Sabtu, 06 Maret 2021

Agama Adalah Nasehat

 ONE  DAY  ONE  HADITS

Ahad, 7 Maret 2021/ 23 Rajab 1442




عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ . [رواه البخاري ومسلم


Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah bersabda : Agama adalah nasehat ) ), kami berkata : Kepada siapa ? beliau bersabda : Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan kaum muslimin dan rakyatnya ). (Riwayat Bukhori dan Muslim)


Pelajaran yang terdapat dalam hadist:


1. Agama Islam berdiri tegak diatas upaya saling menasihati, maka harus selalu saling menasihati diantara masing-masing individu muslim.

2. Nasihat wajib dilakukan sesuai kemampuannya .


Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran

:

1. Da’wah dan Amar Ma’ruf Nahi munkar : 


وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

[Surat Aal-E-Imran : 104]


3. Pentingnya selalu upaya untuk saling mengingatkan :


فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَىٰ


Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat

[Surat Al-Ala : 9].Lr

Minggu, 21 Februari 2021

Kajian Hadits: CARA MENDEKAT KEPADA ALLAH SWT

Cara-cara untuk Mendekatkan Diri kepada Allah Subhanahu Wata'ala*


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ [رواه البخاري]


Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata : Rasulullah Sallallahu alaihi wa salam bersabda : Sesungguhya Allah ta’ala berfirman : Siapa yang memusuhi waliku maka Aku telah mengumumkan perang dengannya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih aku cintai kecuali dengan beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hambaku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi “ Riwayat Bukhori.


Pelajaran yang dapat diambil dari hadits:


1. Besarnya kedudukan seorang wali, karena dirinya diarahkan dan dibela oleh Allah ta’ala.

2. Perbuatan-Perbuatan fardhu merupakan perbuatan-perbuatan yang dicintai Allah ta’ala .

3. Siapa yang kontinyu melaksanakan sunnah dan menghindar dari perbuatan maksiat maka dia akan meraih kecintaan Allah ta’ala .

4. Jika Allah ta’ala telah mencintai seseorang maka dia akan mengabulkan doanya.


Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:


1. Pemahaman yang benar tentang wali : 


أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ

لَهُمُ الْبُشْرَىٰ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ 


Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.

Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.

[Surat Yunus : 62- 63-64]

2. Keutamaan ibadah nawafil (sunnah) :


ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ


Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.

[Surat Fatir : 32]


3. Kekuatan dari Allah : 


وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَوَلَدًا


Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,

[Surat Al-Kahf : 39].Lr

Sumber:ONE  DAY  ONE  HADITS*Ahad, 21 Februari 2021/ 9 Rajab 1442


Kajian Hadits: Kikir

Janganlah Kikir !*


Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


*إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ أَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا*


_*“Hati-hatilah kalian terhadap As-syuhh (kikir), sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena disebabkan oleh As-syuhh (kikir). As-syuhh (kikir) itu mengajak mereka untuk bakhil, maka mereka berbuat bakhil; ia itu mengajak memutuskan tali silaturrahmi, maka mereka memutuskan tali silaturrahmi; dan ia itu mengajak mereka untuk berdosa, maka mereka berbuat dosa.”[HR. Abu Daud]*_



*Beberapa Pelajaran yang Terdapat di Dalam Hadits diatas:*


1️⃣ Peringatan: Manusia sangat kikir terhadap hartanya


Allah Ta’ala berfirman,


*إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (6) وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (7) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ (8)*


_*“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, Dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.” (QS. Al-Aadiyat: 6-8)*_


2️⃣ Memang demikian, karena harta adalah fitnah terbesar umat Islam


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


*إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ*


_*“Sesungguhnya setiap umat mendapatkan fitnah dan fitnah umat ini adalah harta.” [HR. At-Tirmidzi]*_


3️⃣ Karenanya orang yang selamat, orang yang terlindung dari sifat kikir.


