu. 

3- Maksud dalam hadits adalah jangan engkau balas prilaku buruk dengan prilaku buruk yang sama, bahkan cukup anda mengatakan ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa.

4- Jika orang puasa diperintahkan agar tidak membalas orang yang menghardiknya, apalagi  jika dia menyakiti orang lain dan dia yang memulai dengan hardikan?

5- Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, “Ketahuilah bahwa larangan orang puasa dari kata-kata jorok, prilaku bodoh, bertengkar dan saling menghardik tidak dikhususkan padanya. Sesungguhnya setiap orang asalnya dilarang melakukan seperti itu. Akan tetapi bagi orang puasa lebih ditekankan lagi.”

6- Terjerumus dalam kemaksiatan di siang Ramadan seperti menghina dan mencaci tidak merusak puasa. Artinya hal itu bukan termasuk pembatal puasa. Akan tetapi dapat mengurangi pahala puasa. Bahkan kemaksiatan ini dapat menghilangkan semua pahala. Sehingga orang puasa tidak dapat mengambil manfaat dari puasanya kecuali lapar dan haus.


*Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :*


- Orang puasa diperintahkan menjaga anggota tubuh dari kemaksiatan kepada Allah Ta’ala. Maksud puasa bukan sekedar menahan makan dan minum. Bahkan maksudnya adalah menahan dari kemaksiatan kepada Allah Ta’ala dan merealisasikan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ   


"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

ANTARA SI MUKMIN DAN SI KAFIR

 ANTARA SI MUKMIN DAN SI FAJIR


🔴 Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata

.

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ


“Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir (yang gemar maksiat), ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya.”


______


📚 Diriwayatkan Imam al Bukhori, dalam shahih al Bukhori 6308


🌍 Web | shahihfiqih.com/artikel/jangan-anggap-remeh-satu-dosa-kecilpun/

Sabtu, 17 April 2021

Ramadhan Pendidikan Keikhlasan*

 *ONE DAY ONE HADITS*


Selasa, 01 Ramadhan 1442 H/ 13 April 2021 M



*



*عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال،  قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :*

*مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . (رواه البخاري، رقم 1910، ومسلم، رقم  760 )*


_*Dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, dia berkata, Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda: “Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari, no. 1910, Muslim, no. 760)*_


*Pelajaran yang terdapat di dalam Hadist diatas:*


1️⃣ Salah satu pelajaran penting yang bisa kita ambil dari bulan Ramadhan, di dalamnya ditempa untuk senantiasa ikhlas dalam beramal.


2️⃣ Yang dimaksud ikhlas adalah memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata. Maka pantaslah Ramadhan disebut madrasah ikhlas

Lihat saja dalam amalan puasa disebutkan,


*مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*


_*“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760, dari Abu Hurairah)*_


_Dalam amalan shalat malam atau shalat tarawih disebutkan,_


*مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*


_*“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759, dari Abu Hurairah)*_ 

Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 6: 36.


Juga ketika seseorang menghidupkan lailatul qadar dengan shalat malam disebutkan,


*مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*


_*“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901, dari Abu Hurairah)*_


3️⃣ Yang dimaksud ihtisaban dalam hadits di atas berarti beramal karena mengharap pahala dari Allah. Itulah yang dimaksud ikhlas. Yang diharap bukanlah pujian manusia. Yang diharap bukanlah semata-mata harapan dunia.


4️⃣ Marilah kita jadikan bulan Ramadhan sebagai madrasah untuk melatih keikhlasan. Hanya Allah yang memberi taufik.


*Tema Hadist yang berkaitan dengan Al-Qur'an :*


_1- Orang yang beramal hanya mengharap dunia semata, ia benar-benar merugi._ 


*مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ*


_*“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)*_


_2- Semestinya kita beribadah ikhlas karena Allah._


*وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ*


_*“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (artinya: ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al Bayyinah: 5)*_

Pahala Puasa Tanpa Bisa Dihisab*

 *ONE  DAY  ONE  HADITS*


Selasa, 13 April 2021 / 1 Ramadhan 1442


*


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي ..


لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ ..


وَلَخُلُوفُ فِيهِ (فمه)  أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ "رواه البخاري (5927) ومسلم (1151) واللفظ له.


Dari Abu Ghurairota rodhiAllahu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

“Semua amalan anak cucu Adam dilipatgandakan kebaikan sepuluh kali semisalnya sampai tujuh ratus kali, berfirman Allah 'Azza wa Jalla:  kecuali puasa karena sesungguhnya ia diperuntukkan bagi-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” Dia meninggalkan syahwatnya dan makanannya untuk mencari ridhoKu

Bagi orang yang berpuasa dia mendapatkan dua kegembiraan: Tatkala berbuka dan bertemu dengan Robnya. Dan bau mulutnya disisi Robnya lebih harum daripada minyak miski. [ Hr. Bukhari (5927) dam Muslim (1151) dan redaksi darinya.


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Keutamaan puasa begitu besar kedudukannya disisi  Allah Subhana wa Ta'ala.

2- Disini ada empat fadhilah puasa yang begitu banyak.

3- Sesungguhnya disempurnakan pahala puasa tanpa bisa dihisap saking banyaknya.

4- Sesungguhnya Allah akan melipatgandakan pahala puasa semauNya dibandingkan dengan amal-amal lainnya.

5- Orang yang berpuasa akan bergembira besuk tatkala bertemu Robnya dengan pahala yang diberikan kepadanya.

6- Bau mulut orang yang berpuasa besuk dihari qiamat labih harum dari minyak miski.


Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:


- Puasa ada disitu semua kesabaran maka balasan pahala disisi Allah luar biasa.

Al-Auza'iy mengatakan bahwa pahala mereka tidak ditukar ataupun ditimbang melainkan diberikan secara borongan tanpa perhitungan.

Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala mereka tidak diperhitungkan melainkan ditambah terus-menerus


إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ


Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas (Az-Zumar: 10).Lr