Sabtu, 10 Juli 2021

KAJIAN HADITS : Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dibulan Dzulhijjah*

 *ONE DAY ONE HADITS*


Ahad, 11 Juli 2021 / 1  Dzulhijjah 1442


*


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ: ((مَا الْعَمَلُ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلَ مِنَ الْعَمَلِ فِى هَذِهِ)). قَالُوا: وَلاَ الْجِهَادُ؟ قَالَ: ((وَلاَ الْجِهَادُ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَىْءٍ)) [رواه البخاري]


Artinya: “Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada amal ibadah yang lebih utama selain yang dikerjakan pada sepuluh hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah)”. Para sahabat bertanya: “Apakah sekalipun jihad di jalan Allah?”. Rasulullah saw menjawab: “Sekalipun dari jihad. Kecuali seseorang yang keluar untuk berjihad dengan diri dan hartanya, lalu tidak ada sedikit pun yang pulang dari padanya” (HR. Bukhari).


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Dalam hadits di atas, baginda Rasulullah saw menjelaskan bahwa apapun ibadah yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, ia adalah paling utama—dan dalam riwayat lain dari Imam Turmudzi: paling dicintai oleh Allah. Bahkan, pahalanya sangat besar, mengalahkan pahala jihad sekalipun. Hal ini, karena ibadah tersebut dilakukan pada waktu yang dimuliakan oleh Allah.

2- Apabila amal shaleh yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini lebih utama dan lebih dicintai oleh Allah dari hari-hari lainnya dalam seluruh tahun, maka amal shaleh apapun yang dikerjakan di dalamnya—sekalipun amal shaleh tersebut biasa—lebih utama dari amal-amal shaleh lainnya yang dikerjakan pada hari-hari lain, sekalipun amal shaleh tersebut utama”.

3- Ini menunjukkan bahwa amal shaleh biasa yang dilakukan pada waktu istimewa akan menyamai (pahala) amal shaleh utama yang dikerjakan pada hari-hari biasa. Bahkan, dilebihkan dengan dilipatgandakan pahala dan balasannya”

4- Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang paling utama (afdhal) dari seluruh hari-hari yang ada di dunia (afdhal ayyâm ad-dunyâ).


Dalam sebuah hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Imam al-Bazzâr, Rasulullah saw pernah bersabda:

عن جابر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((أفضل أيام الدنيا أيام العشر)) [رواه البزار، وصححه الألباني في صحيح الجامع برقم: 1133].

Artinya: “Jabir berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Seutama-utama hari-hari di dunia ini adalah sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah” (HR. Imam al-Bazzâr, dan hadits ini dinilai Shahih oleh Syaikh Albany sebagaimana disebutkan dalam Shahîh al-Jâmi’ nya, nomor 1133).

5- Bahkan, saking mulianya sepuluh hari pertama Dzulhijjah ini, banyak ulama yang berpendapat, sebagaimana disampaikan Ibnu Katsir, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini lebih baik dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sekalipun. Hal ini karena dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah terkumpul ibadah-ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan, mulai dari puasa, shalat, sedekah dan lainnya.

6- Demikian, di antara sebagian kecil dari segunung kemuliaan dan keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-qur'an :


1- Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang dimuliakan di dalam Islam.


إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ


“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. At Taubah: 36)


2- Di dalam bulan Dzulhijjah ada hari-hari yang dipilih oleh Allah sebagai hari-hari terbaik sepanjang tahun. 


والفجر وليال عشر


“Demi fajar, dan malam yang sepuluh” (Qs. Al Fajr: 1-2)


Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan 10 malam yang dimaksud oleh Allah dalam ayat tersebut. Penafsiran para ulama ahli tafsir mengerucut kepada 3 pendapat:


Yang pertama: 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.


Yang kedua: 10 malam terakhir bulan Ramadhan.


Yang ketiga: 10 hari pertama bulan Al Muharram.


Yang rajih (kuat) adalah pendapat yang menyatakan bahwa yang dimaksud adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Ujian kemiskinan itu berat, tapi ujian kekayaan itu lebih berat

 


Dari 'Amr bin 'Auf Al Muzanni radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:


فَوَاللَّهِ لا الفَقْرَ أَخْشَى علَيْكُم، ولَكِنْ أَخَشَى علَيْكُم أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كما بُسِطَتْ علَى مَن كانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كما تَنَافَسُوهَا وتُهْلِكَكُمْ كما أَهْلَكَتْهُمْ


"Demi Allah, bukanlah kefakiran yang paling aku takutkan terhadap kalian. Namun yang paling aku takutkan terhadap kalian adalah dijadikan kekayaan dunia kalian berlimpah, sebagaimana pernah terjadi pada orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana orang-orang terdahulu. Sehingga akhirnya kalian pun binasa sebagaimana binasanya orang-orang terdahulu" (HR. Bukhari no. 3158, 6425, Muslim no. 1051).


