Jumat, 04 Agustus 2023

MERAIH KEUTAMAAN SHOLAT SHUBUH & SHOLAT ISYA' BERJAMA'AH DI MASJID*

 📚 Fawaid Pagi Hari Ini :


*

Tentang hal ini, mari kita perhatikan hadits yang shohih berikut ini :


عن عثمان بن عفان رضي الله عنه قال : سمعت النبي صلى الله عليه وسلم قال : من صلى العشاء في جماعة فهو كمن قام نصف الليل٫ ومن صلى الصبح في جماعة فهو كمن صلى الليل كله


Dari *Utsman bin Affan* rodhiyallohu anhu dia berkata : "Aku mendengar Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pernah bersabda :


_"Siapa yang mengerjakan Sholat Isya' berjama'ah, maka *seolah-olah dia telah mengerjakan sholat selama setengah malam !*_


_Dan siapa yang mengerjakan Sholat Shubuh berjama'ah, maka *seolah-olah dia telah mengerjakan sholat semalam penuh !"*_ 


(HR *Imam Muslim* dalam Shohih-nya no. 656)


*Catatan :*


1. Secara umum, hadits yang mulia ini menjelaskan tentang keutamaan dan pahala yang besar bagi orang yang mengerjakan *SHOLAT FARDHU* (sholat Wajib) secara berjama'ah.


Secara khusus, menjelaskan tentang keutamaan dan pahala yang besar, yang ada pada *SHOLAT ISYA' dan SHOLAT SHUBUH dengan berjama'ah.*


2. Sisi keutamaannya adalah, ditinjau dari sisi betapa terasa beratnya hati untuk mengerjakan dan menghadiri sholat Isya' dan sholat Shubuh secara berjama'ah tersebut di masjid.


Sebab, waktu Isya' ketika di jaman Nabi shollallohu alaihi wa sallam dahulu adalah dimulai setelah datangnya gelap malam dan setelah larut malam (waktu 'atamah), sehingga ini adalah waktu yang sangat berat bagi seseorang melakukannya.


Di sisi lainnya, waktu seperti itu juga memungkinkan bagi orang-orang munafik untuk tidak menghadiri sholat secara berjama'ah di masjid, tanpa diketahui oleh orang lain (apalagi, di masjid Nabi shollallohu alaihi wa sallam belum ada lampunya ketika itu).


Karena itulah, Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam menganjurkan umat beliau untuk meraih keutamaannya pada waktu seperti itu !


3. Demikian pula di waktu sholat Shubuh. Waktu ini adalah waktu yang paling enak dan nikmat untuk tidur, karena cuaca yang dingin dan gelap yang terhimpun menjadi satu !


4. Oleh karena itulah, Nabi shollallohu alaihi wa sallam menjelaskan, siapa saja yang mau berjuang dan bersungguh-sungguh mengerjakan kedua sholat tersebut secara berjama'ah di masjid, *seolah-olah dia telah mengerjakan sholat sepanjang malam (satu malam penuh) !*


5. Tetapi yang juga perlu diketahui dan diingat adalah, bahwa keutamaan seperti tersebut di atas, barulah bisa diperoleh *jika kedua sholat tersebut (Isya' dan Shubuh) dilakukan dengan cara BERJAMA'AH !*


Hal itu dikuatkan dengan hadits yang lainnya, yang menegaskan hal tersebut, yakni hadits dalam riwayat *Imam At-Tirmidzi,* bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam telah bersabda :


ومن صلى العشاء والفجر في جماعة كان له كقيام ليلة


_"Dan barangsiapa sholat Isya' dan sholat Shubuh *dengan berjama'ah*, dia akan mendapatkan pahala seperti beribadah (sholat) semalam penuh !"_ (HR *At-Tirmidzi* no. 205, dinyatakan shohih oleh Syaikh Al-Albani rohimahulloh)


6. *Faedah atau pelajaran penting* dari hadits ini, diantaranya adalah :


a. Menunjukkan *keutamaan sholat berjama'ah*, dan dhohirnya menunjukkan keumumannya, baik sholat berjama'ah itu dilakukan di masjid, atau pun bukan di masjid. 


