Kamis, 11 Maret 2021

Keutamaan Amalan-amalan Hari Jum'at*

 *ONE  DAY  ONE  HADITS*


Jum'at, 12 Maret 2021/ 28 Rajab 1442


*


عن أوس بن أوس قال: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:

مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَّلَ ، وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ ، وَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا


Dari Aus bin Aus, ia berkata bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi wa salam bersabda:

“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dengan mencuci kepala dan anggota badan lainnya, lalu ia pergi di awal waktu atau ia pergi dan mendapati khutbah pertama, lalu ia mendekat pada imam, mendengar khutbah serta diam, maka setiap langkah kakinya terhitung seperti puasa dan shalat setahun.” (HR. Tirmidzi no. 496. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).


Pelajaran yang terdapat dalam hadist:


1- Keutamaan mandi jumat(seperti mandi junub) di pagi hari sebelum berangkat jumatan.

2- Mendatangi jumatan diawal waktu.

3- Terlepas dari bahasan di atas, terdapat beberapa hal yang menjadi sunnah rasul  dilakukan sebagai amalan pada malam atau hari Jumat, antara lain:

1. Perbanyak membaca shalawat.

Sebuah hadits menjelaskan bahwa siapa saja yang memperbanyak membaca shalawat maka ia akan ditinggikan derajatnya hingga dekat dengan Allah.

2. Shalat Jumat.

Sebuah hadits menjelaskan bahwa tidak diwajibkan shalat Jumat bagi perempuan, hamba sahaya, anak kecil, dan orang yang sedang sakit.

3. Perbanyak doa.

Sebuah hadits menjelaskan bahwa waktu antara Jumatan dan sebelum ashar adalah orang yang akan dikabulkan doanya.

4. Baca Al-Qur’an, terutama surah Al Kahfi.

Sebuah hadits menjelaskan bahwa apabila kita membaca Al-Qur’an, terutama Al-Kahfi akan memberikan cahaya dalam hidup kita.


Tema hadist hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:


Perentah untuk bersegera mendatangi jumatan


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ


Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

[Surat Al-Jumua : 9].Lr

Senin, 08 Maret 2021

Musibah

 Meski satu sisi merupakan musibah, penderitaan, dan hal yang tidak menyenangkan, akan tetapi di sisi lain sakit adalah sebuah nikmat dari Allah. Sebab Rasulullah ﷺ bersabda:


مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ


*_“Tidaklah seorang muslim ditimpa kepenatan, penyakit, kegundahan, kesedihan, sakit, kecemasan, atau pun hanya sekadar tertusuk duri, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapus dosa-dosanya.”_* (HR. Bukhari: 5642)


Sehingga dikatakan bahwa sakit sebagai zakat bagi raga sebagaimana  sedekah sebagai penyucian bagi harta.


Silahkan baca selengkapnya disini:


https://maribaraja.com/lihatlah-sisi-lain-dari-sakit/


Admin web Maribaraja.Com

Keutamaan Shalat Jamaah*

 *ONE DAY ONE HADIST* 


Senin, 24 Rajab 1442 H/ 8 Maret 2021 M


*


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ( مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الْأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنْ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنْ النِّفَاقِ ) رواه الترمذي(241) وصححه الشيخ الألباني رحمه الله. 

_*Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Barang siapa shalat karena ridho Allah empat puluh hari berjamaah (di masjid) mendapatkan takbir  yang pertama (takbirotul ihrom) imam, ditetapkan  baginya terlepas dari dua  perkara yaitu:*_

_*- Terlepas dari siksa api neraka.*_ 

_*- Terlepas dari nifaq.*_ 

_[HR. At-Tirmidzi (241) dishohihkan oleh Syaikh Al-Bani rahimahullah]_ 


*Pelajaran yang terdapat di dalam Hadits :*


1- Pentingnya shalat berjamaah lima waktu bagi seorang muslim di Masjid (khusus bagi laki-laki)

2- Dhohir hadits, bahwa maksud mendapatkan takbirotul ihrom bersama  imam. Yaitu : Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengikatnya dengan takbir yang pertama, bisa dipahami bahwa  seseorang tidak mendapatkan  itu fadhillah setelah  takbir yang  pertama atau setelah imam rukuk. 

3- Maksud  dari hadits, anjuran bagi  seorang muslim untuk  bergegas dan bersegera shalat ke Masjid berjamaah dan mendapatkan takbirotul ihrom bersama imam. 

4- Dan yang sangat penting atas seorang hamba untuk  bertekad mendapatkan sholat jamaah dari awalnya dan supaya mendapatkan takbirotul ihrom dibelakang imam rowatib. 