🌴🇲🇨🌏🕋🕌📚✍🏻🕌🕋🌏🇲🇨🌴

UNTUK HATI YANG TERSAKITI*

 🌿بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ


*


Lisan adalah ciptaan Allah yang sangat unik. Lisan dapat merubah wajah yang sedih menjadi cerah bahagia. Ia juga bisa meremukkan hati dengan kata-kata yang singkat saja.


Nah kali ini kita akan membahas resep Al-Qur’an untuk menghadapi lisan-lisan manusia yang menusuk hati kita.

Apakah itu fitnah, cacian, sindiran atau yang lainnya.


Tiga kali Allah menyebut resep yang sama dalam Al-Qur’an untuk menghadapi lidah-lidah tajam manusia.


Dalam surat al-Hijr Allah berfirman,


وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ  فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ 


“Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud .”

📚(QS.al-Hijr:97-98)


📖Dalam surat Thaha Allah berfirman,


فَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا


“Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya .”

📚(QS.Thaha:130)


Dalam surat Qaf Allah berfirman,


فَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ


“Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlab sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya). .”

📚(QS.Qaf:39)


Pada tiga ayat ini Allah memberi resep jitu untuk mengobati rasa sakit akibat lisan-lisan tajam manusia.

Ketika mereka bersemangat mengumbar kata-kata yang menyakitkan.

Hadapi dengan sabar dan ucapkan tasbih.

Maka hatimu akan menjadi tenang dan terobati.


Perintah tasbih dalam ayat ini bukan hanya dengan mengucap Subhanallah.

Namun harus dibarengi dengan menghadirkan hati dan selalu mengingat-Nya.

Karena itulah ketiga ayat diatas ada yang diakhiri dengan sujud dan selalu memuji Allah sepanjang pagi dan petang.


Semoga bermanfaat bagi kita semua. Wallahu a'lamu bishowaab.

Hati-Hati terhadap As-Syuhh (Kikir)*

 *ONE DAY ONE HADIST*


Rabu, 05 Dzulqa'dah 1442 H/ 16 Juni 2021 M



 *



_Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_


*إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ أَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا*


_*“Hati-hatilah kalian terhadap As-syuhh (kikir), sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena disebabkan oleh As-syuhh (kikir). As-syuhh (kikir) itu mengajak mereka untuk bakhil, maka mereka berbuat bakhil; ia itu mengajak memutuskan tali silaturrahmi, maka mereka memutuskan tali silaturrahmi; dan ia itu mengajak mereka untuk berdosa, maka mereka berbuat dosa.” [HR. Abu Daud]*_



*Beberapa Pelajaran yang Terdapat di Dalam Hadits:*


1️⃣ Peringatan: Manusia sangat kikir terhadap hartanya


_Allah Ta’ala berfirman,_


*إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (6) وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (7) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ (8)*


_*“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, Dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.” (QS. Al-Aadiyat: 6-8)*_


2️⃣ Memang demikian, karena harta adalah fitnah terbesar umat Islam


_Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_


*إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ*


_*“Sesungguhnya setiap umat mendapatkan fitnah dan fitnah umat ini adalah harta.” [HR. At-Tirmidzi]*_


3️⃣ Karenanya orang yang selamat, orang yang terlindung dari sifat kikir.


_Allah Ta’ala berfirman,_


*وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ*


_*“Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung” [QS.At-Taghaabun: 16]*_


_Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_


*إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ أَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا*


_*“Hati-hatilah kalian terhadap As-syuhh (kikir), sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena disebabkan oleh As-syuhh (kikir). As-syuhh (kikir) itu mengajak mereka untuk bakhil, maka mereka berbuat bakhil; ia itu mengajak memutuskan tali silaturrahmi, maka mereka memutuskan tali silaturrahmi; dan ia itu mengajak mereka untuk berdosa, maka mereka berbuat dosa.”[HR. Abu Daud]*_



*Tema Hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:*


_Allah Ta’ala berfirman,_


*إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (6) وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (7) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ (8)*


_*“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, Dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.” (QS. Al-Aadiyat: 6-8)*_

Jumat, 09 Juli 2021

Bahayanya 'Ujub

 ONE DAY ONE HADITS

Selasa, 29 Juni 2021 / 19 Dzukaidah 1442




عن أنس قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: لَوْ لَمْ تَكُوْنُوْا تُذْنِبُوْنَ خَشِيْتُ عَلَيْكُمْ  أَكْثَرُ مِنْ ذَلِكَ اْلعُجُبُ


Dari Anas (bin Malik) radliyalllahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Seandainya kalian tidak mengerjakan dosa, aku khawatir kepada kalian yang lebih banyak dari hal itu yaitu 'ujub”. [HR al-Uqailiy, Ibnu ‘Adiy dan al-Qudlo’iy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan, lihat Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 5303 dan Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 658].