Tetapi tentunya sholat berjama'ah di masjid itu adalah lebih utama.


b. Menunjukkan *keutamaan Sholat Isya' dan Sholat Shubuh.*


c. Juga menunjukkan keutamaan *sholat di waktu malam hari (Qiyamul Lail atau Sholat Tahajjud),* karena dalam hadits ini Nabi shollallohu alaihi wa sallam menyerupakan pahala sholat fardhu (wajib) yang dilakukan secara berjama'ah itu sama seperti sholat lail tersebut.


Hal itu karena, tidaklah sesuatu itu diserupakan dengan sesuatu yang lainnya, kecuali karena kedudukannya yang sama atau yang lebih tinggi darinya !


d. Bahwa *Alloh subhanahu wa ta'ala memuliakan hamba-hamba-Nya, salah satunya adalah dengan memberikan kepada mereka pahala yang banyak/besar tetapi dengan sebab amalan yang kecil/sedikit !*


Sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang mulia ini, bahwa Alloh memberikan pahala kepada seorang hamba *seperti orang yang sholat sepanjang malam,* bagi orang yang mengerjakan sholat Isya' dan sholat Shubuh secara berjama'ah !


_Subhanallah ....._


Demikianlah, semoga penjelasan yang ringkas ini bermanfaat bagi kita semuanya.


Semoga Alloh ta'ala senantiasa memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua, untuk bisa Istiqomah dalam melakukan amal-amal ketaatan dan ibadah kepada-Nya, hingga akhir hayat kita nanti .....


_Nas-alulloha At-Taufiq wal Istiqomah ....._


*Surabaya*, Senin pagi yg sejuk, 21 Dzulhijjah 1444 H / 10 Juli 2023 M


✍  Akhukum fillah, *Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby*


Silahkan joint pada channel telegram kami :


https://t.me/fawaidabuabdirrahman


Atau, untuk materi dakwah *BIMBINGAN MERAWAT JENASAH SESUAI SUNNAH*, silahkan joint di telegram kami :


https://t.me/joinchat/AAAAAEuSTvJlbMh4YnPPvw


Semoga bermanfaat bagi kita semuanya.

Rabu, 02 Agustus 2023

Lima Pesan Rasulullah kepada Kita,

  Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo

PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzi:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:مَنْ يَأْخُذُ مِنْ أُمَّتِي خَمْسَ خِصَالٍ, فَيَعْمَلُ بِهِنَّ, أَوْ يُعَلِّمُهُنَّ مَنْ يَعْمَلُ بِهِنَّ ؟ قَالَ : قُلْتُ : أَنَا يَا رَسُولَ اللهِ, قَالَ : فَأَخَذَ بِيَدِي فَعَدَّهُنَّ فِيهَا, ثُمَّ قَالَ : اتَّقِ الْمَحَارِمَ تَكُنْ أَعْبَدَ النَّاسِ, وَارْضَ بِمَا قَسَمَ اللهُ لَكَ تَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ, وَأَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ تَكُنْ مُؤْمِنًا, وَأَحِبَّ لِلنَّاسِ مَا تُحِبُّ لِنَفْسِكَ تَكُنْ مُسْلِمًا, وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ. رواه أحمد و الترميذي

Dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu berkata: ‘Pada suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Lalu beliau bertanya kepada mereka, ‘Siapa yang di antara kalian yang mau tahu lima perkara ini, sekaligus mau mengamalkan dan mengajarkan atau mendakwahkan kepada orang lain?’ 