5- Barang siapa berkeyakinan bahwasanya fadhillah  itu didapat  dirokaat yang terakhir atau yang  kedua itu  semua menunjukkan bahwa orang yang meremehkan  shalat berjamaah bersama imam  rowatib  di Masjid. Itu semua  bertentangan dengan maksud tasyri'. Yang  sangat diharapkan bagaimana kita  bisa mendapatkan shalat jamaah diawal waktunya bersama imam rowatib di Masjid. 

6- InsyaAllah bila kita bisa mengamalkan hadits diatas hanya  karena mencari  ridho Allah akan berhak mendapatkan janji Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, " terlepas dari siksa api neraka  dan nifaq". 

7- Hikmah selanjutnya akan lebih bisa mengokohkan iman seseorang dan istiqomah melaksanakan  shalat berjamaah lima waktu bersama  imam  rowatib di Masjid. 


*Tema Hadits yang berkaitan dengan Al- Qur'an :*


- Banyak kalangan ulama menyimpulkan dalil ayat dibawah ini akan wajibnya shalat berjamaah. 


وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ


_*"Dan rukuklah kalian bersama orang-orang yang rukuk." (QS.Al-Baqarah: 43).*_

Yakin dan Tawakal*

 *ONE  DAY  ONE  HADITS*


Senin, 8 Maret 2021/ 24 Rajab 1442


*


عن ابن عباس رضي الله عنهما أيضًا، قَالَ: حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ، قَالَهَا إِبرَاهيمُ صلى الله عليه وسلم حِينَ أُلقِيَ في النَّارِ، وَقَالَها مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم حِينَ قَالُوا: إنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إيْمانًا وَقَالُوا: حَسْبُنَا الله ونعْمَ الوَكيلُ. رواه البخاري. 


Dari Ibnu Abbas radhiallahu'anhuma pula, katanya: "Lafaz: Hasbunallah wa ni'mal wakil, ertinya: Cukuplah Allah itu sebagai penolong kita dan Dia adalah sebaik-baiknya yang diserahi, itu pernah diucapkan oleh Ibrahim alaihi salam. ketika beliau dilemparkan ke dalam api, Juga pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad s.a.w. ketika orang-orang sama berkata: "Sesungguhnya orang-orang banyak telah berkumpul-bersatu-untuk memerangi engkau,maka takutilah mereka itu," tetapi ucapan sedemikian itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang beriman melainkan keimanan belaka dan mereka berkata: Hasbunallah wa ni'mal wakil. (Riwayat Bukhari)


Pelajaran yang terdapat dalam hadist:


1- Tawakal merupakan amalan batin yang bisa direalisasikan hanya dengan keyakinan dan penuh husnudzon kepada Allooh SWT.

2- Dengan Tawakal akan bisa menghilangkan rasa takut terhadap musuh-musuh islam.

3- Cukuplah Allooh sebagai penolong dan Dia adalah sebaik-baiknya yang diserahi.


Tema yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Yakin dan tawakal


وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَٰذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ ۚ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا


Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.

[Surat Al-Ahzab : 22]


2- Allooh SWT memuji orang beriman yang memenuhi panggilan Allooh dan RasulNya


الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ


(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".

Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.

[Surat Aal-E-Imran :173-174]


3- Keutamaan dan buah dari tawakal


وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا


Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

[Surat At-Talaq : 3].Lr

Minggu, 07 Maret 2021

Memohon Ketaqwaan dan Sifat Qana'ah*

 *ONE DAY ONE HADITS* 


Jum'at, 21 Rajab 1442 H/ 05 Maret 2021 M


*



_Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,_


*أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول :  اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى*


_*“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a: “Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina” Artinya: Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina. ” (HR. Muslim no. 2721)*_



*Beberapa Pelajaran yang Terdapat dalam Hadits diatas :*


1⃣ Do'a tersebut :


*اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى*


_*“Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina.” Artinya: Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina.*_


2️⃣ Yang dimaksud dengan *“al huda”* adalah petunjuk dalam ilmu dan amal. Yang dimaksud *“al ‘afaf”* adalah dijauhkan dari yang tidak halal dan menahan diri darinya. Yang dimaksud *“al ghina”* adalah kaya hati, yaitu hati yang selalu merasa cukup dan tidak butuh pada harta yang ada di tangan orang lain.


3️⃣ An Nawawi –rahimahullah- mengatakan, “ *’Afaf dan ‘iffah* bermakna menjauhkan dan menahan diri dari hal yang tidak diperbolehkan. Sedangkan *al ghina* adalah hati yang selalu merasa cukup dan tidak butuh pada apa yang ada di sisi manusia.” _(Syarh Muslim, 17/41)_


4️⃣ Keutamaan meminta petunjuk ilmu sekaligus amal karena yang dimaksud *al huda* adalah petunjuk dalam ilmu dan amal.


5️⃣ Keutamaan meminta ketakwaan. Yang dimaksud takwa adalah menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. *Takwa* diambil dari kata *“wiqoyah”* yang maknanya melindungi, yaitu maksudnya seseorang bisa mendapatkan perlindungan dari siksa neraka hanya dengan menjalankan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan.


