Jumat, 06 Oktober 2023

ORANG YANG PALING MULIA DI SISI ALLAH ﷻ

 *ONE DAY ONE HADITS*


Rabu, 4 0ktober 2023 M / 18 Rabi'ul Awwal 1445 H


** 


عن جابرُ بنُ عبدِ اللهِ رضِيَ اللهُ عنهما أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ خَطَبَ أصحابَه في حَجَّةِ الْوَداعِ في أوْسَطِ أيَّامِ التَّشْريقِ: 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ وَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلَا أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى، أَبَلَّغْتُ ؟ قَالُوا: بَلَّغَ رَسُولُ اللَّه


Dari Jabir bin Abdullah semoga Allah meridhai keduanya, sesungguhnya nabi shallallahu alaihi wa sallam berkhutbah dihadapan pengunjung haji wada' diwaktu hari tasyriq:

“Wahai umat manusia, ingatlah bahwa Tuhan kalian adalah satu, dan nenek moyang kalian juga satu. Tidak ada kelebihan bangsa Arab atas bangsa non-Arab, juga bangsa non-Arab atas bangsa Arab; bangsa berkulit putih atas bangsa kulit hitam, juga bangsa kulit hitam atas bangsa kulit putih, kecuali karena ketakwaannya. Apakah aku sudah menyampaikan?” 

Mereka [para sahabat] menjawab, “Rasulullah saw. telah menyampaikan.” 

(HR Ahmad). 


 Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1️⃣- Ini adalah penegasan Nabi saw. saat khutbah Haji Wada’. Dengan tegas Nabi saw. menyatakan bahwa identitas ketakwaan atau Islam itulah satu-satunya identitas yang ada; sementara identitas kesukuan, etnis dan bangsa semuanya telah dilebur dalam identitas keislaman. Karena itu meski suku, etnis dan bangsa tertentu jumlahnya banyak, itu tidak menentukan kedudukannya di dalam Islam. Yang menentukan adalah kualitas ketakwaan atau keislamannya.

2️⃣- Dengan demikian aspek dan faktor kesukuan, etnis dan bangsa yang menjadi penyebab lahirnya kelompok mayoritas dan minoritas jelas telah dihapus oleh Islam. Sebabnya, siapapun sama kedudukannya di dalam Islam. Inilah yang juga ditunjukkan oleh Nabi saw. ketika beliau mengangkat Muhammad bin Maslamah untuk menjadi pimpinan sementara di Madinah, selama Nabi saw. tidak berada di tempat saat berperang. Padahal Muhammad bin Maslamah bukan dari suku Quraisy. Begitu juga Abu Bakar yang dari suku Quraisy menjadi Khalifah, menggantikan Nabi saw., meski suku Quraisy di Madinah merupakan suku minoritas karena yang menjadi pertimbangan bukan faktor kesukuan, tetapi keislamannya.

3️⃣- Rasulullah SAW. datang salah satunya juga dalam rangka menghapus dan menenggelamkan superioritas suku dan kaum tertentu. Bagaimana tidak? hal ini terlihat dari fakta historis yang mengungkap bahwa aspek kesukuan pada masa itu masih sangat kental.

4️⃣- Juga islam datang salah satu juga dalam rangka menghapus adanya perbudakan dan penjajahan. 

Bagaimana tidak? hal ini terlihat dari fakta ajarannya dan perjalanan sejarah membuktikan, diantara sebagai cirihas ajarannya yaitu: 

~Alinsan wal musawah(persamaan harkat dan martabat). 

~Karomatul insan(memuliakan kehidupan manusia), 

~kemerdekaan yang bertanggung jawab. 

~Al wahdah wal ukhuwah(persatuan dan persaudaraan). 

Fakta sejarah, dengan berjalannya waktu secara berangsur-angsur perbudakan lenyap dari negeri-negeri islam. 

Dan dalam sejarah islam dan umatnya tidak pernah menjadi penjajah. 


 Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :


-  Standar kemuliaan di sisi Allah adalah ketakwaan. Semakin tinggi tingkat takwa seseorang maka semakin mulia pula dirinya di hadapan Allah. Merupakan hal yang disepakati dalam syariat bahwa yang membedakan antara seseorang dengan yang lainnya adalah ketakwaan. 


