Minggu, 28 Juni 2020

Hadits Muslim 2702 : Malas dan istighfar

إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِى وَإِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.”

(HR. Muslim, 2702)

Sabtu, 27 Juni 2020

Hadits Mttafaqun Alaih : Silaturrahim

*Hadis:*

عن أنس بن مالك -رضي الله عنه- قال سمعت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يقول: «من أحبّ أن يُبْسَطَ عليه في رزقه، وأن يُنْسَأَ له في أَثَرِهِ؛ فَلْيَصِلْ رحمه». متفق عليه
Dari Anas bin Malik-raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alahi wa sallam- bersabda, “Barangsiapa ingin dibentangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung tali silaturahim.” Muttafaq 'alaih

*Uraian:*
Hadis ini mengandung motivasi untuk menyambung tali persaudaraan (silaturahim) sekaligus menjelaskan beberapa efek positifnya di samping mendapatkan rida Allah -Ta’ālā- yaitu bahwa ia merupakan faktor untuk mendapatkan pahala yang disegerakan berupa tercapainya apa yang ia dambakan, dan juga menjelaskan bahwa silaturahim dapat melapangkan rezeki dan memanjangkan umur. Makna lahir hadis ini menurut sebagian kalangan kontradiktif dengan firman Allah, “Allah tidak akan mengundur kematian seseorang jika memang ajalnya telah tiba.” Akan tetapi bisa dijawab bahwa ajal seseorang memang telah ditentukan berdasarkan sebab-sebabnya. Jika kita memperkirakan bahwa seseorang dibatasi usianya enam puluh tahun jika dia mau silaturahim dan hanya empat puluh tahun jika memutus tali persaudaraan; maka bila ia benar-benar menyambung tali silaturahim, niscaya Allah akan menambahkan umurnya dari umur (40 tahun) yang ditentukan baginya bila ia tidak mau silaturahim, (sehingga menjadi 60).

*Faedah hadis:*
1️⃣ Motivasi dan penekanan untuk silaturahim.
2️⃣ Silaturahim menjadi pengantar kuat untuk melapangkan Rizki dan menambah umur.
3️⃣ Balasan sesuai perbuatan; orang yang menyambung rahimnya & berbuat baik pada mereka maka Allah -Ta'ala- menyambung pula Rizki & umurnya.
4️⃣ Adanya hukum sebab musabab dalam kehidupan.


🖋 Ustadz Thoriq Abdul Aziz At-Tamimi, LC.MA حفظه الله تعالى
___________
Untuk bergabung dalam menyebarkan *sabda Rasul Shalallahu 'alaihi wasallam,* ketuk tautan di bawah ini:
*WhatsApp:*
1⃣ https://chat.whatsapp.com/LWXw6mH9Al6Ah3thH8lDvE
2⃣ http://id-h1.islamhouse.info

*Telegram:*
http://t.me/belajar_syarah_hadist

*Sumber:*
https://HadeethEnc.com/id/

*Aplikasi mempelajari Alquran yang Mulia:*
https://apps.mp3quran.net/all/apps-in.html

🔁 Semoga Allah membalas dengan kebaikan orang yang menyebarkan kembali.ccc
Dikutip dari telegram http://t.me/belajar_syarah_hadist

Hadits Muttafaqun alaih : Obat Penyakit Hati

*Hadis:*

عن أنس بن مالك -رضي الله عنه- قال سمعت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يقول: «من أحبّ أن يُبْسَطَ عليه في رزقه، وأن يُنْسَأَ له في أَثَرِهِ؛ فَلْيَصِلْ رحمه». متفق عليه
Dari Anas bin Malik-raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alahi wa sallam- bersabda, “Barangsiapa ingin dibentangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung tali silaturahim.” Muttafaq 'alaih

*Uraian:*
Hadis ini mengandung motivasi untuk menyambung tali persaudaraan (silaturahim) sekaligus menjelaskan beberapa efek positifnya di samping mendapatkan rida Allah -Ta’ālā- yaitu bahwa ia merupakan faktor untuk mendapatkan pahala yang disegerakan berupa tercapainya apa yang ia dambakan, dan juga menjelaskan bahwa silaturahim dapat melapangkan rezeki dan memanjangkan umur. Makna lahir hadis ini menurut sebagian kalangan kontradiktif dengan firman Allah, “Allah tidak akan mengundur kematian seseorang jika memang ajalnya telah tiba.” Akan tetapi bisa dijawab bahwa ajal seseorang memang telah ditentukan berdasarkan sebab-sebabnya. Jika kita memperkirakan bahwa seseorang dibatasi usianya enam puluh tahun jika dia mau silaturahim dan hanya empat puluh tahun jika memutus tali persaudaraan; maka bila ia benar-benar menyambung tali silaturahim, niscaya Allah akan menambahkan umurnya dari umur (40 tahun) yang ditentukan baginya bila ia tidak mau silaturahim, (sehingga menjadi 60).