Allah Ta’ala berfirman,


*وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ*


_*“Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung” [QS.At-Taghaabun: 16]*_


Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


*إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ أَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا*


_*“Hati-hatilah kalian terhadap As-syuhh (kikir), sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena disebabkan oleh As-syuhh (kikir). As-syuhh (kikir) itu mengajak mereka untuk bakhil, maka mereka berbuat bakhil; ia itu mengajak memutuskan tali silaturrahmi, maka mereka memutuskan tali silaturrahmi; dan ia itu mengajak mereka untuk berdosa, maka mereka berbuat dosa.”[HR. Abu Daud]*_


*Tema Hadist yang berkaitan dengan Al-Qur'an:*


Allah Ta’ala berfirman,


*إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (6) وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (7) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ (8)*


_*“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, Dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.” (QS. Al-Aadiyat: 6-8)*_

Sumber:ONE DAY ONE HADIST*Senin, 10 Rajab 1442 H / 22 Februari  2021 M

Kamis, 08 Oktober 2020

HADITS : ORANG TUA

  Renungan Malam   🌷

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم


◾ ANAKKU, APABILA TERPUTUS AMALKU JANGANLAH LUPAKAN ORANG TUAMU ◾


Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :

(1). "Jika seorang manusia itu meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 perkara : ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah atau anak yang shalih yang selalu mendoakan bagi (orang tua)nya" (HR. Muslim no. 1631, hadits dari Abu Hurairah)


(2). "Sesungguhnya seseorang itu akan ditinggikan derajatnya di Surga, lalu ia pun berkata : "Bagaimana (aku bisa mencapai) semua ini ?" Maka dikatakan kepadanya : "(Ini semua) disebabkan istighfar (permohonan ampun kepada Allah yang diucapkan oleh) anakmu untukmu" (HR. Ibnu Majah no. 3660, Ahmad II/509 dan Ibnu Abi Syaibah I/44/12 dalam al-Mushannaf, hadits dari Abu Hurairah, lihat ash-Shahiihah no. 1598)


(3). Abu Hurairah رضي الله عنه berkata :

"Seseorang yang telah meninggal dunia akan diangkat derajatnya, maka ia pun bertanya : "Wahai Rabb, apakah (sebabnya sehingga aku bisa mencapai) ini ?" Maka dikatakan kepadanya : "Anakmu telah memohonkan ampunan untukmu" (HR. Al-Bukhari dalam Kitab al-Adabul Mufrad no. 36)


(4). Dari Aisyah رضي الله عنها bahwasanya ada seorang laki-laki telah bertanya kepada Nabi صلى الله عليه و سلم : "Sesungguhnya ibuku mati mendadak, dan beliau tidak berwasiat. Saya mengira, seandainya dia masih sempat berbicara, niscaya dia akan bersedekah. Apakah dia akan mendapatkan pahala, jika aku bersedekah atas namanya ?" Beliau menjawab : "Ya, bersedekahlah atas namanya" (HR. Bukhari no. 1388)


(5). Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi صلى الله عليه و سلم : "Sesungguhnya ayahku meninggal dunia dan meninggalkan harta, tetapi dia tidak berwasiat. Maka apakah (dosanya) akan dihapus jika aku bersedekah atas namanya ?" Beliau menjawab : "Ya" (HR. Muslim no. 1630, Ahmad II/371, an-Nasaa'i VI/252 dan Ibnu Majah no. 2716)


✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

dikutip dari grup wa mushola annur jumat 091020 pukul 05.16

Rabu, 07 Oktober 2020

HR.IBNU HIBBAN (KUMPULAN)

 HADITS IBNU HIBBAN PERTAMA

WANITA YANG MASUK SURGA DARI PINTU MANA SAJA YANG DIKEHENDAKINYA


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,


إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ


“Apabila seorang wanita sholat lima waktu, berpuasa bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dari zina, dan taat kepada suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” [HR. Ibnu Hibban dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahihut Targhib: 1931]


Al-'Allamah Ash-Shon'ani rahimahullah berkata,

لأن هذه الخلال أمهات أفعال الخير وأسباب دخول الجنة فإذا وفيت بها وقيت شر ما عداها


"Karena empat perkara dalam hadits ini adalah induk amalan-amalan baik dan sebab-sebab masuk surga, apabila seorang wanita mengamalkannya dengan baik maka ia akan terpelihara dari kejelekan." [At-Tanwir, 2/121]


BEBERAPA PELAJARAN


1. Keutamaan sholat lima waktu dan puasa Ramadhan yang merupakan bagian dari rukun Islam, dan kaum wanita ditekankan secara khusus untuk memperhatikan sholat dan puasa karena banyak wanita yang meremehkan kedua ibadah tersebut.


2. Keutamaan wanita yang menjaga kesucian diri dari perbuatan zina.


3. Kewajiban menjauhi perbuatan-perbuatan yang mengantarkan kepada zina, diantaranya membuka komunikasi yang tidak penting antara lawan jenis, baik di dunia nyata maupun dunia maya; berpacaran yang terselubung maupun yang terang-terangan.