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ


Artinya, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kalian saling mengenali. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling takwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Teliti.” 

(QS. Al-Hujurat : 13)


Wallahu waliyyut taufiq was sadaad

Wallahu a'lam

Senin, 02 Oktober 2023

*Melaksanakan Perintah Rasulullah SAW*

 *Assala.ualaikum warahmatullahi wabarakatuh*



عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سُفْيَانَ أَنَّ هِرَقْلَ قَالَ لَهُ سَأَلْتُكَ مَاذَا يَأْمُرُكُمْ فَزَعَمْتَ أَنَّهُ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالصِّدْقِ وَالْعَفَافِ وَالْوَفَاءِ بِالْعَهْدِ وَأَدَاءِ الْأَمَانَةِ قَالَ وَهَذِهِ صِفَةُ نَبِيٍّ


_*Abdullah bin Abbas RA berkata, telah mengkhabarkan kepada kami Abu Sufyan bahawa Raja Herkulis berkata kepadanya: "Aku telah bertanya kepadamu apa yang dia (Nabi Muhammad) perintahkan kepada kalian, lalu kamu menjawab bahawa dia memerintahkan kalian untuk solat, bersedekah (zakat), menjauhkan diri dari berbuat buruk, menunaikan janji dan melaksanakan amanah". Lalu dia berkata; "Ini adalah diantara sifat-sifat seorang Nabi".*_ (HR Bukhari No: 2484) Status: Hadis Sahih


*Pengajaran:*


1.  Rasulullah SAW memerintahkan agar melaksanakan ketaatan kepada Allah dengan melaksanakan ibadat yang wajib sebagai seorang Muslim.

 

2.  Rasulullah  SAW memerintahkan kepada umatnya agar:


a.  Melaksanakan solat

b.  Menunaikan zakat  dan bersedekah

c.  Menjauhi perbuatan buruk

d.  Menunaikan janji

e.  Melaksanakan amanah


3.  Sebagai umat yang mencontohi Nabi SAW serta menjadi contoh kepada orang lain, adalah menjadi kewajipan kita untuk melaksanakan tanggungjawab yang bersifat peribadi seperti solat dan menjauhi perbuatan buruk. Muslim juga diperintahkan  menunaikan tanggungjawab yang berkaitan dengan masyarakat seperti mengeluarkan zakat dan bersedekah di samping menunaikan janji dan melaksanakan amanah.


Ayuh kita miliki sifat RAHMAH dengan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW.

DAHSYATNYA ISTIGHFAR❗*

 *ONE DAY ONE HADITS*


Senin, 2 Oktober 2023 M / 16 Rabi'ul Awwal 1445 H


*


*عنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضِي اللَّه عنْهُما قَال: قالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:*

*“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”*


_*Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam : “Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya ALLAH memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir)*_



*Pelajaran yang terdapat di dalam Hadist diatas:*


1️⃣ *Tidak diragukan lagi bahwa istighfar merupakan sebab terhapusnya dosa. Jika dosa telah terhapus maka akan memberikan dampak yang sangat luas bagi kehidupan seorang hamba.* 


2️⃣ *Terkadang seorang yang terampuni dosanya ia akan mendapatkan rizki dan kebahagiaan dari setiap kesusahan dan kesedihan hidupnya.*


3️⃣ *Beristighfar dalam setiap nafas kita, maka ALLAH akan memberikan pertolongan yang tidak pernah kita duga, bahkan kita akan mendapatkannya disaat–saat titik klimaks kehidupan kita.* 


4️⃣ *Terkadang kita nggak perlu banyak mikir tapi banyak dzikir yaitu diantaranya adalah istghfar,* Para ulama' berkata, 


*لا تفكر كثيرا بل استغفر كثيرا فالله يفتح بالإستغفار أبوابا لا تفتح بالتفكير “*


*“Jangan terlalu banyak berpikir, tetapi banyaklah istighfar, karena ALLAH membuka pintu-pintu yang tertutup dimana ia tidak bisa dibuka kecuali dengan istighfar.”*