Tidak ada seorang pun yang menyahut. Abu Hurairah berkata: ‘Saya siap wahai Rasulullah! Maka Rasulullah SAW mendekati dan memegang tangan Abu Hurairah sambil bersabda: (pertama) ‘Hindarilah apa saja yang diharamkan (dalam Islam), niscaya engkau menjadi manusia yang paling rajin, tekun ibadah atau paling bagus kualitas ibadahmu. (Kedua) merasa rela dan senang dengan apa yang Allah berikan kepadamu, niscaya engkau menjadi manusia yang paling kaya. 

(Ketiga) berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau menjadi mukmin. (Keempat) cintailah orang lain seperti engkau mencintai dirimu sendiri, niscaya engkau menjadi Muslim. (Kelima) jangan terlalu banyak tertawa berlebih-lebihan, sebab hal itu akan mematikan hati. (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Kamis, 13 Juli 2023

7 AMAL JARIYAH .

 💫 





▪️ Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu’alahi wa sallam bersabda :



إن مما يَلحَق المؤمنَ من عمله وحسناته بعد موته علمًا علَّمه ونشره، وولدًا صالحًا تركه، ومصحفًا ورَّثه، أو مسجدًا بناه، أو بيتًا لابن السبيل بناه، أو نهرًا أجراه، أو صدقةً أخرجها مِن مالِه في صحته وحياته، يَلحَقه




“Yang bisa menambahkan amal dan kebaikan seseorang setelah matinya adalah :  


1⃣  ilmu yang bermanfaat yang ia ajarkan dan ia sebarkan, 


2⃣  anak shalih yang hidup sepeninggalnya, 


3⃣ mushaf al-Qur’an yang ia wariskan,


4⃣ atau masjid yang ia bangun, 


5⃣ atau rumah singgah untuk ibnu sabil yang ia bangun, 


6⃣  atau saluran air yang ia alirkan,


7⃣  atau sedekah yang ia keluarkan dari hartanya ketika ia sehat dan hidup.



👉  Itu semua jadi tambahan baginya” 



📝  HR. Ibnu Majah .




https://t.me/joinchat/AAAAAEj0g016KKs5hFKuoQ

Sabtu, 10 Juni 2023

HR.BUKHORI

 Jangan Saling Bermusuh

عَنْ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّام 

Daripada Anas bin Malik RA, Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda: "Janganlah kamu saling membenci, jangan saling iri hati, saling bermusuhan, saling memutuskan hubungan dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang Muslim untuk menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari" (Sahih Bukhari No: 5718) 

Dar Ibn Kathir. Status: Hadis Sahih Pengajaran: 1.  Umat Islam dilarang saling membenci sesama mereka 1.  Sifat iri hati dan cemburu kelebihan yang ada pada orang lain perlu dijauhi. Elakkan saling berdengki sesama Muslim 2.  Sifat bermusuhan dengan sesama Muslim adalah dilarang kerana setiap Muslim adalah bersaudara.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ 

Daripada Aisyah RA katanya: Rasulullah SAW bersabda: Manusia yang paling dibenci Allah adalah yang keras kepala dan suka bermusuh" (Sahih Bukhari No: 6765) Dar Ibn Kathir. Status: Hadis Sahih 3.  Muslim boleh berbeza pandangan namun perlu saling memaafkan 4.  Elakkan diri daripada tidak bertegur atau menjauhi saudara Muslim melebihi tiga hari. Jauhi sikap bermusuh, benci dan dengki. Binalah ukhuwah melalui sifat saling berkasih sayang. 11hb Mei 2023 20hb Syawal 1444H

Minggu, 14 Mei 2023

Mengenal Hak Rasulullah*

 *


*dr. Abdiyat Sakrie, Sp.JP*


Telegram :

https://t.me/joinchat/FyAKQzHhxoA1NzM1


Hak Rasulullah shallallahu a’laihi wasallam adalah hak yang terbesar di antara para makhluk. Tidak ada hal yang lebih besar dari hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah Ta’ala berfirman,


إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ شَٰهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا لِّتُؤْمِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلً


_“Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan, agar kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Fath: 8-9)_


Oleh karena itu, wajib bagi Anda untuk mendahulukan cinta kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atas kecintaan kepada manusia lainnya, termasuk diri Anda, anak, dan orang tua Anda sendiri.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


لا يُؤْمِنُ أحدُكم حتى أكونَ أحبَّ إليه من ولدِهِ ، ووالدِهِ ، والناسِ أجمعينَ


_“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga aku (Muhammad) menjadi orang yang paling dicintai dari anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)_


Di antara hak-hak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah memuliakannya, menghormatinya, mengagungkannya dengan pengagungan yang tidak berlebihan dan juga tidak kurang. Dan mengagungkan kehidupannya, sunahnya, diri beliau yang mulia, memuliakannya setelah wafatnya, dan juga memuliakan sunah dan syariat lurus yang diajarkan beliau. Barangsiapa yang melihat bagaimana para sahabat memuliakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, niscaya Anda akan mengenal bagaimana generasi utama menegakkan hak atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.


Urwah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata kepada kaumnya, kaum Quraisy, ketika diutus untuk bernegosiasi dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menata perjanjian Hudaibiyah,


“Aku pernah berjumpa dengan para raja, kisra, kaisar, dan Najasyi. Aku tidak pernah melihat satu pun yang mengagungkannya dari para sahabatnya seperti pengagungan sahabat Muhammad kepada Muhammad. Jika ia memerintahnya, mereka bersegera memenuhi perintahnya. Jika ia berwudu, mereka nyaris berkelahi demi merebut air sisa wudunya. Jika ia berbicara, mereka merendahkan suaranya di hadapannya. Mereka tidak mampu menatapnya karena penghormatan kepadanya.” (HR. Bukhari no. 2581)


Demikianlah para sahabat radhiyallahu ‘anhum memuliakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan apa yang Allah Ta’ala telah anugerahkan kepada mereka dari akhlak yang mulia, kelembutan diri, dan kerendahan hati. Dan seandainya engkau bersikap keras dan kasar, niscaya mereka akan berpaling dari sisimu.


*Di antara hak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah:*


*Pertama:* Membenarkan kabar yang dibawanya dari kabar-kabar terdahulu dan yang akan datang.


*Kedua:* Mematuhi perintahnya dan menjauhi apa yang dilarang dan yang tidak disukainya.


*Ketiga:* Mengimani bahwa petunjuknya adalah petunjuk yang paling sempurna dan syariat yang dibawanya adalah syariat yang paling sempurna.


*Keempat:* Tidak mendahulukan undang-undang dan hukum lain sebagai landasan di atas syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam


لَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا


_“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An Nisa: 65)_


قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ


_“Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (QS. Ali Imran: 31)_


Di antara hak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah membela syariat dan petunjuknya dengan kekuatan yang seseorang mampu melakukannya, dengan mempertimbangkan metode apa yang digunakannya untuk membela. Jika musuhnya berperang dengan menggunakan hujah (argumentasi) dan syubhat, maka pembelaan dengan ilmu dan membantah hujah dan syubhatnya, dan menjelaskan kerusakan pemikirannya. Jika musuh menyerang dengan senjata dan perang, pembelaan juga dengan yang semisal dengan itu. Mustahil bagi seorang mukmin mendengar perlawanan terhadap syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan terhadap diri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia, lantas ia hanya diam saja atas semua itu sedangkan ia mampu untuk melawannya.


Demikian, semoga bermanfaat.


*Penulis: dr. Abdiyat Sakrie, Sp.JP*


*Artikel: Muslim.or.id*

 

*Catatan kaki:*


Diterjemahkan dari kitab Huquq Da’at ilaihaa Al-Fithrotu wa Qarartuhaa Asy-Syari’ah karya Syekh Sholeh bin Utsaimin rahimahullah.