4. Kewajiban atas seorang istri untuk selalu menaati suami dalam perkara apa pun, selama bukan maksiat kepada Allah ta’ala, dan bahwa itu adalah kemuliaan bagi seorang wanita, bukan kelemahan.


5. Luasnya rahmat Allah subhanahu wa ta’ala bagi seorang wanita shalihah.


وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


Sumber: https://sofyanruray.info/wanita-yang-masuk-surga-dari-pintu-mana-saja-yang-dikehendakinya/


Simak #Video_Pendek: https://youtu.be/_pDhBgTWkCk


GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM

SUMBER TAAWUNDAKWAH.COM TELEGRAM KAMIS 081020 PUKUL 05.48

HR.IMAM AHMAD

 ANCAMAN UNTUK PERUSAK RUMAH TANGGA ORANG


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, 

مَنْ خَبَّبَ خَادِمًا عَلَى أَهْلِهَا فَلَيْسَ مِنَّا وَمَنْ أَفْسَدَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِهَا فَلَيْسَ مِنَّا 


“Barangsiapa yang merusak seorang pekerja terhadap majikannya maka dia bukan bagian dari kami, dan barangsiapa yang merusak seorang istri terhadap suaminya maka dia bukan bagian dari kami.” [HR. Ahmad dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 324] 


Al-Imam Abu Ath-Thayyib rahimahullah berkata, 

أَيْ خَدَعَهَا وَأَفْسَدَهَا أَوْ حَسَّنَ إِلَيْهَا الطَّلَاق لِيَتَزَوَّجهَا أَوْ يُزَوِّجهَا لِغَيْرِهِ أَوْ غَيْر ذَلِك 


“Maknanya, ia menipu (menggoda) istri orang dan merusaknya, atau merayunya sampai meminta cerai dari suaminya agar dapat ia nikahi atau ia nikahkan dengan orang lain, atau kepentingan selain itu.” [‘Aunul Ma’bud, 9/2448] 


Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abdul Muhsin Al-’Abbad hafizhahullah berkata,

لأن من أسباب الطلاق تخبيب المرأة على زوجها حتى تتمرد عليه وتسعى إلى التخلص منه بسبب هذا الإفساد 


“Karena diantara sebab perceraian adalah ulah pihak ketiga yang merusak istri orang agar sang istri tidak lagi menyukai suaminya, hingga sang istri membangkang dan berusaha untuk berpisah dari suaminya karena ulah orang ketiga tersebut.” [Syarhu Sunan Abi Daud, 12/189, Asy-Syaamilah] 


BEBERAPA PELAJARAN


1. Ancaman yang terdapat dalam hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa merusak seorang pekerja sehingga membangkang kepada majikannya dan merusak seorang wanita sehingga membangkang kepada suaminya adalah dosa besar.


2. Waspadai pergaulan dan komunikasi dengan lawan jenis tanpa batasan-batasan syari'at. Terlebih di masa ini, komunikasi menjadi sangat mudah. Tidak sedikit hubungan terlarang berawal dari kontak medsos.


3. Merusak rumah tangga orang bukan hanya bisa dilakukan oleh lawan jenis, bisa saja seorang istri dirusak oleh teman wanitanya bahkan keluarganya sendiri.


4. Hendaklah seorang suami mendidik dan mengawasi istri. Sebagaimana istri berkewajiban menasihati suami dengan ilmu dan lemah lembut. 


5. Pentingnya menjaga kelangsungan dan keharmonisan rumah tangga, dan menjauhi sebab-sebab yang dapat merusaknya. 


وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم 


Sumber: https://sofyanruray.info/ancaman-untuk-perusak-rumah-tangga-orang/


Simak #Video_Pendek "Dosa Besar Pelakor" https://youtu.be/F6KuZtPsuRU

DIKUTIP TAAWUNDAKWAH.COM KAMIS 081020 PUKUL 05.33

KUMPULAN HADITS : IBNU MAJAH

 Allah ‘Azza wa Jalla berfirman dalam hadits qudsi :

 يا ابن آدم، تفرغ لعبادتي أملأ صدرك غنى، وأسد فقرك، وإلا تفعل ملأت يديك شغلا، ولم أسد فقرك


Wahai Anak Adam, fokuslah untuk beribadah kepadaku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku tutup kefakiranmu ... 


Jika engkau tidak melakukannya, maka Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dan tidak akan Aku tutup kefakiranmu ...


(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

SUMBER LINK KITAB ASWAJA TELEGRAM RABU 071020 PUKUL 18.43