5️⃣ *Sering kali ketika kita menghadapi problem kehidupan yang berat. Kita terlalu besar mengharap akan pikiran dan kemampuan kita untuk memecahkannya kemudian kita tidak melibatkan ALLAH di dalamnya, padahal bagi ALLAH sebesar apapun masalah untuk menyelesaikan cukup ia mengatakan* _“Kun fayakun.“_ 

_*Jangan kita mengatakan  memiliki problem atau masalah yang besar tetapi katakanlah bahwa kita memiliki ALLAH yang Maha Besar untuk menghadapi problem atau masalah-masalah kita.*_


*Tema Hadist yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*


_1- Bertaubat kepada ALLAH dan memohon ampun kepada-Nya serta taat kepada-Nya,_


*فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً . يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً* 


_*“Aku (Nabi Nuh) berkata (kepada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh : 10-12 )*_


_2- Perintah untuk banyak istighfar,_


*وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ*


_*” Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS. Hud : 3)*_


_3- Dan firman ALLAH Ta’ala tentang kisah Nabi Hud a.s,_


*وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ*


_*Dan (Hud berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud : 52)*_

Solat Malam Amalan Orang Soleh*

 *Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh*


*


عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ لِلْإِثْمِ 


_*Daripada Abu Umamah dari Rasulullah SAW bahawa baginda bersabda: "Hendaknya kalian melakukan solat malam kerana solat malam adalah amalan kebiasaan orang-orang soleh sebelum kalian, dapat mendekatkan kepada Tuhan kalian, menghapus keburukan, serta mencegah dosa."*_ (Sunan Tirmidzi No: 3472) Status: Hadis Hasan Sahih


*Pengajaran:*


1.  Solat malam atau qiamullail adalah amalan orang-orang yang soleh. Allah SWT memuji para hamba-Nya yang soleh yang sentiasa melakukan solat malam seperti tahajud dan witir.


كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ


*"Mereka sedikit tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon keampunan (kepada Allah).”* [Adz-Dzaariyaat/51: 17-18]


2.  Solat malam adalah amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebagai makanan roh membina kekuatan dalaman diri setiap Muslim.


3.  Solat malam boleh menghapuskan keburukan atau kesalahan serta dosa.


4.  Solat malam juga boleh mencegah seseorang dari melakukan dosa dan maksiat.


Peruntukkanlah sedikit waktu pada waktu malam sebelum solat subuh untuk melakukan solat sunat malam agar ia menjadi sebahagian dari kebiasaan kita sepertimana kebiasaan amalan orang yang soleh.

Jumat, 04 Agustus 2023

MERAIH KEUTAMAAN SHOLAT SHUBUH & SHOLAT ISYA' BERJAMA'AH DI MASJID*

 📚 Fawaid Pagi Hari Ini :


*

Tentang hal ini, mari kita perhatikan hadits yang shohih berikut ini :


عن عثمان بن عفان رضي الله عنه قال : سمعت النبي صلى الله عليه وسلم قال : من صلى العشاء في جماعة فهو كمن قام نصف الليل٫ ومن صلى الصبح في جماعة فهو كمن صلى الليل كله


Dari *Utsman bin Affan* rodhiyallohu anhu dia berkata : "Aku mendengar Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pernah bersabda :


_"Siapa yang mengerjakan Sholat Isya' berjama'ah, maka *seolah-olah dia telah mengerjakan sholat selama setengah malam !*_


_Dan siapa yang mengerjakan Sholat Shubuh berjama'ah, maka *seolah-olah dia telah mengerjakan sholat semalam penuh !"*_ 


(HR *Imam Muslim* dalam Shohih-nya no. 656)


*Catatan :*


1. Secara umum, hadits yang mulia ini menjelaskan tentang keutamaan dan pahala yang besar bagi orang yang mengerjakan *SHOLAT FARDHU* (sholat Wajib) secara berjama'ah.