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Dalil di atas dengan jelas menerangkan bahwa jika umat ini tidak bisa lepas melakukan perbuatan dosa, yang Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam khawatirkan atas mereka adalah sifat 'ujub yang akan banyak mereka lakukan.

2- Sebab 'ujub inilah yang dapat

membutakan mata hati, memekakkan telinga dan meninabobokkan perangai mereka dari berbagai kelebihan orang lain dan kekurangan dirinya. 

3- Sehingga ia tidak mau tahu atau pura-pura tidak tahu bahwa selain dirinya ada yang memiliki kelebihan lainnya melebihi dirinya dan dirinyapun mempunyai kekurangan lainnya melebihi orang lain. Atau boleh jadi orang yang dianggap memiliki kekurangan oleh dirinya itu sebenarnya mempunyai beberapa kelebihan yang tidak ada pada dirinya. Atau juga dirinya yang mempunyai kelebihan itu sebenarnya mempunyai beberapa kekurangan dan keburukan yang tidak ada pada orang yang dianggap olehnya memiliki kekurangan.

4- Sebab itu, setiap muslim sudah semestinya selalu introspeksi diri dengan lebih banyak dan fokus terhadap kesalahan dan kekurangan dirinya. Tetapi jika juga harus melihat orang lain maka hendaklah ia melihat sisi kebaikan dan kelebihannya saja.

5- Dan jikapun ia melihat kekurangan dan keburukannya hanyalah supaya ia berhati-hati darinya, mencari pahala dengan menashihati dan menegurnya serta tidak menyebarkan berbagai kekurangannya kepada orang di sekitarnya.

6- 'Ujub, yaitu kagum akan dirinya sendiri, yakni kagum akan keshalihan, kedermawanan, keluasan ilmu dan kebaikan-kebaikan lainnya. Atau kagum akan ketampanan, kelimpahan harta, kecerdasan, ketinggian derajat, kemasyhuran dan selainnya dari berbagai keutamaan dunia.

7- 'Ujub adalah merupakan salah satu sifat manusia yang tercela karena termasuk syirik kecil yang harus dihindari dan dijauhi oleh umat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. 

8- Jika perkaranya demikian..bahwasanya tidak satu amalanpun yang kita yakini kita lakukan ikhlas karena Allah…dan tidak satu amalanpun yang ikhlas kita lakukan lantas kita yakin pasti diterima oleh Allah karena selamat dari hal-hal yang merusaknya…, maka apakah yang bisa kita banggakan untuk bisa 'ujub di hadapan Allah dan merasa lebih baik dari orang lain…???.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Salah satu contoh daripada 'ujub. Qorun terhadap dirinya, sehingga ia berkeyakinan bahwasanya harta melimpah yang dimilikinya itu adalah hasil jerih payahnya selama ini,


       قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عْندِى


Qorun berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberikan harta itu karena ilmu yang ada padaku”. [QS. Al-Qoshosh/ 28: 78].


2- Kemurkaan Alloh terhadap orang yang ujub,


فَخَسَفْنَا بِهِ وَ بِدَارِهِ اْلأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِن فِئَةٍ يَنصُرُونَهُ مِن دُونِ اللهِ وَ مَا كَانَ مِنَ اْلمـــُنتَصِرِينَ


Maka Kami benamkan Qorun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang dapat menolongnya dari adzab Allah. Dan tidaklah ia termasuk orang-orang yang mendapat pertolongan. [QS. Al-Qoshosh/ 28: 81].