6️⃣ Keutamaan meminta sifat *‘afaf atau ‘iffah* yaitu agar dijauhkan dari hal-hal yang diharamkan semacam zina. Berarti do’a ini mencakup meminta dijauhkan dari pandangan yang haram, dari bersentuhan yang haram, dari zina dengan kemaluan dan segala bentuk zina lainnya. Karena yang namanya zina adalah termasuk perbuatan keji.


7️⃣ Keutamaan meminta pada Allah sifat al ghina yaitu dicukupkan oleh Allah dari apa yang ada di sisi manusia dengan selalu qona’ah, selalu merasa cukup ketika Allah memberinya harta sedikit atau pun banyak. Karena ingatlah bahwa kekayaan hakiki adalah hati yang selalu merasa cukup. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


*لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ*


_*“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)*_


8️⃣ Dianjurkannya merutinkan membaca do’a ini.


*Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an*


Allah Azza wa Jalla berfirman :


*يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُ‍‍نَّ إِلَّا وَأَنْتُ‍‍‍‍مْ مُّ‍‍سْلِمُونَ*


_*"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran :102)*_

Makan Dari Sumber Haram

 PERKONGSIAN 1 HARI 1 HADIS




عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ


Daripada Kaab bin Ujrah RA katanya, Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang haram kecuali neraka lebih berhak atasnya.

(HR. Tirmizi no. 558) Status: Hadis Hasan 


Pengajaran:


1.  Setiap makanan atau minuman yang dimasukkan ke dalam mulut, pastikan ianya dari sumber yang halal dan baik.


2.  Makanan dan minuman daripada sumber yang haram seperti hasil mencuri atau rasuah akan menumbuhkan daging tubuh badan kita.


3.  Daging yang tumbuh hasil daripada makanan dan minuman yang haram tidak layak masuk ke syurga melainkan mendapat pengampunan daripada Allah SWT.


4.  Ketahuilah, hasil yang diperolehi secara salah antaranya melalui rasuah adalah haram dan tidak berkat. Sanggupkah kita memberi makan dan minum kepada anak isteri serta keluarga kita dari sumber yang haram? Ingatlah, memakan makanan dari sumber yang haram maka nerakalah lebih utama baginya. 


Dalam hadis yang lain Rasulullah SAW bersabda:


كُلُّ لَحْمٍ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ.


“Setiap daging yang tumbuh dari yang haram maka Neraka lebih layak baginya.”

(HR at-Thabrani dalam Al-Kabir, 19/136; Sahihul Jami’, 3594.)


Ibnu Mas’ud berkata: “Perbuatan Shuht adalah seseorang menyelesaikan hajat saudaranya maka orang tersebut memberikan hadiah kepadanya lalu dia menerimanya.”


Lalu dengan harta haram itu ia makan, berpakaian, berkendaraan, membeli rumah, atau menyewanya, melengkapkan perabot didalamnya serta mengenyangkan perutnya dengan yang haram tersebut. Nerakalah tempat yang layak baginya.


Ayuh bersama kita pastikan… JANGAN ada daripada rezeki yang kita perolehi adalah dari sumber yang HARAM.

Sabtu, 06 Maret 2021

Mustajabnya Do'a Ketika Sujud*

 *ONE DAY ONE HADIST*


Sabtu, 22 Rajab 1442 H/ 06 Maret 2021 M



*



*وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : أَقْرَبُ مَا يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ .*


_*Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdo'a saat itu.” [HR. Muslim, no. 482]*_



*Pelajaran yang terdapat di dalam Hadits diatas:*


1️⃣ Hadits ini menunjukkan dorongan untuk memperbanyak do'a ketika sujud.


2️⃣ Karena ketika sujud adalah tempat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah.


3️⃣ Boleh meminta hajat apa pun ketika sujud dan saat sujud adalah tempat terkabulnya do'a.


*وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ :فَأمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ – عَزَّ وَجَلَّ – ، وَأمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ ، فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ .*


_*Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Adapun ketika rukuk, maka agungkanlah Allah. Sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, maka doa tersebut pasti dikabulkan untuk kalian.” [HR. Muslim, no. 479]*_


4️⃣ Boleh meminta berulang-ulang dalam do'a agar mudah terkabul.


5️⃣ Ketaatan semakin membuat seorang hamba dekat dengan Allah. Semakin seorang hamba bertambah ketaatanya, maka semakin do'anya mudah terkabul.



*Tema Hadist yang berkaitan dengan Al-Qur'an:*


- Tempat yang paling dekat bagi seorang hamba kepada Robbnya ialah saat ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdo'a (kepada-Nya).


*وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ*


_*"dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah). (QS. Al Alaq: 19)*_