Secara khusus, menjelaskan tentang keutamaan dan pahala yang besar, yang ada pada *SHOLAT ISYA' dan SHOLAT SHUBUH dengan berjama'ah.*


2. Sisi keutamaannya adalah, ditinjau dari sisi betapa terasa beratnya hati untuk mengerjakan dan menghadiri sholat Isya' dan sholat Shubuh secara berjama'ah tersebut di masjid.


Sebab, waktu Isya' ketika di jaman Nabi shollallohu alaihi wa sallam dahulu adalah dimulai setelah datangnya gelap malam dan setelah larut malam (waktu 'atamah), sehingga ini adalah waktu yang sangat berat bagi seseorang melakukannya.


Di sisi lainnya, waktu seperti itu juga memungkinkan bagi orang-orang munafik untuk tidak menghadiri sholat secara berjama'ah di masjid, tanpa diketahui oleh orang lain (apalagi, di masjid Nabi shollallohu alaihi wa sallam belum ada lampunya ketika itu).


Karena itulah, Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam menganjurkan umat beliau untuk meraih keutamaannya pada waktu seperti itu !


3. Demikian pula di waktu sholat Shubuh. Waktu ini adalah waktu yang paling enak dan nikmat untuk tidur, karena cuaca yang dingin dan gelap yang terhimpun menjadi satu !


4. Oleh karena itulah, Nabi shollallohu alaihi wa sallam menjelaskan, siapa saja yang mau berjuang dan bersungguh-sungguh mengerjakan kedua sholat tersebut secara berjama'ah di masjid, *seolah-olah dia telah mengerjakan sholat sepanjang malam (satu malam penuh) !*


5. Tetapi yang juga perlu diketahui dan diingat adalah, bahwa keutamaan seperti tersebut di atas, barulah bisa diperoleh *jika kedua sholat tersebut (Isya' dan Shubuh) dilakukan dengan cara BERJAMA'AH !*


Hal itu dikuatkan dengan hadits yang lainnya, yang menegaskan hal tersebut, yakni hadits dalam riwayat *Imam At-Tirmidzi,* bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam telah bersabda :


ومن صلى العشاء والفجر في جماعة كان له كقيام ليلة


_"Dan barangsiapa sholat Isya' dan sholat Shubuh *dengan berjama'ah*, dia akan mendapatkan pahala seperti beribadah (sholat) semalam penuh !"_ (HR *At-Tirmidzi* no. 205, dinyatakan shohih oleh Syaikh Al-Albani rohimahulloh)


6. *Faedah atau pelajaran penting* dari hadits ini, diantaranya adalah :


a. Menunjukkan *keutamaan sholat berjama'ah*, dan dhohirnya menunjukkan keumumannya, baik sholat berjama'ah itu dilakukan di masjid, atau pun bukan di masjid. 


Tetapi tentunya sholat berjama'ah di masjid itu adalah lebih utama.


b. Menunjukkan *keutamaan Sholat Isya' dan Sholat Shubuh.*


c. Juga menunjukkan keutamaan *sholat di waktu malam hari (Qiyamul Lail atau Sholat Tahajjud),* karena dalam hadits ini Nabi shollallohu alaihi wa sallam menyerupakan pahala sholat fardhu (wajib) yang dilakukan secara berjama'ah itu sama seperti sholat lail tersebut.


Hal itu karena, tidaklah sesuatu itu diserupakan dengan sesuatu yang lainnya, kecuali karena kedudukannya yang sama atau yang lebih tinggi darinya !


d. Bahwa *Alloh subhanahu wa ta'ala memuliakan hamba-hamba-Nya, salah satunya adalah dengan memberikan kepada mereka pahala yang banyak/besar tetapi dengan sebab amalan yang kecil/sedikit !*


Sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang mulia ini, bahwa Alloh memberikan pahala kepada seorang hamba *seperti orang yang sholat sepanjang malam,* bagi orang yang mengerjakan sholat Isya' dan sholat Shubuh secara berjama'ah !


_Subhanallah ....._


Demikianlah, semoga penjelasan yang ringkas ini bermanfaat bagi kita semuanya.


Semoga Alloh ta'ala senantiasa memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua, untuk bisa Istiqomah dalam melakukan amal-amal ketaatan dan ibadah kepada-Nya, hingga akhir hayat kita nanti .....