*Faedah hadis:*
1️⃣ Motivasi dan penekanan untuk silaturahim.
2️⃣ Silaturahim menjadi pengantar kuat untuk melapangkan Rizki dan menambah umur.
3️⃣ Balasan sesuai perbuatan; orang yang menyambung rahimnya & berbuat baik pada mereka maka Allah -Ta'ala- menyambung pula Rizki & umurnya.
4️⃣ Adanya hukum sebab musabab dalam kehidupan.


🖋 Ustadz Thoriq Abdul Aziz At-Tamimi, LC.MA حفظه الله تعالى
___________
Untuk bergabung dalam menyebarkan *sabda Rasul Shalallahu 'alaihi wasallam,* ketuk tautan di bawah ini:
*WhatsApp:*
1⃣ https://chat.whatsapp.com/LWXw6mH9Al6Ah3thH8lDvE
2⃣ http://id-h1.islamhouse.info

*Telegram:*
http://t.me/belajar_syarah_hadist

*Sumber:*
https://HadeethEnc.com/id/

*Aplikasi mempelajari Alquran yang Mulia:*
https://apps.mp3quran.net/all/apps-in.html

🔁 Semoga Allah membalas dengan kebaikan orang yang menyebarkan kembali.ccc
Dikutip dari telegram http://t.me/belajar_syarah_hadist

Jumat, 26 Juni 2020

Hadits Muslim 4723 : SIAPAKAH ORANG YANG PALING KUAT ?

.
📚 *MENURUT NABI ﷺ*
**

رَسُولَ اللَّهِ  *ﷺ*
قَالَ :
*لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ*
*إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ*

RASULULLAH *ﷺ*
BERSABDA :
*Orang Yang Paling Kuat*
*Bukanlah Orang Yang Tidak Dapat Di Kalahkan Oleh Orang Lain.*

*Tetapi Orang Yang Paling Kuat Adalah*
*Orang Yang Dapat Menguasai Dirinya*
*Ketika Ia Sedang Marah.*
(HR.Muslim : 4723)
Dikutip dari grup al quran dan hadits 7

Hadits Muslim 2174 : Surga Diliputi Perkara Yang Dibenci Jiwa Neraka Diliputi Perkara Yang Disukai Nafsu*

*🌹ONE  DAY  ONE  HADITS🌹*
*Jum'at, 26 Juni 2020 / 5 Dzulqo'dah 1441*

*Surga Diliputi Perkara Yang Dibenci Jiwa Neraka Diliputi Perkara Yang Disukai Nafsu*

*عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ ».*

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Surga itu diliputi dengan hal2 yang tidak menyenangkan, dan neraka itu diliputi hal2 yang menyenangkan."
(HR. Muslim IV/2174 no.2822, At-Tirmidzi IV/693 no.2559, dan Ahmad III/284 no.14062)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1- Maksud sabda Nabi bahwa, neraka itu diliputi oleh hal2 yg menyenangkan nafsu syahwat ialah bahwa jalan menuju neraka itu dipenuhi dengan hal-hal yang disukai oleh nafsu syahwat.
2- Nafsu syahwat ada dua, syahwat faroj (kemaluan) dan buthun (perut).
Nafsu syahwat faroj seperti: zina, homoseks, dll.
Nafsu syahwat buthun seperti:
riba, korupsi, mengurangi takaran dan timbangan.
Semuanya itu sangat disukai nafsu syahwat.
3- Ketika seorang hamba melakukan hal2 itu semua demi mengikuti hawa nafsu dan menyenangkan jiwanya yang dilarang oleh agama, maka ia pun terancam utk masuk ke dalam api Neraka.
4- Sedangkan sabda Nabi (surga itu dikelilingi oleh hal2 yg tidak menyenangkan) maksudnya ialah bahwa jalan menuju surga itu dipenuhi dengan rintangan-rintangan dan amalan-amalan yang tidak disukai oleh jiwa manusia karena bertentangan dengan hawa nafsu. Seperti perintah mendirikan sholat 5 waktu, menunaikan zakat, infak, sodaqoh, puasa, berjihad di jalan Allah, kewajiban menuntut ilmu agama, menutup aurat, meninggalkan zina, judi, mabuk, korupsi, riba, dan dosa2 lainnya. Semuanya itu terasa sangat berat bagi jiwa manusia. Sehingga tatkala seorang hamba bersabar dan istiqomah dlm menjalankan setiap perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya yg mana terasa sangat berat bagi jiwanya dan bertentangan dengan keinginan hawa nafsunya, maka ia dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk masuk Surga yg penuh dengan kenikmatan yg kekal nan abadi.
5- Maka dari itu, Nabi shallallahu alaihi wasallam menggambarkan surga dan neraka dengan gambaran seperti itu.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:

- Yaitu takut akan hari ia dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan takut akan keputusan Allah terhadap dirinya di hari itu, lalu ia menahan hawa nafsunya dan tidak memperturutkannya serta menundukkannya untuk taat kepada Tuhannya, surgalah tempatnya.

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)
(An-Nazi'at: 40-41)

Senin, 15 Juni 2020

HADITS THABRANI: Sebagian Besar Dosa/Maksiat Manusia Bersumber Dari Lidahnya.*

*Renungan Malam*

             *L I D A H*

⛔ *
🌹 Lidah memang bentuknya kecil, tapi seringkali menimbulkan akibat yang besar. Dengan lidah, seseorang bisa mengucapkan perkataan yang menjadikannya keluar dari agama Islam, atau berdosa besar. Dengan sebab lidah pula, seseorang bisa mengucapkan kata-kata yang memicu terjadinya peperangan antar negara, pertikaian antar kelompok, suami berpisah dari istrinya, orang tua tidak mengakui anaknya, murid memusuhi gurunya, terjadi saling bunuh antar saudara, antar tetangga tidak saling bertegur sapa, dan lain sebagainya.

🌹Jika kita ingin selamat, maka kita harus pandai-pandai menjaga lidah. Kita katakan perkataan yang baik supaya kita beruntung. Dan kita diam serta tidak mengatakan perkataan yang buruk supaya kita selamat.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : *أكثر خطايا ابن ءادم من لسانه* رواه الطبراني بإسناد صحيح من حديث ابن مسعود

*Rasulullaah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: "Kebanyakan dosa yg dilakukan oleh anak Adam (manusia) bersumber dari lidahnya"*
(HR. Thabrani dengan sanad yg shahih dari Hadits Ibnu Mas'ud).

*Wallahu A'lam Bishawab*
Dikutip dari grup wa almuttaqin

Kamis, 11 Juni 2020

HADITS Muslim 6737 : Hidayah adalah Anugerah ALLAH*

*ONE DAY ONE HADITS*
Jum'at,20 Syawal 1441H/12 Juni 2020M


*


_Dalam sebuah hadits qudsi Allah Ta’ala berfirman,_

*يَا عِبَادِى كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُونِى أَهْدِكُمْ*

_*“Wahai sekalian hamba-Ku, kalian semua berada dalam kesesatan kecuali yang Kuberi petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya akan Kuberi petunjuk.” (HR. Muslim no. 6737)*_

*Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits :*

1⃣ Bila seorang bertanya tentang anugerah Allah yang terindah, maka hidayahlah jawabannya. Kita bisa shalat karena hidayah dari Allah. Kita bisa puasa karena hidayah dari Allah. Kita bisa menuntut ilmu karena hidayah dari Allah, dan seterusnya. Kita bisa hidup bersama Allah karena hidayah-Nya. Merasakan manisnya iman dan indahnya Islam juga karena hidayah-Nya.

2⃣ Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk meminta petunjuk-Nya, karena hanya Allah saja yang bisa membuka hati kita, menjadikan hati tunduk dan ridho terhadap kebenaran.

3⃣ Hidayah adalah anugerah Allah yang teragung dan terindah. Bila kita diperintahkan untuk mensyukuri nikmat-nikmat Allah, maka nikmat hidayah adalah yang paling harus kita syukuri. Syukur dengan ucapan, perbuatan dan pengakuan bahwa nikmat itu datang dari Allah.