*© 2023 muslim.or.id*


*Sumber:* https://muslim.or.id/84508-mengenal-hak-rasulullah.html

Selasa, 09 Mei 2023

Jadilah Hamba Allah Yang Bersaudara

 PERKONGSIAN 1 HARI 1 HADIS



عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Daripada Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, kerana prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (Sahih Bukhari No: 5717) Dar Ibn Kathir. Status: Hadis Sahih

Pengajaran:

1.  Islam mengajar agar kita menjauhi prasangka buruk kepada orang lain

2.  Islam menyuruh agar tidak mendiamkan diri jika kemungkaran berlaku di hadapan kita (perlu dicegah atau dinasihat)

3.  Muslim dilarang mencari-cari isu atau kelemahan orang lain.

4.  Setiap kita juga dilarang saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci.

5.  Muslim dituntut agar berusaha menjaga tali persaudaraan sesama Muslim.  Menjaga persaudaraan dengan menjauhi sangka buruk, tidak mencari kelemahan orang lain, jangan berdengki, elakkan membenci, tidak membelakangkan orang lain dan bantu sahabat dengan mencegah dia daripada melakukan maksiat. Jadikan Syawal bulan pengikat persaudaraan sesama kita. Syawal Permulaan Baharu.





05hb Mei 2023
14hb Syawal 1444H

Senin, 10 April 2023

Pentingnya Menjaga Lisan Menurut Al-Qur'an Dan Hadits

 wowslider.com

Mimbar Dakwah Sesi 108 : Pentingnya Menjaga Lisan Menurut Al-Qur'an Dan Hadits

Mimbar Dakwah Sesi 108 : Pentingnya Menjaga Lisan Menurut Al-Qur'an Dan Hadits

Oleh :

Yudi Yansyah S.Pd.i

                    Penyuluh Agama Islam Kecamatan Bojong Genteng

                   Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi

 

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Hadirin rohimakumulloh

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari bersabda bahwa, keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.                                   

سلامة الإنسان في حفظ اللسان

Penting untuk menjaga lisan. Sebab lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang.

Di zaman modern, ketajaman lisan kadang juga mewujud dalam aktivitas di media sosial melalui status-status yang ditulis. Sudah semestinya, sebagai umat Islam membuat status di media sosial yang tak menyinggung orang lain.

Allah SWT berfirman:

لَّا خَيْرَ فِى كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَىٰهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَٰحٍۭ بَيْنَ ٱلنَّاسِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِ ٱللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

 "Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar." (QS. An-Nisaa'[4]: 114).

Rasulullah SAW  bersabda:

سلامة الإنسان في حفظ اللسان

"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR. al-Bukhari).

Dalam riwayat lain  disebutkan:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya."(HR. Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:

عليك بطول الصمت فإنه مطردة الشيطان وعون لك علي أمردينك

"Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu." (HR. Ahmad).

Allah memperingatkan bahwa terdapat malaikat yang mencatat setiap ucapan manusia, yang baik maupun yang buruk. Allah Ta'ala berfirman,

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf [50]: 18)

Allah Ta'ala menurunkan ayat:

وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلاَ أَبْصَارُكُمْ وَلاَ جُلُودُكُمْ

"Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu kepadamu." (QS. Fushshilat [41]: 22)."

Hukuman untuk manusia yang tidak menjaga lisannya juga sudah dituliskan.

Dalam riwayat Muslim disebutkan:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat." (HR. Muslim no. 2988).

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya hadits no. 6474 dari Sahl bin Sa'id bahwa Rasulullah bersabda:

 

مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

"Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga".

Yang dimaksud dengan apa yang ada di antara dua janggutnya adalah mulut. Sedangkan apa yang ada di antara kedua kakinya adalah kemaluan.

Wassalaamu'alaikum Wr.Wb.


Dibaca: 268.991 Kali