_Nas-alulloha At-Taufiq wal Istiqomah ....._


*Surabaya*, Senin pagi yg sejuk, 21 Dzulhijjah 1444 H / 10 Juli 2023 M


✍  Akhukum fillah, *Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby*


Silahkan joint pada channel telegram kami :


https://t.me/fawaidabuabdirrahman


Atau, untuk materi dakwah *BIMBINGAN MERAWAT JENASAH SESUAI SUNNAH*, silahkan joint di telegram kami :


https://t.me/joinchat/AAAAAEuSTvJlbMh4YnPPvw


Semoga bermanfaat bagi kita semuanya.

Rabu, 02 Agustus 2023

Lima Pesan Rasulullah kepada Kita,

  Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo

PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzi:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:مَنْ يَأْخُذُ مِنْ أُمَّتِي خَمْسَ خِصَالٍ, فَيَعْمَلُ بِهِنَّ, أَوْ يُعَلِّمُهُنَّ مَنْ يَعْمَلُ بِهِنَّ ؟ قَالَ : قُلْتُ : أَنَا يَا رَسُولَ اللهِ, قَالَ : فَأَخَذَ بِيَدِي فَعَدَّهُنَّ فِيهَا, ثُمَّ قَالَ : اتَّقِ الْمَحَارِمَ تَكُنْ أَعْبَدَ النَّاسِ, وَارْضَ بِمَا قَسَمَ اللهُ لَكَ تَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ, وَأَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ تَكُنْ مُؤْمِنًا, وَأَحِبَّ لِلنَّاسِ مَا تُحِبُّ لِنَفْسِكَ تَكُنْ مُسْلِمًا, وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ. رواه أحمد و الترميذي

Dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu berkata: ‘Pada suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Lalu beliau bertanya kepada mereka, ‘Siapa yang di antara kalian yang mau tahu lima perkara ini, sekaligus mau mengamalkan dan mengajarkan atau mendakwahkan kepada orang lain?’ 

Tidak ada seorang pun yang menyahut. Abu Hurairah berkata: ‘Saya siap wahai Rasulullah! Maka Rasulullah SAW mendekati dan memegang tangan Abu Hurairah sambil bersabda: (pertama) ‘Hindarilah apa saja yang diharamkan (dalam Islam), niscaya engkau menjadi manusia yang paling rajin, tekun ibadah atau paling bagus kualitas ibadahmu. (Kedua) merasa rela dan senang dengan apa yang Allah berikan kepadamu, niscaya engkau menjadi manusia yang paling kaya. 

(Ketiga) berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau menjadi mukmin. (Keempat) cintailah orang lain seperti engkau mencintai dirimu sendiri, niscaya engkau menjadi Muslim. (Kelima) jangan terlalu banyak tertawa berlebih-lebihan, sebab hal itu akan mematikan hati. (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Kamis, 13 Juli 2023

7 AMAL JARIYAH .

 💫 





▪️ Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu’alahi wa sallam bersabda :



إن مما يَلحَق المؤمنَ من عمله وحسناته بعد موته علمًا علَّمه ونشره، وولدًا صالحًا تركه، ومصحفًا ورَّثه، أو مسجدًا بناه، أو بيتًا لابن السبيل بناه، أو نهرًا أجراه، أو صدقةً أخرجها مِن مالِه في صحته وحياته، يَلحَقه




“Yang bisa menambahkan amal dan kebaikan seseorang setelah matinya adalah :  


1⃣  ilmu yang bermanfaat yang ia ajarkan dan ia sebarkan, 


2⃣  anak shalih yang hidup sepeninggalnya, 


3⃣ mushaf al-Qur’an yang ia wariskan,


4⃣ atau masjid yang ia bangun, 


5⃣ atau rumah singgah untuk ibnu sabil yang ia bangun, 


6⃣  atau saluran air yang ia alirkan,


7⃣  atau sedekah yang ia keluarkan dari hartanya ketika ia sehat dan hidup.



👉  Itu semua jadi tambahan baginya” 



📝  HR. Ibnu Majah .




https://t.me/joinchat/AAAAAEj0g016KKs5hFKuoQ