3- Akibat 'ujub mendatangkan kegagalan


لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللهُ فِى مَوَاطِنَ كَــــثِيرَةٍ وَ يَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْئًـا وَ ضَاقَتْ عَلَيْكُمُ اْلأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُدْبِرِينَ


Sesungguhnya Allah telah menolong kalian di banyak medan pertempuran dan juga di peperangan Hunain, yaitu tatkala kalian menjadi kagum/ ujub karena banyaknya jumlah kalian. Maka jumlah yang banyak itu tidak bermanfaat bagi kalian sedikitpun. Dan bumi yang luas itu telah terasa sempit  oleh kalian, kemudian kalian lari ke belakang dengan tercerai berai. [QS. Al-Baro’ah/ 9: 25].Lr

Sumber : dikutip dari grup Wa nasehat diri

Senin, 28 Juni 2021

Bersyukur Ketika Mendapatkan Kesenangan, Bersabar Ketika Mendapatkan Suatu Cobaan:MUSLIM

 


ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ
 

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ

                 ONE DAY ONE HADITS 
Senin, 28 Juni 2021 M/
17 Dzuqo'dah 1442 H





Dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan Radhiyallahu anhu ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya. 
(HR. Muslim, no. 2999 /64; Ahmad, VI/16; Ad-Darimi, II/318 dan Ibnu Hibban no. 2885, at-Ta’lîqatul Hisân ‘alâ Shahîh Ibni Hibbân).

Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits :

1- Kebaikan dan keburukan sudah ditakdirkan oleh Allâh Azza wa Jalla . Wajib beriman kepada takdir baik dan buruk.
2- Seorang Muslim wajib mensyukuri semua nikmat yang Allâh Azza wa Jalla karuniakan kepadanya. Nikmat-nikmat Allâh Azza wa Jalla kepada kita tidak akan dapat kita hitung.
3- Syukur kepada Allâh Azza wa Jalla dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Kalau kita berpikir dengan akal yang waras dan hati yang sadar, maka kita mendapati bahwa diri kita pada hakikatnya belum bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenarnya.
4- Orang Mukmin yang sempurna keimanannya dan tulus keyakinannya akan senantiasa bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala ketika merasakan kegembiraan.
5- Seorang Mukmin harus senantiasa memohon kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala agar menjadi hamba yang selalu bersyukur kepada-Nya.
6- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada Mu’âdz bin Jabal Radhiyallahu anhu sebuah do’a yang selalu dibaca di akhir shalat yang wajib:
اَللهم أَعِنِّيْ عَلَىٰ ذِكْرِكَ ، وَشُكْرِكَ ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
Ya Allâh, tolonglah aku untuk dapat berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu. [HR. Ahmad]
7- Seorang Mukmin wajib bersabar dalam melaksanakan ibadah kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala .
8- Hidup ini merupakan cobaan dan ujian. Maka konsekuensi dari segala macam cobaan dan ujian adalah sabar.
8- Orang Mukmin yang sempurna keimanannya akan senantiasa bersabar atas kesulitan, kesedihan ,musibah, penyakit dan lainnya yang menimpanya.
9- Sabar adalah ibadah yang sangat mulia. Seseorang meraih pahala dan surga dengan sabar.
10- Sabar bukan berarti pasrah, tapi sabar adalah berjuang melawan hawa nafsu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allâh Azza wa Jalla .
11- Tingkatan ujian dan musibah yang menimpa manusia berbeda-beda tergantung kepada kehendak Allâh Yang Maha Mengetahui, Maha Penyayang dan Maha Bijaksana.
11- Peringatan untuk selalu husnuz zhann (berprasangka baik) kepada Allâh dalam takdir (ketentuan)-Nya yang pahit bagi kita. Terkadang seseorang tidak menyukai sesuatu padahal itu baik baginya, sebaliknya terkadang seseorang itu menyukai sesuatu padahal itu buruk baginya.
12- Tanda yang menunjukkan Allâh Subhanahu wa Ta’ala mencintai hamba-Nya adalah Allâh Subhanahu wa Ta’ala memberikan ujian dan cobaan (seperti musibah dan yang lainnya) kepadanya.
Penetapan adanya hikmah bagi Allâh Azza wa Jalla dalam perbuatan-perbuatan-Nya.
13- Balasan (baik dan buruk) disesuaikan dengan amalan seseorang.
14- Dorongan untuk bersabar atas musibah yang menimpa, karena bisa jadi musibah itu merupakan tanda kecintaan Allâh dan semakin besar musibah yang menimpa, maka semakin besar pula ganjarannya.
15- Seluruh perkara kehidupan seorang mukmin adalah baik. Pahala untuknya di sisi Allâh sama, baik yang tampak olehnya buruk maupun baik.
Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allâh supaya kamu beruntung. [Ali ‘Imran/3:200]
firman-Nya:
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allâh) bagi orang yang selalu bersabar dan banyak bersyukur. [Asy-Syûrâ/42:33]
Allâh Subhanahu wa Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya:
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar dan mereka meyakini ayat-ayat Kami. [As-Sajdah/32:24]l
Allah Ta’ala berfirman :
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ(  إبراهيم
“Dan Dia telah memberimu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat lalim dan banyak mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).
Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7).
Demikian, Semoga Bermanfaat. Aamiin
Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal Adzim li wa lakum. 
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik... 
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu”.
==================================
🍃 Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺑَﻠِّﻐُﻮﺍ ﻋَﻨِّﻰ ﻭَﻟَﻮْ ﺁﻳَﺔً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”
(HR.Bukhari)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﺟْﺮِ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮْﺭِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻣِﺜْﻞُ ﺁﺛَﺎﻡِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺁﺛَﺎﻣِﻬِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ
Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.
(HR.Muslim)
Dakwah di jalan Allâh Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِۚ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang  yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(QS.Ali-Imran [3] :104)
Dinukil dari berbagai Sumber Yang In Syaa Allah amanah, dengan sedikit perubahan (terjemah bebas) sesuai dengan Pemahaman Shalafus Shalih (Alhus Sunnah Wal Jamaah) oleh : Hamba Allah
x
x