4⃣ Imam Asy-Suyuti rahimahullah menjelaskan dalam tafsirnya, mengenai sebab turunnya ayat dibawah ini. Beliau menukil riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma,

*عن ابن عباس قال: خرج أمية بن خلف وأبو جهل بن هشام ورجال من قريش، فأتوا رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالوا: يا محمد تعالى فاستلم آلهتنا وندخل معك في دينك، وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم يشتد عليه فراق قومه ويحب إسلامهم فرقّ لهم، فأنزل الله :*

*﴿ وَإِن كَادُواْ لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهُ وَإِذاً لاَّتَخَذُوكَ خَلِيلاً ﴿73 ﴾ وَلَوْلاَ أَن ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئاً قَلِيلاً ﴿74 ﴾ إِذاً لَّأَذَقْنَاكَ ضِعْفَ الْحَيَاةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لاَ تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيراً ﴾[الإسراء:73-75] قلت وهذا أصح ما ورد في سبب نزولها وهو إسناد جيد وله شاهد*

Ibnu Abbas berkata,” Umayah bin Kholaf, Abu Jahl serta beberapa orang Quraisy pergi menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mereka berkata,” Wahai Muhammad kemari sembahlah Tuhan kami, niscaya kami akan masuk ke agamamu bersamamu.”

Berat terasa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berpisah dengan kaumnya, beliau amat menginginkan keislaman mereka. (Di saat beliau berada dalam dilema) Allah menurunkan ayat,

_*“Sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia. Kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, (di atas hidayah), niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka.” (QS. Al-Isra’: 73-74)*_

Asy-Suyuti melanjutkan, ” Saya berpendapat bahwa riwayat ini adalah riwayat paling shahih yang menceritakan tentang sebab turunnya ayat diatas. Sanadnya jayyid dan ada syahidnya (ada sanad lain yang menguatkan sanad ini).” _(Lubab At-Taquul fi Asbaabi An-Nuzul, 183)_

5⃣ Allah Ta’ala mengingatkan Rasul-Nya bahwa hidayah serta taufik yang menjadikan hati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap teguh di atas kebenaran adalah dari Allah Ta’ala. Apalagi kita manusia biasa yang berlumuran dosa?! Sungguh hidayah adalah anugerah Allah. Jangan pernah mengira bahwa hidayah yang kita dapatkan, karena usaha kita sendiri. Namun sadarilah bahwa itu semua adalah anugerah Allah Ta’ala.

Maka segala puji bagi Allah atas nikmat hidayah. Anda bisa bayangkan betapa besar karunia Allah kepada hambaNya, Dialah Allah yang telah menetapkan syariat dan jenis-jenis ibadah yang mendatangkan pahala. Dia pula yang memberi pahala atas ibadah yang kita lakukan, bahkan melipatkan pahala menjadi berlipat ganda. Dia pula yang telah menyiapkan surga sebagai tempat kembali untuk hamba-hamba-Nya yang sholih. Tak cukup itu saja, Dia pulalah yang memberi taufik serta hidayah untuk melakukan kebaikan dan istoqomah di atas jalan kebenaran kepada hamba-Nya. Padahal Allah Ta’ala tidak butuh kita, tidak butuh ibadah kita.

*وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ*

_*“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 16)*_

*Tema Hadits yang berkaitan dengan Al-Qur'an :*

Allah Azza wa Jalla berfirman :


*اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ*

_*“Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah: 6)*_

Allah Ta’ala berfirman,

*أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ*

_*“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Az-Zumar: 23)*_


*وَإِنْ كَادُوا لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتَفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهُ ۖ وَإِذًا لَاتَّخَذُوكَ خَلِيلًا*

*وَلَوْلَا أَنْ ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدْتَ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا*

_*“Wahai Muhammad, sungguh orang-orang kafir nyaris dapat membelokkan kamu dari agama yang telah Kami wahyukan kepadamu. Mereka berupaya agar kamu melakukan kebohongan atas nama Kami dengan cara merekayasa ayat yang tidak diwahyukan kepadamu. Bila kamu mau berbuat demikian, mereka akan menjadikan kamu sebagai teman dekat.*_

_*"Wahai Muhammad, sekiranya Kami tidak meneguhkan hatimu (di atas hidayah), sungguh kamu nyaris condong sedikit kepada mereka.” (QS. Al-Isra’: 73-74)*
Dikutip dari: grup wa alqur'an dan hadits 7