Tiga yang Menemani Kita Sampai ke Kubur, Dua akan Pulang, Satu akan Tetap Menemani Kita di Alam Kubur.: BUKHORI MUSLIM

 

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ

 ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ

                 ONE DAY ONE HADITS 

Selasa, 29 Juni 2021 M/

18 Dzulqo'dah 1442 H

Tiga yang Menemani Kita Sampai ke Kubur, Dua akan Pulang, Satu akan Tetap Menemani Kita di Alam Kubur.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ

“Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.” 

(HR. Bukhari, no. 6514; Muslim, no. 2960)

Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits :

1⃣ Ali bin Muhammad Abul Hasan Nuruddin Al-Mala Al-Harawi Al-Qari (meninggal dunia tahun: 1014 H) menyatakan bahwa seseorang ketika mati ada tiga yang mengikutinya hingga ke kubur. Pertama adalah keluarganya, yaitu anak dan kerabatnya, begitu pula sahabat dan kenalannya. Kedua adalah hartanya, seperti budak laki-laki atau perempuannya, juga hewan tunggangannya. Ketiga adalah amalannya, yaitu amal baik atau buruk yang pernah ia lakukan. Keluarga dan harta tadi akan kembali. Yang tersisa hanyalah amalnya yang menemani ia di kubur. (Mirqah Al-Mafatih Syarh Misykah Al-Mashabih, 8: 3235. Dinukil dari Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 199542)

2⃣ Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

قَوْلُهُ ( يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ) هَذَا يَقَعُ فِي الْأَغْلَبِ ، وَرُبَّ مَيِّتٍ لَا يَتْبَعُهُ إِلَّا عَمَلُهُ فَقَطْ

“Mayit akan diikuti oleh keluarga, harta dan amalnya. Itu adalah umumnya. Bisa jadi ada mayit yang hanya diikuti oleh amalnya saja, tanpa membawa harta dan keluarga ketika diantar ke kuburan.” (Fath Al-Bari, 11: 365)

3⃣ Disebutkan dalam hadits Al-Bara’ bin ‘Azib yang panjang tentang pertanyaan di alam kubur. Ada ketika itu datang seseorang yang berwajah tampan dan berpakaian bagus, baunya pun wangi. Ia adalah wujud dari amalan shalih seorang hamba. Sedangkan orang kafir didatangi oleh orang yang berwajah jelek. Itu adalah wujud dari amalan jeleknya. (HR. Ahmad, 4: 287. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih, perawinya adalah perawi yang shahih)

4⃣ Sudahkah amal kita siap untuk menemani kita kelak di alam kubur?

Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8).

Allah Azza wa Jalla berfirman :

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78).

Allah Azza wa Jalla berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).

Demikian, Semoga Bermanfaat. Aamiin

Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal Adzim li wa lakum. 

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ

Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik... 

“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu”.

==================================

🍃 Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺑَﻠِّﻐُﻮﺍ ﻋَﻨِّﻰ ﻭَﻟَﻮْ ﺁﻳَﺔً

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”

(HR.Bukhari)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﺟْﺮِ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮْﺭِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻣِﺜْﻞُ ﺁﺛَﺎﻡِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺁﺛَﺎﻣِﻬِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ

Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.

(HR.Muslim)

Dakwah di jalan Allâh Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِۚ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang  yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

(QS.Ali-Imran [3] :104)

Dinukil dari berbagai Sumber Yang In Syaa Allah amanah, dengan sedikit perubahan (terjemah bebas) sesuai dengan Pemahaman Shalafus Shalih (Alhus Sunnah Wal Jamaah) oleh : Hamba Allah